close
Nuga Sehat

Menurunkan Bobot, Bagaikan “Perjudian”

Pencarian untuk menurunkan berat badan, terutama dikalangan wanita, memang membutuhkan berbagai pengorbanan. Mulai dari sedot lemak, botok, minuman herbal, olahraga ekstra bahkan, terkadang, dengan terapi suntik.

Menurut sebuah media kesehatan, upaya untuk menurunkan berat badan ini terkadang tidak rasiona. Tetapi siapa yang peduli. Ia sudah menjadi obsesi bahkan sudah berjangkit bak penyakit jiwa.

Apakah ditemukan cara untuk menurunkan badan secara efektif?  Belum tentu. Dari sekian banyak cara yang ditempuh untuk menurunkan berat badan, diet tinggi protein, mungkin, adalah salah satunya. Namun benarkah diet tinggi protein benar-benar bisa menurunkan berat badan?

Orang yang menjalankan diet rendah karbohidrat dan tinggi protein memiliki peluang keberhasilan yang lebih besar dalam dietnya ketimbang mereka yang lebih banyak mengasup karbohidrat dengan sedikit protein, setidaknya itulah yang disampaikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition.

Tim peneliti dari University of South Australia di Adelaide mengumpulkan hasil dari 24 penelitian yang telah dilakukan beberapa tahun yang lalu, di mana seluruh partisipan diberi diet rendah karbohidrat dan lemak. Selain diminta untuk menjalankan diet rendah karbohidrat dan lemak, separuh partisipan diminta untuk mengasup protein sebesar 67 gram protein perhari, sedangkan separuh lainnya diminta untuk mengasup jumlah protein yang lebih tinggi, yakni 120 gram protein per hari.

Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa kedua kelompok diet memiliki asupan energi rata-rata yang sama yaitu sekitar 1.550 kalori per hari, baik untuk pria atau wanita. Namun menurut Thomas Wycherley, Ph.D  dari dari University of South Australia, setelah 12 minggu, kelompok yang mengasup lebih banyak protein mengalami penurunan berat badan 1.7 kilogram lebih besar daripada kelompok yang lebih sedikit mengasup protein.

“Penelitian ini semakin menyadarkan kita bahwa diet tinggi protein lebih efektif untuk menurunkan berat badan karena tubuh lebih banyak mengeluarkan energi saat mengolah protein daripada karbohidrat,” ungkap Wycherley.

“Pikirkan cara ini, Jika Anda makan 100 kalori dari protein, tubuh Anda akan membakar sekitar 20 sampai 30 kalori saat memproses protein. Bandingkan dengan 100 kalori dari karbohidrat, dan tubuh Anda hanya membakar sekitar 5 sampai 10 kalori. Alasan lainnya adalah, diet tinggi protein membantu meningkatkan massa otot. Semakin banyak otot semakin banyak pula kalori yang dibakar, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan.” tambah Wycherley.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, pria dengan rentang usia 19-70 tahun dianjurkan untuk mengasup 56 gram protein per hari. Sedangkan untuk wanita dewasa diperlukan sekitar 46 gram protein per hari. Kebutuhan protein harian masing-masing orang akan berbeda tergantung dari usia, gender dan tingkat aktivitasnya. Jika Anda memiliki tingkat aktivitas yang tinggi dan rajin berolahraga, berarti kebutuhan protein Anda akan lebih tinggi.

Franco Colombu seorang bodybuilder yang turut membantu latihan Arnold schwarzenegger pernah mengatakan jika Arnold harus mengasup 25 gram protein setiap 1 jam latihan untuk menunjang proses pembentukan ototnya.

Sementara untuk hari off dari latihan, Arnold hanya mencukupi kebutuhan protein harian yang direkomendasikan.

Fakta ini sekaligus membuktikan bahwa diet tinggi protein bisa menjadi cara yang efektif untuk menurunkan berat badan sekaligus meningkatkan massa otot Anda.

Tags : slide