close
Nuga Sehat

Kacang Almond Itu Simbol Kesuburan

Anda pernah mengasup kacang almond?

Kalau belum pernah mulailah memasukkan dalam daftar makanan Anda karena selain menyehatkan camilan itu akan membantu Anda meningkatkan gairah hidup. Gairah seks.

Sebenarnya, kacang almond sudah sejak lama menjadi daftar camilan yang menyehatkan.

Seperti ditulis Shafiq Qaadri dalam  bukunya The Testosterone Factor: A Practical Guide to Improving Vitality and Virility, Naturally,  kacang almond dipandang sebagai simbol alat kelamin dan kesuburan pria.

Almond sejatinya mengandung zinc, selenium, dan vitamin E. Semuanya itu berperan penting dalam urusan kesehatan seksual dan reproduksi.

Selenium membantu kesuburan pria sementara vitamin E membantu kesehatan jantung.

Zinc merupakan bagian penting dalam memproduksi hormon seks pria yang pada gilirannya membantu meningkatkan libido.

Di samping itu, almond kaya akan asam lemak omega 3 atau lemak baik yang meningkatkan aliran darah ke organ-organ seks.

Asam lemak ini juga mengandung asam amino arginine yang meningkatkan rileksasi pembuluh darah dan memperbaiki peredaran darah.

“Menurut saya, hal yang kita hargai selama sepuluh hingga lima belas tahun terakhir adalah kehidupan seks pria berhubungan langsung dengan seberapa baik kesehatannya, terutama pembuluh darah,” kata Dr Steven Lamm dari NYU Langone Medical Center.

Almond meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah sekaligus menurunkan kadar Kolesterol.

Memang almond mengandung lemak namun termasuk jenis lemak tak jenuh ganda yang justru melindungi pembuluh darah.

Lemak almond ini sama baiknya dengan asam lemak omega 3 pada ikan dalam melindungi pembuluh darah.

Makan segenggam kacang sebanyak lima kali per minggu dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, yaitu kondisi yang memberikan kontribusi terhadap berkembangnya penyakit jantung, diabetes dan banyak penyakit kronis lainnya, kata penulis studi di AS baru-baru ini.

Peredam peradangan adalah manfaat kesehatan terbaik dari kacang-kacangan, tulis tim peneliti dalam American Journal of Clinical Nutrition.

Untuk penelitian ini, satu porsi kacang didefinisikan sebagai satu ons atau sekitar segenggam penuh kacang.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan antara kebiasaan makan kacang dengan penurunan tingkat penyakit jantung dan diabetes, tetapi alasan yang sebenarnya tidak diketahui, kata peneliti senior Dr. Ying Bao, asisten profesor kedokteran di Harvard Medical School di Boston.

“Kami berhipotesis bahwa kacang dapat mengerahkan manfaat kesehatan ini dengan mengurangi peradangan,” kata Bao.

Kacang dapat menurunkan peradangan karena mengandung serat, magnesium, antioksidan dan bahan-bahan yang meningkatkan kesehatan lainnya, para peneliti menulis.

Untuk mengeksplorasi hubungan antara kacang dan peradangan, para peneliti menganalisa data dari dua studi jangka panjang yang berbeda dari profesional kesehatan, Nurses ‘Health Study (NHS) dan Health Professionals Follow-Up Study (HPFS).

Orang yang makan kacang setidaknya lima kali per minggu, C-reactive protein (CRP) atau penanda inflamasinya lebih rendah 20 persen dibandingkan dengan orang yang tidak pernah atau jarang makan kacang. Mereka juga memiliki tingkat 16 persen lebih rendah dari interleukin-6 (IL-6), penanda inflamasi lainnya.

Hasil tersebut didapat setelah peneliti memerhitungkan aspek-aspek lain dari diet, olahraga, berat badan, merokok dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi peradangan.

“Peradangan adalah dasar dari gangguan yang berkaitan dengan usia,” kata Dr Emilio Ros, direktur Klinik Lipid di Hospital Clinic di Barcelona, Spanyol.

Peradangan dapat mengurangi aliran darah ke jantung dan otak, serta menyebabkan serangan jantung dan stroke, kata Ros, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. Dia menambahkan bahwa peradangan juga terkait dengan demensia, penyakit ginjal, masalah usus dan penyakit umum lainnya.

“Mengurangi peradangan akan mencegah atau menunda timbulnya semua kondisi ini,” kata Ros.

Tentu tidak hanya almond, hampir seluruh kacang utuh, bukan kacang yang diproses seperti selai kacang, dinilai sangat kaya akan antioksidan.

Makan segenggam kacang sebanyak lima kali per minggu dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, yaitu kondisi yang memberikan kontribusi terhadap berkembangnya penyakit jantung, diabetes dan banyak penyakit kronis lainnya, kata penulis studi di AS baru-baru ini.

Peredam peradangan adalah manfaat kesehatan terbaik dari kacang-kacangan, tulis tim peneliti dalam American Journal of Clinical Nutrition.

Untuk penelitian ini, satu porsi kacang didefinisikan sebagai satu ons atau sekitar segenggam penuh kacang.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan antara kebiasaan makan kacang dengan penurunan tingkat penyakit jantung dan diabetes, tetapi alasan yang sebenarnya tidak diketahui, kata peneliti senior Dr. Ying Bao, asisten profesor kedokteran di Harvard Medical School di Boston.

“Kami berhipotesis bahwa kacang dapat mengerahkan manfaat kesehatan ini dengan mengurangi peradangan,” kata Bao.

Kacang dapat menurunkan peradangan karena mengandung serat, magnesium, antioksidan dan bahan-bahan yang meningkatkan kesehatan lainnya, para peneliti menulis.

Untuk mengeksplorasi hubungan antara kacang dan peradangan, para peneliti menganalisa data dari dua studi jangka panjang yang berbeda dari profesional kesehatan, Nurses ‘Health Study dan Health Professionals Follow-Up Study.

Orang yang makan kacang setidaknya lima kali per minggu, C-reactive protein  atau penanda inflamasinya lebih rendah dua puluh persen dibandingkan dengan orang yang tidak pernah atau jarang makan kacang.

Mereka juga memiliki tingkat enam belas bpersen lebih rendah dari interleukin-6, penanda inflamasi lainnya.

Hasil tersebut didapat setelah peneliti memerhitungkan aspek-aspek lain dari diet, olahraga, berat badan, merokok dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi peradangan.

“Peradangan adalah dasar dari gangguan yang berkaitan dengan usia,” kata Dr Emilio Ros, direktur Klinik Lipid di Hospital Clinic di Barcelona, Spanyol.

Peradangan dapat mengurangi aliran darah ke jantung dan otak, serta menyebabkan serangan jantung dan stroke, kata Ros, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Dia menambahkan bahwa peradangan juga terkait dengan demensia, penyakit ginjal, masalah usus dan penyakit umum lainnya.

“Mengurangi peradangan akan mencegah atau menunda timbulnya semua kondisi ini,” kata Ros.

Kacang utuh, bukan kacang yang diproses seperti selai kacang, dinilai lebih efektif, Ros mencatat. Bila memungkinkan, kacang harus dikonsumsi sebagai produk mentah yang sangat kaya akan antioksidan,” katanya.