close
Nuga Sehat

Kenali Gangguan Kecemasan dan Gejalanya

Semua orang bisa saja merasa cemas dan itu merupakan luapan emosi yang normal terjadi.

Banyak orang merasa khawatir dan cemas dalam beberapa situasi, misalnya ketika harus melakukan wawancara kerja, sesaat sebelum mengerjakan soal ujian, mengambil keputusan yang penting, dan masih banyak lainnya.

Jika masih dalam kadar normal, rasa cemas tidak akan menimbulkan masalah apa-apa.

Namun, kecemasan yang berlebihan bisa saja menjadi sebuah penyakit yang sering disebut dengan gangguan kecemasan.

Kecemasan adalah perasaan gugup atau gelisah.

Sebenarnya, rasa tersebut merupakan reaksi alami tubuh terhadap stres, bahkan rasa tersebut bermanfaat bagi Anda untuk membuat diri Anda lebih berhati-hati dan waspada terhadap suatu hal.

Namun, kecemasan bisa menjadi tidak normal jika perasaan takut atau gugup menjadi berlebihan, sulit untuk dikontrol, atau mengganggu kehidupan sehari-hari. Keadaan tersebut disebut dengan gangguan kecemasan.

Gangguan kecemasan ternyata merupakan salah satu penyakit mental yang serius. Hal tersebut dapat disebabkan oleh adanya masalah pada fungsi otak yang mengatur rasa takut dan emosi lainnya.

Sampai sekarang dipercaya bahwa sebagian besar gangguan kecemasan disebabkan oleh kombinasi antara pengalaman pribadi orang tersebut dan faktor genetik.

Gangguan ini bisa terjadi di dalam sebuah keluarga. Seorang anak yang memiliki orang tua dengan gangguan kecemasan, lebih rentan mengalami hal itu pula.

Bagi sebagian orang, penyebab timbulnya gangguan ini bisa dipicu karena adanya peristiwa traumatik dan kehilangan atau meninggalnya seseorang yang dicintai.

Ada beberapa jenis gangguan kecemasan yang sering ditemukan, seperti gangguan panik, gangguan kecemasan sosial, serta gangguan kecemasan umum atau menyeluruh .

Gejala dan pengobatan gangguan kecemasan tersebut pun berbeda-beda, tergantung pada jenisnya.

Seseorang yang mengalami gangguan panik akan memiliki perasaan teror (serangan panik) yang menyerang secara tiba-tiba dan berulang kali, tanpa adanya alasan yang jelas.

Frekuensi dan tingkat keparahan kecemasan ini bisa bervariasi. Gejala yang ditimbulkan dari jenis gangguan kecemasan tersebut adalah berkeringat, nyeri dada, palpitasi , cepat atau tidak teratur), merasa seperti mengalami serangan jantung, dan perasaan tersedak.

Seseorang dengan kondisi ini seperti akan diserang kapan saja dan di mana saja. Sebagian besar orang yang mengalami gangguan panik akan berlangsung pada beberapa menit hingga sepuluh  menit, namun ada juga yang berlangsung selama satu jam atau lebih.

Pengobatan untuk gangguan panik adalah psikoterapi dan terapi perilaku kognitif

Gangguan kecemasan sosial merupakan rasa cemas dan takut yang luar biasa terhadap situasi sosial atau berinteraksi dengan orang lain. Seseorang yang mengidap gangguan ini akan memiliki rasa malu yang berlebih dan mengarah kepada ketakutan dibanding orang lain.

Padahal, kegiatan yang dilakukan adalah aktivitas sehari-hari, seperti berbelanja atau berbicara dengan seseorang melalui telepon.

Banyak orang terkadang khawatir dengan situasi sosial tertentu, namun bagi orang yang terkena gangguan kecemasan jenis ini maka akan khawatir berlebih dengan situasi sosial tersebut, baik sebelum, sesudah, maupun selama berada di situasi sosial itu.

Mereka takut untuk mengatakan atau melakukan sesuatu, karena baginya hal tersebut bisa membuat mereka malu.

Gejala orang yang mengidap gangguan kecemasan sosial adalah takut melakukan kegiatan sehari-hari, memiliki tingkat percaya diri yang rendah, sangat menghindari bertatapan mata dengan orang lain, takut dikritik, dan kerap melakukan penyalahgunaan obat dan minuman beralkohol guna meminimalisir kecemasan mereka.

Pengobatan untuk gangguan ini bisa ditempuh dengan cara terapi perilaku kognitif , psikoterapi, meminum obat antidepresan, serta dengan melawan rasa takut yang ada pada diri sendiri.

Gangguan kecemasan jenis ini membuat seseorang merasakan kecemasan yang berlebihan dan tidak normal dalam waktu lama.

Biasanya, orang yang terkena penyakit ini akan mengkhawatirkan banyak hal, seperti selalu mengantisipasi masalah bencana, sering berlebihan mengkhawatirkan tentang uang, kesehatan, keluarga, bahkan pekerjaan. Meski terlalu merasa cemas, namun sumber kecemasan itu juga terkadang tidak diketahui pastinya.

Seseorang yang memiliki gangguan kecemasan ini biasanya tidak bisa fokus pada suatu hal, sulit berkonsentrasi, tidak bisa merasa sedikit santai, dan juga mengalami depresi.

Tidak hanya itu, mereka pun juga akan mengalami kesulitan saat tidur. Rasa kekhawatiran dan kecemasan mereka, biasanya diikuti dengan gejala fisik, seperti gemetar, berkedut, ketegangan otot, sakit kepala, mudah marah, serta berkeringat. Terkadang, mereka juga mengalami pusing atau kehabisan napas.

Bahkan, mereka juga bisa bolak-balik ke kamar mandi, merasa mual, dan sebagian dari mereka juga kerap merasakan adanya benjolan pada tenggorokannya. GAD dapat muncul secara bertahap, dan biasanya menyerang saat kanak-kanak, remaja, ataupun masa dewasa.

Kondisi ini lebih sering menyerang kaum hawa daripada kaum pria. Pengobatan untuk gangguan kecemasan ini bisa ditempuh dengan dua cara, yakni dengan cara psikoterapi dan pemberian obat-obatan psikotropika benzodiazepines