close
Nuga Sehat

Penyakit-penyakit dari Cuaca Tak Menentu

Cuaca tak menentu?

Ya, itulah yang terjadi sepanjang bulan-bulan ini.

Untuk itu setiap orang dianjurkan untuk mewaspadai penyakit yang bisa muncul akibat cuaca yang kacau itu.

Dam musim  ini sereing disebut juga sebagai pancaroba

Yaitu  musim peralihan dari satu musim ke musim yang lain, biasanya terjadi pada bulan Maret sampai April (yang merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau) dan pada bulan Oktober sampai Desember (peralihan dari musim hujan ke musim kemarau).

Musim pancaroba ditandai dengan angin kencang, hujan yang datang secara tiba-tiba dalam waktu singkat, puting beliung, udara yang terasa panas, serta arah angin yang tidak teratur.

Musim pancaroba juga dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit seperti asma, sakit kepala, flu, hingga sakit pada persendian.

Bagaimana perubahan cuaca dapat menyebabkan penyakit-penyakit tersebut?

Flu merupakan infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, mulai dari hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dengan mudah terserang penyakit musiman ini.

Tak sulit untuk mengatasinya. Anda hanya perlu makan teratur dan istirahat yang cukup agar kekebalan tubuh tetap terjaga.

Udara yang sangat dingin dapat menyebabkan saluran pernapasan mengerut. Kondisi itu pada akhirnya mengganggu pasokan udara ke paru-paru yang membuat napas terasa sesak.

Jika napas Anda tiba-tiba terasa sesak, letakkan tubuh dengan posisi terbaring. Beri bantal pada bagian atas, hingga Anda akan berada dalam posisi setengah duduk. Posisi ini memberi ruang pada paru-paru untuk mengembang lebih mudah sehingga oksigen masuk dengan maksimal.

Cuaca tak menentu membuat bakteri ada di mana-mana. Bakteri itulah yang akhirnya mengganggu pencernaan Anda.

Anda disarankan untuk menjaga kebersihan diri, mencuci tangan dengan sabun, mengonsumsi makanan bergizi, istirahat dengan cukup, rutin berolahraga, dan perbanyak minum air putih.

Dehidrasi akibat kepanasan terjadi karena seseorang melakukan kegiatan di luar ruangan saat suhu udara sangat panas. Umumnya, dehidrasi akan disertai dengan kulit terbakar dan kelelahan.

Kondisi ini tak bisa diremehkan karena bisa sangat mengganggu. Dehidrasi ringan akan membuat mulut kering, minimnya urin, mudah cemas, daya ingat menurun, mudah mengantuk, dan sulit berkonsentrasi. Pada kondisi ekstrem, dehidrasi bisa berakibat fatal karena berujung pada penyakit batu ginjal dan infeksi saluran kemih.

Panas dalam adalah keadaan saat tubuh mengalami panas yang berlebihan, utamanya pada sistem pencernaan.

Faktor internal dan eksternal menjadi penyebab timbulnya panas dalam. Faktor internal berupa daya tahan tubuh yang rendah. Sementara faktor eksternal adalah virus dan kondisi lingkungan.

Penurunan tekanan udara dicurigai dapat menyebabkan nyeri pada sendi.

Jaringan yang berada di sekitar persendian itu tak ubahnya balon. Tekanan udara yang normal akan menahan balon sehingga tak mengembang. Sementara tekanan udara rendah menghilangkan si penahan balon, hingga akhirnya membuat balon di sekitar persendian mengembang.

Namun, Anda tak perlu khawatir. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk terhindar dari penyakit-penyakit di atas.

Anda bisa menjaga kebugaran tubuh dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran serta air putih. Selain itu, Anda juga perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan membiasakan hidup higienis.

Tak lupa, gunakan masker saat bepergian.ena saluran udara yang mengalami peradangan. Ketika suhu sekitar rendah, udara dingin yang masuk ke saluran udara juga menjadi lebih dingin.

Saluran udara akan bereaksi terhadap udara dingin ini dan terjadi peradangan. Hal ini diperparah terutama jika Anda melakukan aktivitas berat atau berolahraga di ruang terbuka.

Pertukaran udara yang cepat saat Anda beraktivitas berat menyebabkan udara tidak dapat dihangatkan terlebih dahulu, sehingga meningkatkan risiko inflamasi yang diakibatkan oleh udara dingin.

Dan jika salah satu pemicu kambuhnya asma Anda adalah serbuk sari, angin kencang, dan badai yang sering terjadi pada saat musim pancaroba, ini dapat memperparah keadaan Anda.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Allergy menyatakan bahwa angin terutama saat badai dapat membawa serbuk sari yang terdapat di tanah sehingga menyebabkan banyak penderita asma yang harus mendapat perawatan karena serangan asma.

Saat musim pancaroba, turunnya tekanan udara, kenaikan tajam kelembapan udara, atau turunnya suhu udara yang tiba-tiba dapat memicu terjadinya sakit kepala terutama migrain.

Menurut salah satu survei yang dilakukan kepada penderita migrain di Amerika, 53% dari mereka menyatakan bahwa salah satu pemicu dari migrain yang mereka derita adalah perubahan cuaca.

Selain itu, cuaca dingin yang ekstrem atau sinar matahari yang terlalu panas juga dapat memicu ketidakstabilan komponen kimiawi dalam otak sehingga memicu sakit kepala.

Cuaca yang terlalu dingin juga dapat membuat pembuluh darah menyempit sehingga menghambat suplai darah yang menuju ke otak.