close
Nuga Sehat

Lawan Kanker Payudara dengan Serat

“American Journal of Clinical Nutrition” dalam edisi terbarunya merilis sebuah penelitian tentang temuan bahwa wanita bisa “melawan” risiko kanker payudara hingga tujuhb persen persen apabila mengkonsumsi sepuluh gram serat yang dilibatkan dalam makanan sehari-hari mereka.

Kita mengenal kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang menjadi momok bagi kaum hawa. Walaupun begitu, bukan berarti risikonya tidak bisa untuk tidak dikurangi.

Para peneliti mengatakan bahwa serat bisa membantu menurunkan kadar hormon estrogen di dalam tubuh. Estrogen diketahui menjadi faktor perkembangan awal dan pertumbuhan dari kanker payudara.

Sebuah teori menunjukkan bahwa serat bisa menghambat proses penyerapan estrogen dalam darah. Teori lainnya juga menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi banyak serat memiliki kecenderungan untuk mengkonsumsi sedikit lemak. Makanan tinggi lemak diketahui bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko kanker payudara, anda disarankan mengkonsumsi makanan-makanan yang tinggi serat.

Sebuah senyawa alami yang ditemukan dalam seledri, buah ara, dan beberapa makanan lain telah terbukti memiliki potensi sebagai senjata ampuh untuk melawan tumor kanker payudara yang agresif.

Senyawa, yang disebut psoralen diketahui dapat melawan limfoma dan kondisi kulit dengan merusak DNA dan menyebabkan kematian sel tumor ketika diaktifkan oleh sinar UV. Namun para peneliti di Duke University telah menemukan bahwa senyawa tersebut dapat memerangi tumor payudara melalui tindakan metode kedua dan dapat dikembangkan sebagai terapi yang efektif.

Penelitian baru yang dipublikasikan dalam jurnal Public Library of Science PLOS One, menemukan bahwa psoralen menghalangi aksi dari molekul yang dikenal sebagai “Reseptor HER2,” yang terlibat ke dalam 25 persen kanker payudara, ovarium, lambung, dan tumor pada lainnya.

Ketika HER2 diproduksi berlebihan, maka itu akan mengisi pertumbuhan sel yang tidak terkendali, mengarah ke bentuk kanker yang agresif. Namun, para peneliti menemukan bahwa psoralen dapat menutup proses ini.
“Ini sangat tak terduga,” kata peneliti Neil L. Spector, MD, seorang profesor kedokteran dari Duke University.

“Terapi ini telah dikenal dapat membunuh sel kanker dengan menyebabkan kerusakan DNA, namun juga memiliki efek anti-tumor langsung pada HER2 yang mengekspresikan sel-sel kanker dengan memblokir sinyal HER2.

Psoralen juga ditemukan juga memiliki efek untuk melawan kanker yang resisten terhadap kemoterapi.
Dr. Spector mengatakan bahwa peneliti membayangkan suatu hari nanti bisa menyuntikkan senyawa langsung ke tumor, kemudian ditambah lagi dengan menggunakan bantuan sinar-X dosis rendah untuk memicu sifat anti-tumornya. Spector mengatakan bahwa teknologi ini sedang diuji pada hewan dan dapat disetujui untuk uji klinis pada manusia awal tahun ini.

“Hal ini menjadi bagian terbaik selama empat tahun setelah mencoba mencari tahu bagaimana mengatasi tantangan biofisika terkait menghasilkan energi yang cukup dalam tubuh untuk mengaktifkan partikel-partikel dan obatnya,” ujar Dr Spector.

Lentil mengandung phytoestrogrens dan merupakan sumber folat atau vitamin B terbaik yang dapat membantu produksi sel. Selain itu, lentil mengandung sekitar 16 gram serat per cangkirnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi lentil diketahui lebih rendah 44 persen dalam mengembangkan kanker payudara.

Kenari bisa menjadi camilan renyah yang dapat dinikmati setiap saat. Setiap gigitannya memberikan tambahan asupan omega-3, serat, dan protein. Para peneliti mengungkapkan bahwa kenari bisa membantu mengurangi ukuran tumor berkat sifat anti-inflamsi yang dimilikinya. Secangkir kenari mengandung 5 gram serat.

Brokoli diketahui bisa mengurangi jumlah sel kanker payudara berkat kandungan sulforaphane yang dapat membantu melawan kanker, serta bisa mencapai jaringan kanker payudara dengan waktu kurang lebih satu jam.
Gandum adalah salah satu makanan yang kaya serat. Gandum dapat membantu mempercepat metabolisme estrogen, hormon yang berkaitan dengan risiko kanker payudara.

Delima memiliki sifat untuk melawan kanker. Buah ini menawarkan 6 gram serat percangkirnya dan mengandung lebih dari 100 jenis fitonutrien, bahan kimia alami yang menawarkan banyak manfaat kesehatan. Jus buah delima khususnya telah terbukti mampu menghambat perkembangan atau pertumbuhan sel-sel kanker payudara serta mencegah proses metastasis.