close
Nuga Sehat

Mengenal Apa Itu Hipertensi ‘Terselubung’

Hiperensi terselubung?

Ya, apa pula itu.

Ya juga ketika  sebagian orang yang memiliki alat pengecekan tekanan darah di rumah terkadang kebingungan dengan kondisi tekanan darahnya.

Saat mengukurnya sendiri di rumah, kondisi tekanan darah cukup tinggi, namun saat diperiksakan ke dokter, tekanan darah justru berada dalam kondisi normal. Apa sebenarnya penyebab dari hal ini?

Pakar kesehatan menyebut kondisi perubahan tekanan darah ini sebagai hipertensi terselubung.

Biasanya, kondisi ini ditandai dengan hasil pengecekan tekanan darah mandiri di rumah yang menunjukkan angka lebih tinggi dari biasanya namun saat kita memeriksakan kondisi ini ke dokter, kondisi tekanan darah terlihat normal atau tidak terlalu tinggi.

Hipertensi terselubung adalah kebalikan dari hipertensi jas putih, kondisi dimana tekanan darah seseorang justru naik dengan pesat saat melihat dokter (yang biasanya memakai jas putih) dan perawat namun kembali normal di waktu lainnya.

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal berjudul Circulation pada empat belas tahun ;lalu, disebutkan bahwa kasus hipertensi terselubung lebih sering terjadi dibandingkan dengan hipertensi jas putih.

Sayangnya, hal ini justru bisa menyebabkan bahaya karena dokter tidak bisa mendeteksi gejala kenaikan tekanan darah.

Penyebab dari hipertensi terselubung adalah rasa gugup atau tidak nyaman saat berada di dalam lingkungan rumah atau perkantoran namun justru lebih tenang saat menemui dokter atau perawat. Sebaliknya, hipertensi jas putih justru terjadi akibat rasa gugup saat menemui dokter atau perawat.

Penderita hipertensi terselubung biasanya sedang mengalami masalah besar di rumah atau tempat kerjanya namun saat berada di rumah sakit, mereka justru merasa lebih tenang karena merasa ada orang yang mau merawat dan memperhatikan kondisinya.

Penyebab lain dari hipertensi terselubung adalah gaya hidup kurang gerak. Kondisi ini bisa membuat seseorang mudah lelah setelah bekerja, berjalan-jalan, atau kurang tidur sehingga akhirnya memicu kenaikan tekanan darah.

Saat berada di rumah sakit, kondisi tubuh sudah jauh lebih baik sehingga saat diperiksa tekanan darah seperti normal-normal saja.

Kaum pria lebih rentan untuk terkena hipertensi terselubung, khususnya yang hobi merokok atau minum alkohol. Mereka yang menderita diabetes, penyakit gagal ginjal kronis, dan gangguan psikologis juga lebih berisiko untuk mengalaminya.

Selain itu Anda perlu juga tahu karena berbagai kesibukan, kita cenderung menyepelekan waktu makan dan memilih untuk menundanya hingga urusan kita selesai. Sebagai contoh, karena tak ingin terkena kemacetan, kita memilih untuk tidak mengonsumsi sarapan pagi.

Meskipun kita kemudian makan, pakar kesehatan menyebutkan bahwa kebiasaan makan tidak teratur ini bisa membahayakan kesehatan.

Bahkan, berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Proceedings of the Nutrition Society, dihasilkan fakta bahwa kebiasaan makan tidak teratur bisa meningkatkan risiko hipertensi.

Penelitian yang dilakukan di Diabetes and Nutritional Sciences Division at King’s College, London, Inggris menghasilkan fakta bahwa makan tidak teratur akan meningkatkan berat badan dengan signifikan. Hal ini disebabkan oleh kacaunya ritme sirkadian dan sistem metabolisme tubuh akibat kebiasaan makan tidak teratur.

Masalahnya adalah kekacauan pada sistem metabolisme ini juga akhirnya akan memengaruhi proses penyerapan lemak, kolesterol, dan glukosa.

Jika kita juga terbiasa mengonsumsi makanan berlemak atau kaya akan kolesterol, maka dikhawatirkan akan terjadi penumpukan plak di dalam pembuluh darah yang akhirnya bisa berimbas pada meningkatnya tekanan darah.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kita tidak lagi menyepelekan pola makan yang sehat, termasuk dalam hal kebiasaan makan di waktu yang teratur.

Dengan makan tepat waktu setiap hari, maka sistem yang ada di dalam tubuh akan berjalan dengan semestinya sehingga mempengaruhi kesehatan dan kebugaran tubuh secara keseluruhan.

Ada baiknya kita juga memilih menu makanan dengan kadar gizi yang seimbang demi mencegah peningkatan tekanan darah.

Sebagai contoh, akan jauh lebih baik jika kita mulai menurunkan asupan makanan berlemak dan berminyak namun memperbanyak asupan serat dari sayur dan buah-buahan.

Selain memerhatikan makanan, akan jauh lebih baik bagi kita untuk rajin melakukan olahraga setidaknya 30 menit setiap hari.

Tak perlu olahraga yang sulit, berjalan kaki, bersepeda, atau berlari sudah cukup untuk membantu kelancaran sirkulasi darah yang tentu bisa mencegah datangnya masalah hipertensi.

Selain itu, pastikan untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap hari dan tidak mudah terkena stres.