close
Nuga Sehat

Perempuan, Migrain dan Kardiovaskuler

Anda seorang wanita?

Memiliki riwayat penderita migraine?

Nah, mulai saat ini hati-hati.

Lantas?

Sebuah penelitian terbaru yang dimotori oleh Dr Rebecca Burch, seorang instruktur di Departemen Neurology Harvard Medical School, Boston, Amerika Serikat, menuding wanita  yang kerap menderita migrain  rentan sakit jantung.

Studi Burch itu  menemukan  wanita  yang sering sakit kepala sebelah punya risiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan nyeri dada atau angina.

Mereka juga bisa jadi akan membutuhkan tindakan bedah yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah, dibanding perempuan yang jarang terkena sakit kepala parah.

Migrain pada wanita  tidak hanya berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, tapi juga bisa menambah risiko kematian akibat serangan jantung.

“Studi ini menyediakan bukti kuat bahwa migrain pada kaum hawa berkaitan erat dengan penyakit kardiovaskuler,” kata Dr Rebecca Burch, seperti dikutip “healthy,” Kamis, 02 Juni 2016.

Sebelumnya banyak para ahli meyakini  migrain  hanya memiliki  efek ringan terhadap peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, dibandingkan dengan faktor lainnya seperti merokok, tekanan darah tinggi ataupun kolesterol tinggi.

Tapi, jika sering terjadi, risiko akumulatif dari migrain terhadap penyakit jantung juga ikut meningkat secara signifikan.

Penelitian yang dilakukan sebelumnya telah membuktikan kaitan antara wanita penderita migrain dan peningkatan risiko perdarahan otak yang mengacu pada stroke.

“Adanya penelitian baru ini juga bisa menambah kewaspadaan bagi wanita, bahwa migrain, selain memicu stroke juga bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular,” sebut Burch, dikutip Live Science.

Studi tersebut membandingkan data dari seratusan ribu perawat wanita  yang berpartisipasi dalam proyek penelitian berkelanjutan ‘Nurses Health Study II’.

Sebanyak tujuh belas koma lima persen  diantaranya mengaku mengidap migrain.

Rekam medis para perawat itu ditelusuri selama dua puluh tahun.

Dari data tersebut diketahui bahwa mereka yang mengidap migrain, lima puluh persen berisiko mengidap penyakit jantung dan pembuluh darah. Dibandingkan dengan perawat yang tidak pernah terkena migrain.

Kendati demikian, para peneliti belum mengetahui bagaimana migrain bisa memengaruhi serangan jantung dan stroke.

“Kemungkinan besar, migrain dan penyakit kardiovaskular punya mekanisme serangan yang serupa,” kata Burch.

Oleh karena itu, Burch mengatakan dibutuhkan penelitian lebih lanjut guna mengetahui koneksi antara migrain dan penyakit kardiovaskular.

Sementara, Burch menganjurkan, wanita dengan migrain parah sebaiknya menghindari pemicu penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya, seperti rokok, makanan pemicu hipertensi, serta kolesterol tinggi.

“Studi ini menyediakan bukti kuat bahwa migrain pada kaum hawa berkaitan erat dengan penyakit kardiovaskuler,” kata Dr Rebecca Burch