close
Nuga Sehat

Mulas Usai Minum Kopi? Nggak Masalah

Anda peminum kopi? Sering didatangi perasaan mulas. Kalau iya, berarti Anda termasuk sebagian orang yang setelah mengasup kopi merasakan mulas setelah minum kopi.

Lantas apa alasan yang menjadikan sebagaian orang itu, termasuk Anda merasakan mulas setelah minum kopi?

Dari sebuah penelitian diterbitkan pada dua puluh empat tahun lalu di sebuah jurnal gastro enterologi, kopi memang menginduksi “respon gastrocolonic” pada beberapa individu setelah mereka meminum kopi.

Namun begitu penelitian itui gagal untuk mengidentifikasi penyebab respons tersebut. Peneliti berhipotesis bahwa kopi, entah bagaimana, memang mampu memengaruhi jaringan epitel yang melapisi lambung dan usus kecil.

Penelitian ini juga menemukan bahwa kopi menyebabkan pelepasan gastrin. Hormon yang diproduksi di dalam perut dan dikenal untuk meningkatkan aktivitas motorik di usus besar.
Usus besar paling dekat dengan rektum, penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan aktivitas disana bisa menjadi efek pencahar dari kopi. Ini dapat menjadi alasan kita mulas setelah minum kopi.

Selama ini kopi dianggap sebagai diueretik atau minuman yang dapat mengakibatan buang air besar. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa kopi tidak memiliki sifat diuretik. Dan penyebab utama sembelit adalah ketika kita mengalami kurangnya cairan atau dehidrasi.

Penelitian lainnya yang dilakukan sebelas tahun lalu dan dimuat hasilnya oleh “Journal of Human Nutrition and Dietetics” menemukan bahwa, toleransi yang kuat untuk sifat diuretik kopi sendiri akan berkembang seiring dengan teraturnya seseorang mengkonsumsi kopi.

Terlepas dari perasaan mulas sebagian orang yang meminum kopi, para peneliti ternyata menemukan bahwa dosis kafein yang terkandung dalam dua hingga tiga cangkir kopi tidak mempengarhui jumlah rata-rata urin yang dikeluarkan oleh tubuh.

Kopi diketahui memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Menurut studi dari University of Scranton, kopi merupakan sumber antioksidan yang sangat baik sehingga minum sejumlah kecil cangkir kopi dalam sehari dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2, alzheimer, bahkan kanker prostat.

Namun, pengolahan kopi juga menentukan manfaatnya. Cara memanggang, menyimpan, menyeduh, hingga meminumnya berpengaruh terhadap cita rasa sekaligus manfaat dari kopi itu sendiri.

Untuk mendapatkan kopi yang lebih sehat untuk diminum ada beberapa tip yang diberikan oleh situs kesehatan terkenal “healthday.”

Pertama, kopi yang sehat adalah setelah terlebih dahulu melewati proses pemanggangan. Proses pemanggangan kopi berhubungan dengan proses pengubahan asam pada kopi menjadi antioksidan. Semakin cerah warna biji kopi yang sudah disangrai, semakin tinggi kandungan antioksidannya.

Peter Martin, Direktur Vanderbilt University Institute for Coffee, mengatakan, efek antioksidan pada kopi berhubungan dengan senyawa yang disebut asam klorogenat. “Memanggang biji kopi akan mengubah asam ini menjadi antioksidan. Namun, jika terlalu lama, antioksidan akan rusak.”

Disamping itu kopi harus melewati masa penyimpanan. Menurut studi Food Chemistry, biji kopi yang sudah disangrai mengandung antioksidan sehingga paparan udara dapat merusaknya. Itu sebabnya, penyimpannya harus khusus. Biji kopi panggang perlu disimpan di dalam wadah kedap udara. Ketika akan dipakai, baru biji kopi digiling.

Untuk mendapatkan kopi yang baik sebagai minuman ia harus didahului dengan penyeduhan.

Para peneliti dari Italia menemukan lima metode penyeduhan kopi yang berbeda dan menemukan cara menyeduh moka, espresso, dan neapolian membantu menambah kadar antioksidan pada kopi dibandingkan dengan metode menyaringnya. Jika terlalu pekat, maka hasil seduhan dapat ditambahkan air sehingga jadilah kopi americano.

Nah bagaimana cara meminum kopi?

“Hitam, tanpa gula. Nutrisi dalam kopi akan rusak ketika ditambah bahan lain ke dalamnya,” ujar Martin.

Meskipun begitu, Anda tetap bisa menambahkan kayu manis untuk menambah cita rasa lain pada kopi Anda. Hasil penelitian juga menunjukkan, kadar antioksidan dalam kopi bisa berkurang jika dicampurkan susu.