close
Nuga Sehat

Kebanyakan Minum Air Bisa Rusak Ginjal?

Ternyata tidak selamanya meminum air putih menyehatkan ginjal.

Kebiasaan yang salah dalam meminum air putih bukannya menjaga ginjal tetap sehat, justru memperburuk fungsi ginjal.

Anda tidak usah meminum air putih sebanyak-banyaknya. Cara yang tepat adalah menyuplai pasokan air putih sesuai kebutuhan dan aktivitas masing-masing.

Jika terlalu banyak, asupan air putih justru akan memicu penyakit ginjal.

Banyak minum air putih bisa sebabkan gangguan elektrolit di darah. Kadar natrium dan kalium dalam darah berkurang, sedangkan kadar cairan di tubuh meningkat sel tubuh jadi membengkak

Pembesaran sel tubuh ini terjadi karena banyak natrium yang larut dan menghilang dari dalam tubuh.

Padahal, natrium bertugas mengikat air. Akibatnya, volume darah pun berkurang hingga membuat tekanan darah menurun. Selanjutnya, detak jantung terpacu lebih kuat.

Kerja ginjal,  juga akan semakin berat karena harus menyaring cairan yang berlebih. Dikhawatirkan, glomerulus pada ginjal tidak kuat melakukan fungsi filtrasi.

Dampaknya bisa menimbulkan gangguan pada ginjal.

Seperti yang kita ketahui, sebagian besar tubuh kita terdiri dari cairan H2O sehingga sangat penting bagi tubuh untuk memiliki kadar air yang cukup.

Air terdapat pada aliran darah, mengisi sel beserta rongga antar sel. Tubuh juga mengatur pengeluaran air untuk menjaga keseimbanga.

Namun, apa yang terjadi jika tubuh mengandung air terlalu banyak?

Pada kenyataannya, tidak semua air yang kita minum memiliki ion yang dibutuhkan oleh tubuh, sedangkan ion sering kali keluar bersama keringat dalam bentuk garam.

Konsumsi air yang terlalu banyak, tanpa disertai penambahan keseimbangan asupan garam baik dari makanan dan minuman, akan menurunkan konsentrasi garam dalam darah.

Konsentrasi garam dalam aliran darah itu sendiri diperlukan untuk menjaga tekanan darah, kerja otot dan saraf agar tetap normal. Garam dalam darah juga mempengaruhi kerja ginjal dalam mengatur penyimpanan air dan mencegah tubuh menyimpan air terlalu banyak.

Meminum air terlalu banyak dalam waktu singkat dapat memicu terjadinya keracunan air atau overhidrasi.

Kondisi ini bermula dengan penyimpanan air di dalam tubuh karena ginjal tidak dapat mengatur air, akibat adanya ketidakseimbangan ion.

Air yang tidak dapat dikeluarkan kembali terserap dalam aliran darah, dan akhirnya tubuh yang menyimpan air terlalu banyak menyebabkan pembesaran berbagai sel tubuh sehingga mengganggu fungsi sel itu sendiri.

Jika pembesaran sel sampai terjadi pada sel otak, maka ini dapat menyebabkan tekanan dalam tulang tengkorak meningkat.

Hal ini memicu berbagai gejala awal keracunan air seperti sakit kepala, mual, dan muntah-muntah.

Gejala dapat berkembang menjadi penurunan fungsi kognitif sesaat seperti merasa kebingungan, kesulitan berpikir, dan mengalami disorientasi.

Dalam kasus yang lebih serius, keracunan air juga menyebabkan kram otot dan kesulitan bernapas yang disertai kegagalan fungsi otak. Pembengkakan otak yang serius juga dapat terjadi akibat sel menyimpan terlalu banyak air, menyebabkan kejang bahkan berakhir kematian.

Sangat sulit bagi seseorang mengonsumsi air terlalu banyak secara tidak sengaja, karena air tidak dapat menimbulkan ketagihan.

Meskipun demikian, terdapat beberapa alasan seseorang meminum air terlalu banyak dan menyebabkan kondisi overdehidrasi.

Hal ini pernah tercatat sebelumnya di mana seseorang meminum sangat banyak air untuk memenangkan suatu kontes atau permainan. Tanpa disadari, konsumsi air berlebih menyebabkan keracunan dan akhirnya menyebabkan kematian.

Kondisi ini sering dialami oleh atlet ataupun tentara saat menjalani latihan dengan aktivitas fisik berat. Namun justru hal ini dapat memicu overdehidrasi.

Hal ini dikarenakan saat mengalami stress, tubuh memiliki mekanisme tersendiri untuk mengatur pengeluaran cairan dengan mensekresi hormon antidiuretik, sehingga tubuh dapat menyimpan cairan lebih banyak, dan konsumsi air berlebih hanya akan membuat kondisi overhidrasi.

Hal ini dapat terjadi pada individu yang mengalami diabetes ataupun sedang menjalani pengobatan dengan efek samping yang memicu mulut kering.

Keinginan minum atau rasa haus tersebut bukanlah tanda saat tubuh mengalami kekurangan cairan namun hanya respon tubuh terhadap gangguan, dan meminum air terlalu banyak tetap dapat memicu overhidrasi.

Skizofrenia adalah kondisi kejiwaan yang menyebabkan seseorang sulit berhenti dalam melakukan suatu hal, termasuk salah satunya mengonsumsi air.

Jika hal ini terjadi maka akan sangat berbahaya bagi penderita skizofrenia karena ia tidak menyadari dan tidak dapat menghentikan konsumsi air seorang diri.