close
Nuga Sehat

Kolesterol Tinggi Itu Dampak Gaya Hidup

Kolesterol tinggi?

Kalau jawabannya iya, maka Anda harus membuang bahwa  kolesterol tinggi hanya bisa diderita oleh orang tua.

Usia ternyata tak ada pengaruhnya dengan kolesterol, terutama jika gaya hidup Anda ‘berantakan.’

Institut Jantung, Paru, dan Darah Amerika mendefinisikan kolesterol sebagai zat seperti lilin dan seperti lemak yang ditemukan di semua sel tubuh.

Kolesterol dibawa melalui tubuh oleh dua jenis lipoprotein, satu yang baik dan satu sangat buruk.

Ketika berbicara tentang kolesterol tinggi, berarti kadar LDL dalam darah tinggi dan lipoprotein buruk.

Masalahnya adalah bahwa satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kadar kolesterol Anda tinggi adalah pergi ke dokter dan diuji.

“Masalah kolesterol mungkin merupakan masalah tersembunyi – mungkin tidak hadir dengan beberapa tanda dan gejala yang mencolok,” kata Michael Krychman, ginekolog Seksual dan direktur eksekutif Pusat Kesehatan Seksual dan Pengobatan Survivor Bagian Selatan California.

“Meskipun mungkin Anda tak bisa tahu sendiri jika Anda memiliki kolesterol tinggi, ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaganya agar tetap stabil, yaitu mengidentifikasi penyebab kolesterol tinggi.”

Mengutip Bustle, berikut beberapa hal tak terduga yang tidak Anda ketahui bisa menyebabkan kolesterol tinggi.

Menurut WebMD, memiliki penyakit seperti penyakit ginjal kronis atau kelenjar Tiroid dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan kolesterol tinggi.

Jika riwayat keluarga Anda menunjukkan bahwa Anda mungkin memiliki kecenderungan kolestrol yang tinggi, Anda mungkin memiliki kecenderungan genetik yang sama.

“Ada faktor risiko eksternal yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang dapat mengembangkan lipid yang tinggi seperti pola makan yang buruk (asupan karbohidrat olahan yang berlebihan, gula tambahan, dan lemak jenuh),” kata Maya Feller, ahli gizi ahli.

Malas bergerak dan beraktivitas meningkatkan risiko kolesterol tinggi, kata Feller. Jika Anda duduk sepanjang hari di tempat kerja cobalah bangun dan berjalan-jalan keliling kantor kapanpun Anda punya waktu beberapa menit.

WebMD juga melaporkan bahwa mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti estrogen dan beta-blocker dapat membuat Anda lebih berisiko terkena kolesterol tinggi.

Dokter Sherry A. Ross, pakar kesehatan wanita dan penulis buku Panduan Definitif untuk Kesehatan Intim Wanita, mengatakan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi secara serius.

Dan ada pertanyaan yang selama ini mengganjal, bahwa makanan berlemak so pasti mengandung kolesterol tinggi.

Untuk Anda tahu  makanan berlemak dan kolesterol tidak selalu jadi musuh bebuyutan.

Ada jenis lemak yang bisa bikin kolesterol naik, tapi ada juga lemak yang justru baik buat kolesterol.

Nah, makanan berlemak seperti apa sih yang dapat menyebabkan kolesterol meningkat? Simak penjelasannya di bawah ini.

Perlu Anda ketahui, jenis lemak yang terkandung dalam makanan berbeda-beda. Ada jenis lemak baik dan ada jenis lemak jahat. J

adi, sebenarnya tidak semua makanan berlemak berdampak buruk bagi tubuh. Jenis lemak baik justru diperlukan bagi tubuh untuk membantu menjalankan fungsi normalnya.

Makanan berlemak dapat memengaruhi keseimbangan kadar kolesterol dalam tubuh karena asam lemak mengikat sel hati dan mengatur produksi kolesterol.

Jenis lemak yang dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh adalah lemak jenuh dan lemak trans. Ini dia kaitan antara makanan berlemak dan kolesterol jahat

Lemak jenuh banyak ditemukan dalam daging dan produk olahan daging, serta produk susu. Asupan lemak jenuh berlebih dapat memicu hati menghasilkan kolesterol jahat lebih banyak dalam tubuh

Lemak trans dapat ditemukan dalam produk minyak padat, sehingga lemak trans ini banyak terkandung dalam produk yang digoreng.

Misalnya junk food, gorengan, dan makanan kemasan. Jenis lemak ini sangat tidak sehat, karena selain menyebabkan peningkatan kolesterol jahat, lemak trans juga dapat menurunkan kadar kolesterol baik dalam tubuh.

Seringnya, mungkin Anda mengira bahwa semua makanan berlemak pasti berkolesterol. Tapi, lemak dan kolesterol adalah dua hal berbeda.

Dalam tubuh, makanan berlemak memang dapat memengaruhi kadar kolesterol tubuh. Tapi dalam makanan, tidak semua makanan berlemak juga mengandung kolesterol.

Kolesterol yang terkandung dalam makanan justru tidak terlalu membahayakan kadar kolesterol dalam tubuh.

Hal ini karena kadar kolesterol dalam makanan umumnya memiliki dampak yang kecil pada peningkatan kolesterol jahat dalam tubuh. Justru, makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans dapat sangat mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh.

Untuk itu, Anda mungkin tidak perlu benar-benar menghindari makanan yang mengandung kolesterol, seperti telur, udang, dan jeroan

Anda bisa makan sampai enam butir telur dalam seminggu sebagai bagian dari pola makan seimbang Anda. Tanpa khawatir dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Namun, yang perlu Anda perhatikan adalah cara memasaknya. Jika telur atau udang dimasak dengan cara digoreng, ini akan menambahkan kadar lemak trans di dalamnya.

Sehingga, hal ini justru membuat telur dan udang kurang sehat untuk dimakan dalam jumlah banyak.

Tidak semua makanan berlemak harus dihindari. Jenis lemak sehat justru diperlukan tubuh untuk membantu menjalankan fungsinya. Jenis lemak sehat adalah lemak tak jenuh, termasuk asam lemak omega-3 dan omega-6.

Jenis lemak ini dikatakan baik karena dapat membantu meningkatkan kerja hati dalam menyerap kembali dan merusak kolesterol jahat dalam tubuh, seperti dikutip dari Medical News Today.

Dengan begitu, mengonsumsi lemak tak jenuh dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh serta meningkatkan kadar kolesterol baik.

Lemak tak jenuh bisa Anda temukan dalam ikan berlemak, seperti ikan tuna, salmon, sarden, dan makerel.

Selain itu, juga dapat ditemukan dalam kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti kenari, almond, biji bunga matahari, kacang mede, dan lainnya.

Minyak zaitun, minyak kanola, dan minyak nabati lainnya juga mengandung lemak tak jenuh yang dapat melindungi kesehatan jantung Anda.