close
Nuga Sehat

Kontrol Makan untuk Cegah Penuaan Dini

Siapapun,  termasuk Anda, tentu tak menginginkan terjadinya  penuaan dini.

Dan untuk menghindari terjadinya penuaan dini ini, salah satunya langkah yang “wajib,” ditempuh adalah dengan mengontrol asupan kalori.

Seperti ditulis laman media Inggris terkenal “daily mail,” hari ini, Selasa, 21 februari 2017, penuaan dini bisa dicegah dengan cara lebih sedikit makan.

“Cara ini telah  terbukti dapat memperlambat penuaan serta menghambat pertumbuhan uban serta kekakuan tulang,” tulis “daily mail.”.

Peneliti dari Brigham Young University mengatakan, manfaat membatasi kalori dapat dirasakan oleh seluruh tubuh dan meningkatkan potensi hidup lebih lama.

Para peneliti mengobservasi dua kelompok tikus untuk menguji efek dari kalori tersebut.

Grup pertama diberikan akses yang tidak terbatas terhadap makanan dan grup lainnya mengonsumsi kalori lebih sedikit tiga puluh lima persen.

Studi yang dipublikasikan di Molecular & Cellular Proteomics itu menemukan tikus dengan kalori yang dibatasi bisa jadi lebih energik.

Selain itu, mereka juga berisiko menderita penyakit yang lebih sedikit dibanding yang mengonsumsi kalori lebih banyak.

“Ketika Anda membatasi konsumsi kalori, hampir terdapat peningkatan yang linear dengan kemungkinan hidup lebih lama,” kata penulis penelitian itu Profesor John Price.

“Kami menyimpulkan bahwa membatasi kalori bisa menyebabkan perubahan biokimia yang memperlambat penuaan,” ujarnya menambahkan.

Para peneliti itu menemukan dengan makan kalori lebih sedikit membuat ribosom memperlambat penuaan sel.

Mereka mengurangi kecepatan memproduksi protein dan memberikan ribosom waktu lebih untuk memperbaiki diri.

Menurut penelitian itu, hal ini bisa membuat sel kulit berfungsi dengan baik.

“Ribosom adalah mesin yang sangat kompleks, seperti mobil, dan dia membutuhkan waktu untuk perbaikan,” ujar Price.

Seorang laki-laki dewasa harus mengurangi kalori  per harinya menjadi lebih sedikit.Begitu juga perempuan juga harus melakukan hal yang sama.

Kendati demikian, Price memperingatkan untuk tidak berharap selalu muda karena kalori hanya membantu memperlambat penuaan.

Selain itu, sebuah studi terbaru menunjukkan konsumsi gula atau pemanis rendah dan bahkan bebas kalori tidak mempengaruhi asupan kalori dan gula darah dalam sehari.

Ketika seseorang mengonsumsi pemanis rendah atau tanpa kalori saat sarapan, para peneliti menduga mereka akan cenderung makan lebih banyak saat makan siang atau makan pada waktu lain.

“Energi yang tersimpan dari mengganti gula dengan pemanis non-nutritif sepenuhnya dikompensasi pada waktu makan selanjutnya dalam hari tersebut,” kata Siew Ling Tey, peneliti studi ini.

Sebagai tambahan, meski partisipan mengalami lonjakan kadar gula darah sesaat setelah mengonsumsi gula biasa saat sarapan, kejadian lonjakan gula darah yang lebih besar setelah makan siang terjadi pada mereka yang mengonsumsi minuman dengan pemanis bebas kalori.

Ini berarti kadar rata-rata gula darah secara umum hampir sama untuk seluruh kelompok dalam periode tiga jam sebelum dan sesudah makan siang.

Namun para peneliti memberikan catatan bahwa studi ini tergolong penelitian kecil dan pemanis yang diuji hanya dalam satu hari.

Peneliti beranggapan butuh penelitian dalam jangka waktu lebih panjang untuk melihat dampak pada bobot tubuh dan kadar gula darah berdasarkan konsumsi tipe gula atau pemanis.

Amerika mulai membatasi minuman dengan pemanis buatan untuk anak-anak.

Panduan diet Amerika mengungkapkan bahwa minuman dengan pemanis buatan harus dibatasi atau dihapus dari daftar diet.

Tapi penelitian terbaru menemukan bahwa hampir dua per tiga anak-anak di Amerika Serikat mengonsumsi setidaknya satu minuman manis setiap hari.

Tags : slide