close
Nuga Sehat

Pusing! Anda Melahap Bumbu Penyedap?

Tahu apa itu “msg?” Kalau tidak, itu artinya Anda telah mengonsumsinya tanpa kendali dan telah menyebabkan berbagai penyakit yang di picu oleh kehadiran dalam tubuh.

“Msg,’ kalau ditulis dengan akronim huruf kecil, berarti “monosodium glutamate.” Bumbu penyedap rasa.
Dan siapa pula yang tak pernah mengecapnya. Di rumah, di warung, dari yang kecil hingga gede, atau restoran mewah. Monosodium glutamate” pasti akan menyertai asupan Anda.
Ya bumbu penyedap rasa.

Coba ingat “Sasa, Miwon” atau apa pun mereknya. Dan dengar pula iklannya. Bukan main! Mak nyusss…!!

Msg adalah tambahan penyedap rasa pada makanan, yang asal namanya dari monosodium glutamate. Lahir
dari uraian asam amino, yaitu glutamic acid. Asam amino adalah yang membentuk protein di dalam tubuh, dan dapat ditemukan di berbagai makanan yang ada.

Secara alami, sebenarnya ada beberapa makanan yang sudah mengandung msg, seperti misalnya keju, daging, ikan, susu, jamur, saus tomat, pasta tomat dan lain sebagainya.

Namun karena bahan tersebut tidak bisa selalu ditambahkan pada masakan, para ilmuwan kemudian membuat msg buatan yang netral dan bisa ditambahkan pada semua makanan.

Awal mulanya, para ilmuwan Jepanglah yang menemukan konsep msg buatan ini. Membuatnya dari fermentasi rumput laut dan berbagai bahan lain yang dicampur dan disuling.

Kehadiran msg, sejak awalnya, menjadi kontroversi karena sebagian besar ilmuwan mengatakan bahwa msg aman dikonsumsi. Namun, sebagian besar lainnya berpikir bahwa msg buatan ini berbahaya bagi kesehatan dan tubuh.

Salah satu contohnya saja adalah ketika msg dipakai di restoran China. Studi menemukan bahwa mungkin ada hubungan antara penyakit asma dengan seringnya mengonsumsi masakan China yang mengandung msg.

Australia dan New Zealand sendiri telah mereview dan meneliti ulang soal msg. Kesimpulannya memang tidak ditemukan bahaya dan reaksi negatif atas pengonsumsian msg.

Namun, kemudian Australia dan New Zealand sangat ketat memberikan ijin pada makanan yang mengandung msg. Alasannya satu, tidak ditemukan bahan spesifik yang berbahaya pada msg, tetapi reaksi tubuh manusia dalam mengonsumsi msg bisa berbeda-beda. Ada orang yang tahan, dan ada yang tidak. Mereka yang merasakan tidak sehat setelah mengonsumsi msg adalah mereka yang sensitif terhadap glutamat.

Tapi apakah Anda cukup tahu bahayanya?

Ini yang banyak jadi masalah.

Situs gaya hidup dan kesehatan “Boldsky,” mengingatkan Anda dengan sangat jelas, dalam edisi terbarunya, bahwa “msg” atau penyedap rasa bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan.

Anda merasa pusing sehabis mengasup tepung bumbu saji yanh dihidangkan dalam bentuk berbagai gorengan? Kalau iya, berarti itu bisa saja berasal dari dampak buruk yang paling umum dari “msg.”

Selain itu, “msg” sangat berpotensi menjadi migrain dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain yang berulang.

Bukan hanya pusing dan migrant. Kebiasaan terbaru Anda, misalnya sering merasa gugup bisa jadi diakibatkan oleh penyedap makanan ini.

Menurut “boldsky,” konsumsi “msg” juga bisa meningkatkan rasa gugup, mati rasa, kesemutan atau sensasi terbakar di wajah dan leher.

Orang yang banyak mengonsumsi “msg” lebih sering mengantuk dan tubuhnya lemak. Selain itu, “msg” juga meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Parkinson, Alzheimer, dan sclerosis.

Walau pun belum mendapat vpengesahan, “msg” bisa memacu detak jantung lebih cepat. Selain itu, rasa nyeri dibagian dada juga tak terelakkan.

Bagi wanita dan anak-anak, “msg” sangat berbahaya. Bagi wanita bisa memengaruhi kesuburan. Selain itu, “msg” juga tidak cocok untuk anak-anak karena bisa meningkatkan risiko terhadap gangguan organ tubuh

Bahaya lain dari seringnya konsumsi “msg” yakni tekanan darah, gangguan lambung, tiroid, diabetes tipe 2, obesitas, asma. Selain itu, “msg”juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon, autis, alergi hingga kerusakan retina.

sumber : daily mail dan boldsky

Tags : slide