close
Nuga Sehat

Postur Tubuh Yang Rentan Nyeri Punggung

Anda memiliki postur tubuh dengan kepala yang terlalu maju ke depan? Atau istilah kesehatannya “leaning towers?”

Nah kalau benar Anda termasuk tiga kelompok orang yang paling rentan mengalami nyeri punggung.

Postur lainnya yang juga rentang nyeri punggung adalah mereka yang bungkuk sendok, bokong yang terlalu ke belakang dan badan yang terlalu tegap juga akan mengalami risiko yang sama.

Sebelumnya, indikator kemungkinan nyeri punggung adalah wanita yang berpayudara besar atau memiliki tubuh “apel”.

Namun menurut studi terbaru postur tubuh seseorang juga berperan.

Survei menunjukkan, seperempat perempuan menderita nyeri punggung di usia yang relatif muda, karena memiliki tubuh yang berpostur leaning towers

Postur terburuk selanjutnya yaitu postur bridge, lalu diikuti dengan postur bungkuk dengan punggung agak melengkung.

Hal itu justru berbanding terbalik dengan wanita yang berpostur flat-pack atau tegap. Wanita yang memiliki postur ini jarang sekali mengalami nyeri punggung bahkan.

Salah satu anggota British Chiropractic Association, Tim Huthful mengatakan bahwa jika ingin terhindar dari nyeri punggung, memperhatikan postur sangat penting.

Posisi yang ideal adalah kepala dan pergelangan kaki sejajar jika ditarik garis lurus.

“Tak usah mengkhawatirkan bentuk tubuh seperti apel atau jam pasir. Terlihat seperti apa postur tubuh dari samping itu jauh lebih penting. Ini bisa membantu menghindari nyeri punggung dan leher,” kata Huthful.

Postur tubuh yang sempurna harus memberikan tampilan segaris antara telinga, bahu, pinggul, lutut dan pergelangan kaki. Jika Anda merasa sering nyeri punggung, sebaiknya ubah postur.

“Badan harus segaris dari telingga hingga kaki. Selain itu, saat duduk pun juga harus lurus dari telingga sampai pinggul,” katanya.

Salah satu cara mudah untuk melatihnya adalah dengan berdiri dalam posisi rileks lalu perlahan tarik otot-otot perut agar berkontraksi.

Postur berdiri yang salah dapat melukai saraf dan meningkatkan risiko arthritis. Agar dapat menjaga postur tubuh yang baik, Anda harus terlebih dulu memahami seperti apa sebenarnya postur alami manusia.

Tulang belakang memiliki bentuk kurva aami yang berbentuk huruf S.

Dilihat dari samping, bagian leher dan lumbar memiliki bentuk lordotik.

Sementara itu, tulang belakang dada atau punggung atas memiliki lengkung kipotik atau sedikit melengkung keluar.

Kurva tulang belakang bekerja seperti pegas melingkar untuk menyerap kejutan, menjaga keseimbangan, dan untuk memfasilitasi berbagai gerak semua tulang belakang.

Kurva ini dikelola oleh dua kelompok otot, fleksor, dan ekstensor. Otot-otot fleksor berada di depan, termasuk otot perut.

Otot-otot ini memungkinkan kita untuk melentur atau membungkuk ke depan.

Otot-otot ekstensor berada di belakang.
Otot-otot ini memungkinkan kita untuk berdiri tegak dan mengangkat benda. Bekerja bersama, kelompok otot-otot ini bertindak seperti kabel yang saling terkait untuk menstabilkan tulang belakang Anda.

Karena gaya hidup atau sebab lainnya, bentuk alami tulang belakang dapat berubah, terlalu condong ke depan atau sebaliknya, terlalu condong ke belakang. Alhasil, Anda jadi memiliki postur tubuh yang buruk.

Tanpa postur yang baik, kesehatan Anda secara keseluruhan akan terpengaruh. Dalam jangka panjang, sikap tubuh yang buruk dapat memengaruhi sistem tubuh.

Orang dengan postur tubuh yang buruk sering mudah lelah atau tidak dapat bekerja secara efisien atau bergerak dengan benar.

Bahkan, bagi orang-orang muda, bagaimana cara Anda berdiri ketika bekerja, santai, atau bermain dapat memiliki efek besar.

Apakah Anda tahu bahwa hanya lima belas menit membaca atau mengetik dengan posisi yang salah dapat menyakiti otot-otot leher, bahu, dan punggung?

Sebaliknya, postur tubuh yang benar mampu mengurangi risiko arthritis yang disebabkan luka di persendian, meminimalkan cedera, memungkinkan otot untuk bekerja lebih efisien, sehingga lebih sedikit energi yang harus Anda keluarkan.

Lalu, bagaimana cara berdiri yang benar?

Mudahnya, berdiri yang benar menurut Kansas Chiropractic Foundation adalah yang tidak mengubah kurva tulang belakang Anda.

Lantas bagaimana dengan orang kantoran?

Untuk menghindari nyeri punggung mereka memerluka istirahat setiap dua jam dan berjalan-jalan di seputar kantor.

Karyawan juga perlu mengevaluasi cara terbaik mencapai hal tersebut, entah dengan mengubah bagaimana dan kapan mereka istirahat sejenak dari duduk yang melibatkan berdiri dan bergerak, atau lewat disain workstation.

Peneliti yang berasal dari University of Chester, Leicester dan Sheffield Hallam serta University College London mengatakan, mereka yang melawan perubahan harus mencari teladan dari juru rawat, guru atau pekerja lain yang berdiri dan bergerak lebih dari empat jam sehari.

Rekomendasi itu datang setelah Dame Sally Davies, kepala petugas kesehatan di Inggris menyebutkan kurang gerak adalah pembunuh yang tak kelihatan.

Ia menyarankan, orang dewasa menghabiskan waktu dua setengah jam seminggu terlibat dalam aktivitas fisik sedang.

Dr. Ann Hoskins, wakil direktur Health and Wellbeing kesehatan masyarakat Inggris mengatakan, “Riset ini mendukung rekomendasi kepala petugas kesehatan.”

“Menjadi orang yang aktif baik untuk kesehatan mental dan fisik. Perubahan sederhana untuk mengakhiri duduk dalam waktu lama, dapat membuat perbedaan besar.”

“Namun, diperlukan riset lebih jauh sebelum target harian aktivitas di ruang kerja dapat direkomendasikan,” katanya.