close
Nuga Sehat

Perempuan Kurus Rentan Osteoporosis

Osteoporosis selama ini diketahui banyak terjadi pada mereka yang telah berusia lanjut.

Di samping itu, sebuah studi juga menunjukkan bahwa perempuan lebih berisiko mengalami osteoporosis dibanding laki-laki.

Namun yang menarik adalah fakta bahwa ternyata mereka yang memiliki badan lebih kurus, ternyata lebih berisiko terkena osteoporosis.

Apa sebabnya?

Jadi kalau tulang posturnya kecil memiliki lapisan lemak yang lebih tipis daripada mereka yang berbadan besar

Penyebabnya karena  lapisan lemak  memiliki satu fungsi yang tergabung dengan metabolisme secara keseluruhan.

Jadi, ketika proses penyerapan kalsium yang masuk lewat makanan, orang dengan tubuh lebih besar menyerap lebih banyak.

Sehingga porsinya tentu lebih tinggi dari badan kecil.

Memang tidak selalu lebih keropos, tapi pada umumnya salah satu faktornya orang punya badan kecil kalsium dan yang masuk ke dalam badan lebih kecil. Tapi tidak selalu badan keropos

Tubuh kurus menjadikan lapisan lemak yang ada di tulang  sangat tipis, dibandingkan perempuan yang mempunyai badan besar.

Lapisan lemak tersebut memiliki satu fungsi yang tergabung dengan metabolisme secara keseluruhan.

Ketika proses penyerapan kalsium yang masuk lewat makanan, orang dengan tubuh lebih besar menyerap lebih banyak.

Sehingga perempuan dengan tubuh besar, memiliki cadangan kalsium yang lebih banyak. “Tapi tulangnya tidak selalu keropos.

Tulang mengalami tiga tahapan yaitu tahap pertumbuhan terjadi sampai usia delapan belas tahun pada laki-lakidan usia enam belas tahun pada perempuan, tahap pemadatan terjadi sampai usia tiga puluh tahun dimana pada usia ini tulang mencapai kekuatan dan kepadatan tertinggi, dan tahap penurunan setelah usia empat puluh  tahun dimana terjadi penurunan kepadatan tulang secara progresif atau osteoporosis.

Untuk menjaga kualitas tulang, seseorang sebaiknya selalu aktif bergerak agar merangsang proses regenerasi sel-sel tulang, menjaga asupan gizi seimbang, dan mendapatkan sinar matahari yang cukup.

Diagnosis dini osteoporosis dapat dilakukan melalui tes kepadatan tulang untuk menilai kepadatan tulang.

Sedang untuk pengobatannya dapat melalui terapi osteoporosis melalui penyesuaian gaya hidup, olahraga yang sesuai, pemberian obat-obat anti osteoporosis, dan menjalani tindakan invasif bila osteoporosis tersebut menyebabkan tulang patah