close
Nuga Sehat

Olahraga Bukan Cuma untuk Berat Badan

Apakah Anda termasuk orang yang gemar olahraga?

Jika Anda rutin berolahraga, mungkin, muncul pertanyaan dari teman,  “kenapa Anda olahraga”

Banyak jawaban yang dilontarkan, dikaitkan dengan berat badan.

Entah itu menurunkan atau menjaga berat badan.

Banyak orang lupa bahwa ada banyak manfaat hebat lainnya dari olahraga.

Personal trainer asal Australia, Kayla Itsines mengingatkan, olahraga itu diperlukan bagi semua orang.

Selain membuat tubuh lebih sehat, ada beberapa alasan lain seperti dipaparkan Kayla, mengutip laman pribadinya kaylaitsines.com

Olahraga membuat tubuh melepaskan senyawa kimia bernama endorfin. Kehadiran endorfin dalam tubuh mampu membuat seseorang jadi merasa bahagia.

Menurut trainer yang memiliki pengikut di Instagram mencapai tujuh juta orang ini, olahraga juga mampu meringankan stres.

Kayla menyarankan ketika sedang stres dengan pekerjaan atau makalah yang sedang dibuat, daripada diam atau cemas, cobalah berolahraga.

“Olahraga tidak hanya membantu mengurangi stres jangka pendek, tapi juga panjang. Saat olahraga tubuh tidak stres. Kondisi ini membuat Anda lebih mampu dalam mengatasi masalah,” katanya.

“Menurutkan olahraga itu bukan untuk meraih tampilan, tapi apa yang dirasakan,” katanya.

Menurut Kayla, olahraga rutin menciptakan emosi positif yang membuat jadi sosok percaya diri. Bonus lainnya, tubuh jadi terbentuk sehingga Anda makin percaya diri.

Ada banyak studi yang menunjukkan, orang yang rutin berolahraga lebih panjang umur. Selain umur panjang, kualitas hidup dengan berolahraga jadi baik.

Misalnya latihan kardio terbukti mampu memperkuat tulang serta membantu mencegah keropos tulang di kemudian hari.

Studi juga membuktikan olahraga teratur menyehatkan jantung.

Selkain itu olahraga bukan saja bermanfaat untuk kesehatan tubuh, tapi juga bisa memancarkan pesona seksual seseorang.

Bagaimana caranya ya?

James Chan, C.P.T., penulis dari buku berjudul: Strength and Physique: Neo-Classical Bodybuilding, mengatakan bagian tubuh tertentu memiliki daya tarik tersendiri bagi lawan jenis Anda dan olahraga adalah salah satu cara untuk mengeluarkan pesona tersebut.

Seperti ditulis laman Men’s Fitness,  bagian tubuh yang bisa memancarkan pesona seksual Anda.

Khususnya para pria, tangan dan lengan merupakan area tubuh yang akan diperhatikan para wanita. Menurut Chan, bagi wanita, lengan bisa menjadi alat ukur untuk seberapa kuat pasangan mereka.

“Anda bisa melakukan olahraga dan menambah repetisi parsial untuk menambah kekuatan otot tangan,” katanya.

Abdomen atau otot perut juga menjadi area yang memancarkan pesona seksual pasangan. Tak sedikit wanita yang “meleleh” melihat bagian perut pria yang rata dan sixpack.

Ini bisa membuat wanita lebih bergairah saat bercinta.

Para pria bisa membentuk otot perutnya dengan rutin melakukan setiap hari. Chan menyarankan untuk menambah repetisi demi hasil yang lebih maksimal.

Area punggung bagian bawah atau tepatnya di atas bokong juga memiliki pesona seksual tersendiri bagi wanita.

Pria bisa melakukan olahraga sederhana seperti jalan jongkok sebanyak sepuluh sampai  lima belas repetisi untuk mendapatkan lekukan punggung yang seksi.

Berbagai penelitian juga telah menunjukkan pengaruh olahraga bisa menunda penuaan dan memperpanjang usia.

Orang-orang yang rutin berolahraga diketahui lebih sehat meski usia mereka bertambah. Kini, penelitian terbaru berhasil membuka misteri penyebab hal itu terjadi.

Dalam perbandingan yang dilakukan terhadap pelari dengan orang yang jarang olahraga diketahui bahwa di bawah mikroskop, sel-sel para pelari tersebut terlihat jauh lebih muda dibanding orang yang tak berolahraga.

Secara spesifik, para peneliti menilai panjang telomer, bagian dari sel yang memengaruhi cepat atau lambatnya proses penuaan kita.

Setiap kali sel membelah diri, telomer akan memendek. Bila telomer terlalu pendek, sel tak akan lagi bisa membelah diri dan mati. Ini berarti proses penuaan makin cepat terjadi.

Pada studi yang dilakukan para ilmuwan dari Jerman terhadap mencit yang berlari dalam roda menunjukkan adanya penambahan protein telomer.

Hal ini bisa mencegah kematian sel. Sementara itu pada studi terhadap manusia, yakni para atlet berusia sekitar tiga puluh tahun yang rutin berlari sejauh lima puluh mil setiap minggu, diketahui bahwa mereka memiliki telomer yang panjang.

Tidak mengejutkan pula para atlet tersebut memiliki tekanan darah yang rendah, lemak tubuh lebih sedikit, dan detak jantung lebih stabil. Hasil studi ini dipublikasikan dalam jurnal American Heart Association, Circulation.

Disimpulkan bahwa panjang-pendeknya telomer berkaitan dengan tingkat aktivitas fisik. Orang yang rajin berolahraga memiliki usia telomer 10 tahun lebih muda daripada orang yang tidak berolahraga. Perbedaan telomer ini juga terlihat pada anak kembar yang memiliki tingkat aktivitas fisik berbeda.

Selain kurangnya aktivitas fisik, telomer yang pendek juga dapat terjadi karena hidup yang penuh stres.

Dalam buku You Staying Young, dr Mehmet Oz dan dr Michael F Roizen menyebutkan, “Tekanan hidup yang berat dapat berpengaruh besar terhadap cara sel tubuh membelah diri atau berhenti membelah diri. Dengan meditasi, Anda akan memperbaiki telomer dan memperlambat penuaan.”