close
Nuga Sehat

Prostat, Kanker Yang Hidup Lebih Lama

Anda penderita prostat? Kanker?

Kalau iya, Anda tak perlu terlalu cemas karena dibanding dengan penyakit lainnya yang mematikan, penderita kanker prostat masih bisa bertahan hidup lebih lama dibanding penderita kanker lain.
Bagaimana posisi penyakit kanker prostat di banding dengan penyakit mematikan yang lain?

Setelah berkali-kali dilakukan penelitian, hanya ditemukan angka risiko kematian kanker prostat sebesar satu setengah Seiiring waktu, penyebaran kanker prostat pun tumbuh lambat.

Sebagai penyakit yang sering diidentikkan dengan “joke” dosanya para lelaki, karena hanya kaum hawa yang usia di atas lima puluh tahun pengidapnya, kanker prostat prostat sering menjadi penyakit survival karena pasiennya bisaa bertahan hidup hingga lima belas tahun.

“Ini adalah ketiga kalinya kami telah menerbitkan hasil utama dari kelompok pengawasan jangka panjang kami,” kata dr. Laurence Klotz dari Sunnybrook Health Sciences Center Toronto.

Mereka yang menjadi survival telah diberi pengawasan khusus oleh tim medis agar risiko kematian kanker prostat semakin menurun. Sementara, pasien yang meninggal dunia dianggap menyerah sekitar lima belas tahun setelah terdiagnosa.

Sebagaimana diketahui penyakit prostat itu datang dari kelenjar yang berfungsi untuk mensekresi cairan yang berkontribusi pada penambahan volume air mani dan memelihara sperma dalam cairan tersebut.

Dengan bertambahnya usia, kelenjar, yang terletak di antara kandung kemih dan uretra, membesar.

Uretra adalah saluran urin yang terhubung ke kandung kemih. Jika kelenjar prostat tumbuh lebih besar ini dapat menekan uretra dan menyebabkan gangguan pada aliran urin. Namun, ada kasus di mana pembesaran prostat tidak obstruktif, yang tidak berbahaya dan tidak terlalu memerlukan pengobatan.

Prostat mulai tumbuh lebih besar setelah usia empat puluh tahun sampai usia enam puluh. Kondisi ini sangat jarang terjadi pada laki-laki yang lebih muda.

Ada banyak teori tentang penyebab pembesaran prostat, tetapi perubahan hormonal yang berkaitan dengan usia dipahami sebagai penyebab utamanya.

Gejala pembesaran prostat adalah dapat berubah, dan ada kalanya pasien memiliki pembesaran prostat tetapi asimtomatik atau gejala penyakit yang tidak disadari.

Seperti dilansir Healthmeup, gejala tersebut seperti, kesulitan dalam buang air kecil, peningkatan frekuensi buang air kecil, retensi urin ketidakmampuan untuk buang air kecil, infeksi saluran kemih, darah dalam urin.