close
Nuga Sehat

Minuman Beralkohol Turunkan Diabetes?

Minuman beralkohol bisa menurunkan resiko diabetes?

Ya.

Itulah hasil studi di Denmark mengungkapkan, orang yang mengonsumsi alkohol beberapa kali dalam seminggu ternyata dapat menurunkan risiko terkena diabetes.

Menurut hasil studi itu,  orang yang teratur minum minuman beralkohol punya risiko kecil terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidak minum sama sekali.

Studi yang dipublikasi diabetologia-journal.org dan dikutip bbc.com tujuh puluh ribu partisipan yang mengonsumsi alhokol.

Faktanya, mereka yang teratur mengonsumsi alkohol  punya risiko kecil terkena diabetes

Setelah lima tahun studi ini kemudian mendapatkan hasil bahwa dari jumlah tersebut partisipan itu hanya sedikit di antara  yang risiko terkena diabetesnya meningkat.

Jawabannya adalah pada frekuensi minum alkohol.

Profesor Janne Tolstrup dari National Institute of Public Health of The University of Southern yang memimpin penelitian ini mengatakan, bahwa frekuensi minum alkohol ternyata dapat memberikan efek tersendiri dibandingkan jumlah alkohol yang diminum.

“Kami melihat minum alkohol empat kali dalam waktu berbeda dapat memberikan efek lebih baik daripada meminumnya langsung hanya satu kali,” ungkap Tolstrup.

Lalu berapa banyak frekuensi ideal minum alkohol?

Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa minum minuman beralkohol tiga hingga empat kali seminggu dapat mengurangi risiko terkena diabetes.

Untuk wanita risiko terkena diabetesnya menurun sebanyak tiga puluh dua  persen sementara laki-laki hanya dua puluh tujuh persen.

Walaupun demikian, tak semua jenis minuman alkohol dapat memberikan efek yang sama.

Wine atau anggur menjadi salah satu minuman beralkohol yang paling tinggi memberikan dampak positif.

Terlebih lagi, untuk anggur berwarna merah . Minuman ini mempunyai peran untuk membantu mengatur kadar gula dalam darah.

Minuman alkohol lain adalah bir.

Hasil studi tersebut mengatakan bahwa laki-laki yang minum bir satu hingga enam bir seminggu dapat menurunkan risiko terkena diabetes sebesar dua puluh satu persen.

Sementara itu, bagi wanita meminum bir tidak memiliki dampak menurunkan risiko terkena diabetes.

Meski begitu, penelitian tersebut justru mengungkapkan asupan alkohol yang tinggi di kalangan wanita dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.

Profesor Tolstrup mengatakan sejumlah pastisipan wanita dalam studi ini mengonsumsi alkohol lima kali bahkan lebih dalam satu kesempatan.

Studi ini kemudian menyarankan agar wanita dan laki-laki minum alkohol tidak lebih dari empat belas  kali dalam seminggu.

Ukuran ini setara dengan enam liter bir seminggu atau sepuluh gelas kecil anggur selama tiga hari atau lebih.

Selain bisa menurunkan risiko terkena diabetes, Profesor Tolstrup dan tim juga mendapati fakta bahwa mengonsumsi alkohol beberapa kali dalam seminggu dapat mengurangi risko terkena serangan jantung dan stroke.

Adapun kabar buruknya, meminum sejumlah alkohol dapat meningkatkan risiko terkena penyakit gastrointestial atau saluran pencernaan, seperti penyakit asam lambung, mag, liver dan pankreas.

.Profesor Janne Tolstrup dari National Institute of Public Health of The University of Southern yang memimpin penelitian ini mengatakan, bahwa frekuensi minum alkohol ternyata dapat memberikan efek tersendiri dibandingkan jumlah alkohol yang diminum.

“Kami melihat minum alkohol empat kali dalam waktu berbeda dapat memberikan efek lebih baik daripada meminumnya langsung hanya satu kali,” ungkap Tolstrup.

Seperti yang juga ditulis laman healthline.com, orang dengan diabetes harus juga  berhati-hati ketika datang ke minum alkohol karena  dapat membuat beberapa komplikasi diabetes yang lebih buruk.

Sebagai permulaan, dampak alkohol hati dalam melakukan tugasnya mengatur gula darah. Alkohol juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat yang diresepkan untuk orang dengan diabetes.

Alkohol dapat menyebabkan kadar glukosa darah meningkat atau jatuh, tergantung pada seberapa banyak Anda minum.

Menggabungkan efek gula darah-menurunkan obat dengan alkohol dapat menyebabkan hipoglikemia atau “shock insulin,” yang merupakan keadaan darurat medis.

Ketika Anda minum alkohol, hati Anda harus bekerja untuk menghapusnya dari darah Anda, bukan bekerja untuk mengatur gula darah. Untuk alasan ini, Anda tidak harus minum alkohol saat glukosa darah Anda sudah rendah.

Alkohol mengganggu kemampuan hati Anda untuk menghasilkan glukosa, jadi pastikan untuk mengetahui nomor glukosa darah Anda sebelum Anda minum minuman beralkohol.

Minum terlalu banyak alkohol dapat membuat Anda merasa pusing, mengantuk, dan bingung-gejala yang sama seperti hipoglikemia.

Pastikan untuk mengenakan gelang yang memberitahu orang di sekitar Anda dengan fakta bahwa Anda memiliki diabetes, sehingga jika Anda mulai berperilaku seperti Anda mabuk mereka tahu bahwa gejala Anda dapat disebabkan oleh hipoglikemia.

Jika Anda hipoglikemik, Anda membutuhkan makanan dan / atau tablet glukosa untuk meningkatkan tingkat glukosa darah Anda.

Penyedia layanan kesehatan Anda akan memberitahu Anda berapa banyak alkohol yang aman bagi Anda untuk diminum.

Tergantung pada kondisi kesehatan Anda, yang mungkin berarti tidak ada alkohol sama sekali.

Dalam beberapa kasus wanita dengan diabetes mungkin tidak memiliki lebih dari satu minuman beralkohol sehari. Pria seharusnya tidak lebih dari dua.

Tags : slide