close
Nuga Sehat

Olahraga Lari Bisa Meninggikan Tubuh

Olahraga lari bisa untuk meninggikan tubuh?

Jawabannya, seperti diungkapkan  laman kesehatan  “new york times,” hari ini, Selasa, 12 September, benar adanya

Sebab jumlah hormon pertumbuhan yang dilepaskan tubuh saat olahraga lari  bisa lebih banyak daripada waktu lainnya.

Ya, olahraga memang merupakan salah satu aktivitas yang memicu pertumbuhan,

Dan  lari  dapat mempengaruhi tinggi badan

Walau anggapan di atas ada benarnya, namun lari tidak akan langsung menambah tinggi badan Anda.

Hal ini karena tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh banyak hal, dan olahraga adalah salah satunya. Jadi lari hanya salah satu cara yang dapat memicu pertumbuhan tinggi badan, tapi tidak langsung dapat membuat tinggi badan Anda bertambah.

Lari membuat tubuh tambah tinggi dengan cara memicu pengeluaran hormon pertumbuhan.

Hormon inilah yang kemudian berperan dalam penambahan tinggi badan pada anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Tak hanya lari, olahraga lainnya juga dapat memicu pengeluaran hormon pertumbuhan.

Hormon pertumbuhan sebenarnya dilepaskan oleh tubuh anak sepanjang waktu. Namun, jumlah hormon pertumbuhan yang dilepaskan tubuh saat olahraga bisa lebih banyak daripada waktu lainnya.

Hal ini mengapa lari dapat membantu menambah tinggi badan secara tidak langsung.

Selain itu, lari dapat mendukung kesehatan tulang belakang dan memperbaiki postur. Postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan tulang belakang tertekan sehingga tulang sulit untuk memanjang atau bertambah tinggi.

Terkadang, mungkin Anda tidak menyadari aktivitas yang Anda lakukan dapat memicu tekanan pada tulang belakang.

Lari merupakan olahraga yang dapat membuat postur tubuh Anda menjadi lebih baik sehingga tulang belakang Anda bebas dari tekanan dan bisa bertambah panjang.

Memang, lari tidak menambah tinggi badan Anda secara langsung tetapi lari membantu Anda membangun postur tubuh yang baik, di mana postur tubuh memengaruhi tinggi badan Anda.

Selain berolahraga, hal lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan adalah pemenuhan nutrisi dan tidur yang cukup.

Jika dilakukan dengan baik, ketiga hal ini dapat membantu menambah tinggi badan anak di masa pertumbuhan.

Sementara pada orang dewasa, olahraga, nutrisi, dan tidur mungkin tidak mempengaruhi tinggi badan.

Tak hanya untuk membantu tubuh bertambah tinggi, namun lari juga mempunyai manfaat kesehatan lain bagi tubuh Anda.

Lari merupakan olahraga paling sederhana yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.

Dengan berlari, Anda membuat tubuh Anda aktif, sehingga dapat membantu sirkulasi darah berjalan dengan baik. Tak heran, lari merupakan salah satu jenis latihan kardio yang baik untuk memelihara kesehatan jantung.

Selain itu, berlari juga membantu Anda membakar kalori sehingga mencegah penumpukan lemak dan kenaikan gula darah terjadi.

Saat berlari, tubuh membakar gula dan/atau lemak untuk digunakan sebagai energi. Sehingga, dengan rutin berlari dibarengi dengan kontrol pola makan, maka hal ini dapat membantu Anda menurunkan berat badan.

Orang yang rutin berlari atau berjalan cepat diketahui memiliki disc atau bantalan antar ruas tulang belakang yang sehat dibandingkan dengan yang jarang melakukan aktivitas fisik.

Temuan studi tersebut membantah anggapan bahwa aktivitas fisik seperti berlari dapat membebani tulang belakang. Berlari ternyata justru menguatkan kondisi tulang belakang.

Tulang belakang manusia merupakan mekanisme yang rumit, terdiri dari tulang punggung yang berada di antara bantalan tulang rawan berbentuk cakram

Cakram ini, berbentuk seperti bantalan kecil, berisi cairan kental yang menekan dan menyerap tekanan saat bergerak, menjaga tulang belakang dalam bentuk kerja yang baik.

Seiring bertambahnya usia, adanya penyakit atau cedera, cakram di tulang belakang bisa menurun dan membengkak, mengakibatkan sakit punggung dan akhirnya melemahkan fungsinya.

Hingga saat ini, ilmuwan dan para dokter tetap percaya bahwa kita tak bisa berbuat banyak untuk memperkuat fungsi cakram tulang belakang. Otot dan tulang bereakasi terhadap tekanan fisik gerakan dengan menjadi lebih besar dan kuat. Tapi, sebagian pakar meyakini bahwa cakram tulang belakang tetap tidak tahan terhadap proses ini dan mungkin justru dilanda kesakitan parah karena berlari.

Studi terbaru yang dipublikasikan bulan April lslu di Scientific Reports, mengungkap para peneliti dari Deakin University di Australia meneliti tulang belakang orang yang berlari dan tidak.

Mereka menganaisa para pelari.

Hasilnya, memang ada perbedaan. Secara umum, cakram atau bantalan tulang rawan para pelari lebih besar dan berisi banyak cairan dari pada orang yang tidak berlari.

Pemimpin studi dan profesor di Institute for Physical Activity and Nutrition at Deakin University, Daniel Belavy, mengatakan karena ukuran cakram lebih besar dan cairan lebih banyak, para pelari memiliki kesehatan cakram lebih baik dibanding mereka yang tak pernah beraktivitas fisik.

Menariknya, perbedaan jarak lari tidak hampir tidak memiliki arti. Cakram orang-orang yang berlari kurang dari tiga puluh kilometer hampir sama dengan mereka yang termasuk pelari jarak jauh.

Artinya berlari jarak jauh tidak berkontribusi pada bertambah besarnya ukuran cakram, juga tidak berdampak negatif pada kemerosotan cakram.

Untuk mendapatkan bukti yang lebih kuat, para peneliti ingin mengetahui level latihan ideal untuk kesehatan cakram dan mulai menganalisa mendalam akselometer mereka.