close
Nuga Sehat

Penis Kesemutan? Apakah Itu Berbahaya

Bila Anda seorang pria so pasti pernah mengalami penis kesemutan.

Ya penis kesemutan hampir pernah dirasakan semua lelaki dengan alasan berbagai sebab.

Seperti ditulis laman kesehatan top “hello sehat,” hari ini, 20 November, sama seperti bagian tubuh lain seperti tangan dan kaki, penis juga bisa kesemutan.

Pasalnya, organ intim laki-laki tersebut bersifat sensitif dan membutuhkan aliran darah yang lancar.

Penis kesemutan biasanya terjadi pada atlet atau pengendara sepeda. Namun, kondisi tersebut juga bisa dialami oleh siapa saja.

Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja penyebab dan cara mengatasi masalah penis yang kesemutan, simak penjelasan berikut ini.

Saat penis kesemutan, awalnya mungkin Anda merasakan penis dan skrotum (buah zakar) seperti kebas atau mati rasa.

Setelah itu, area organ intim Anda tersebut bisa jadi terasa dingin dan kesemutan.

Jika Anda bergerak atau menyentuh penis dan skrotum, area penis dan skrotum Anda bisa terasa sakit seperti tertusuk jarum.

Ada beberapa penyebab dan faktor risiko penis terasa kesemutan.

Ada beberapa kemungkinannya.

Duduk terlalu lama di atas sadel sepeda atau di kursi bisa menyebabkan penis kesemutan.

Ketika Anda duduk, terjadi tekanan saraf dan pembuluh darah di area tubuh yang sensitif, yaitu perineum.

Pada laki-laki, perineum terdapat di antara anus dan penis.

Perineum Anda terdiri dari saraf dan pembuluh darah.

Maka, tekanan saraf serta pembuluh darah pada perineum bisa menyebabkan kerusakan saraf, pembengkakan, aliran darah tidak lancar, hingga aliran darah terhambat

Inilah yang membuat penis dan skrotum Anda terasa kebas, kesemutan, atau nyeri.

Pada pengendara sepeda, masalah ini cukup umum terjadi. Menurut sebuah penelitian di Jerman, sejumlah 70% pengendara sepeda mengalami gangguan tersebut.

Bahkan penelitian lain di Amerika Serikat yang dimuat dalam Journal of Urology mengungkapkan bahwa bersepeda sejauh tiga ratus kilometer atau lebih tanpa jeda berisiko menyebabkan impotensi.

Anda yang kekurangan hormon testosteron juga berisiko mengalami penis kesemutan. Pasalnya, hormon testosteron berfungsi untuk menjaga kesehatan penis.

Kurang hormon testosteron bisa membuat aliran darah menuju area perineum tidak lancar. Akibatnya, penis dan skrotum mungkin terasa kebas atau kesemutan.

Jika Anda sering mengalami penis kesemutan, Anda mungkin mengidap penyakit atau gangguan saraf tertentu.

Penyakit yang menyebabkan gangguan atau kerusakan saraf seperti diabetes, multiple sclerosis, dan penyakit Peyronie diketahui bisa menyebabkan penis terasa kesemutan.

Biasanya penyakit-penyakit tersebut juga mengakibatkan impotensi.

Ketika penis mulai kesemutan, cobalah untuk berdiri supaya area perineum Anda tidak tertekan lagi.

Biasanya setelah aliran darah kembali normal, rasa kesemutan akan hilang sendiri dalam beberapa menit.

Namun, jika kondisi ini tak membaik juga, segera hubungi dokter atau layanan kesehatan.

Untuk mencegah penis kesemutan, berdiri dari sadel saat bersepeda bisa membantu mengurangi tekanan pada area perineum.

Jika memungkinkan, menepilah sejenak dan berdiri kalau Anda sudah bersepeda terlalu lama. Anda juga sebaiknya memilih sadel yang lebih lebar.

Tekanan yang Anda rasakan akan berkurang karena menyebar ke seluruh permukaan, tak hanya pada satu titik saja.

Bila penis sering kesemutan padahal Anda tidak sering bersepeda atau duduk kelamaan, bisa jadi penyebabnya adalah penyakit atau gangguan yang terselubung.

Hubungi dokter Anda untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Langsung menangani penyakitnya bisa mencegah dan mengobati penis kesemutan.