close
Nuga Sehat

Minum Kopi Bisa Pengaruhi Gen

Mulai saat ini para pengasup kopi, harus berhati-hati dalam melampiaskan “kecanduan” terhadap kenikmatan minuman ini. Bersama dengan minuman bir, kopi dipastikan mengandung efek yang bertolak belakang pada tubuh, yang keduanya bisa memengaruhi “gen” manusia.

Kopi dapat membuat melek para pengasupnya sepanjang malam, sementara bir akan membuat seseorang merasa hangat dan mengantuk.

Dalam rilis terbarunya, seperti yang dimuat dalam situs “healthyday.com, Prof. Martin Kupiec dan timnya dari Department of Molecular Microbiology dan Biotechnology, Tel Aviv University, menyebutkan kalau minuman kopi dan bir mempunyai dampak yang dapat mempengaruhi gen sesorang.

Para peneliti tersebut menemukan bahwa kafein memperpendek “telomere,” ujung dari Kromosom DNA, sementara alkohol memperpanjangnya.

“Untuk pertama kalinya kami berhasil mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi panjang telomere. Apa yang kami temukan sekarang mungkin akan memberikan pengaruh besar terhadap pencegahan dan pengobatan penyakit,” ujar Prof. Kuplec seperti dikutip “healthyday.com” dari situs dari “sciencedaily”, Selasa 10 Desember 2013.

Telomere terbuat dari DNA dan protein, yang berfungsi untuk memutuskan ujung DNA di kromosom kita. Mereka sangat penting dalam perbaikan dan pembentukan jaringan DNA setiap kali sel terduplikasi. Proses ini dilakukan terus menerus, di mana nantinya telomere akan menjadi terlalu pendek dan akhirnya sel itu mati.

Para peneliti melanjutkan penelitian oleh Prof Elizabeth Blackburn, pemenang hadiah nobel pada tahun 2004, yang menyatakan kalau stress emosional dapat memperpendek telomere. Mereka membiakkan sel dalam kondisi dimana terdapat radikal bebas untuk melihat pengaruhnya pada telomere. Ternyata, radikal bebas tidak berpengaruh pada panjang telomere.

Mereka pun menambahkan beberapa kondisi lain untuk melihat reaksinya. Sebagian besar komponen tersebut tidak berpengaruh sama kali pada panjang telomere, di antaranya adalah perubahan temperatur, perubahan pH, serta berbagai macam obat dan bahan kimia lainnya.

Namun ternyata kafein dalam jumlah rendah, seperti yang terkandung dalam satu gelas espresso, memperpendek telomere. Sementara kandungan ethanol sebanyak 5-7% dapat memperpanjang telomere.

“Ini pertama kalinya ada yang mampu untuk menganalisis sistem kompleks yang seluruh gen-gen yang mempengaruhinya dapat diketahui,” kata Prof. Kupiec.

Ia juga mengatakan dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hubungan yang terjadi antara panjang telomere dan penuaan dan kanker. Namun ia punya cara praktis untuk menjauhkan diri dari dua hal tersebut.

“Bersikap santai serta cobalah untuk meminum kopi dan bir dalam porsi yang lebih sedikit,” pungkasnya.