close
Nuga Sehat

Kabar Bagus Bagi Mereka Kecanduan Ngopi

Ini dia kabar bagus untuk mereka yang “kecanduan” ngopi

Ternyata, kopi tak hanya buat mata melek, juga berdampak baik bagi kesehatan.

Penelitian terbaru yang dilakukan di Brasil, mengungkapkan, minum setidaknya tiga cangkir kopi setiap hari, bisa membantu menurunkan risiko seseorang terkena penyakit jantung.

Artinya, penikmati kopi memiliki risiko kecil menderita serangan jantung dan pun stroke. New York Post melaporkan hasil penelitian ini dipublikasikan di Journal of American Heart Association ini mengamati lebih dari empat ribuan  orang yang tinggal di Sao Paulo.

Para peneliti bertanya tentang kebiasaan minum kopi peserta, dan mengambil riwayat jantung yang spesifik, mencari penumpukan kalsium di arteri koroner–yang memasok darah ke jantung.

Penumpukan kalsium dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga lebih sulit bagi darah untuk mencapai jantung.

Dan jika ada yang patah sepotong dan menghalangi arteri, penyumbatan itu dapat memicu serangan jantung.

Andreia Miranda, yang memimpin studi di Universitas Sao Paulo, mengatakan, mereka menemukan, kebiasaan mengonsumsi lebih dari tiga cangkir kopi menurunkan kemungkinan kalsifikasi koroner.

Dalam istilah awam, tiga cangkir sehari menghentikan pembentukan kalsium yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Hingga saat ini, penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Kopi terkenal berkat kemampuannya membuat tubuh terjaga dari kantuk. Tak heran, kopi sering dipilih guna meningkatkan energi dan produktivitas, terutama saat bekerja.

Namun, efek minum kopi tak hanya akan kita dapatkan ketika bekerja sendiri, tapi saat bekerja sama dalam tim.

Bahkan meningkatkan kinerja tim, kok bisa?

Mungkin kita termasuk penikmat kopi sejati, terutama saat dikejar target. Pasalnya, sudah bukan rahasia lagi kalau stimulan dari kopi mampu meningkatkan energi sekaligus konsentrasi.

Lebih dari itu, manfaat positif dari kopi ini tidak hanya berefek pada individu saja, tapi juga untuk kerjasama dalam tim.

Ya, sebuah penelitian dari Ohio State University di Columbus, melakukan dua penelitian untuk mencari tahu bagaimana efek minum kopi bisa memengaruhi interaksi dalam kerja sama tim.

Dalam penelitian pertama, sebagian peserta diminta untuk minum kopi yang mengandung sekitar dua ratus tujuh puluh miligram kafein sebelum memulai diskusi.

Sementara sisanya tidak diberikan kopi sebelum diskusi, tapi justru setelahnya.

Lalu, setelah diskusi kelompok selesai dan dievaluasi, hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang telah lebih dulu minum kopi memiliki kinerja yang baik, entah itu individu atau tim, ketimbang mereka yang baru minum kopi setelah sesi diskusi.

Demi hasil yang lebih akurat, para periset melakukan percobaan yang kedua dengan aturan yang sedikit berbeda dengan penelitian pertama.

Kali ini, peserta berjumlah 61 orang yang dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil, untuk mendiskusikan beberapa topik.

Bedanya, sekarang semua peserta diminta untuk minum kopi di awal sesi diskusi.

Hanya saja jenis kopi yang diminum tidaklah sama. Setengah dari peserta minum kopi berkafein, sementara yang lainnya diberi kopi tanpa kafein.

Penelitian yang dimuat dalam Journal of Psychopharmacology ini menemukan hasil yang serupa dengan penelitian pertama, bahwa peserta yang minum kopi berkafein memiliki hasil akhir yang lebih positif dibandingkan yang minum kopi tanpa kopi.

Bukan hanya bagi para individu saja, tapi juga untuk kinerja tim secara menyeluruh.

Dari hasil tersebut disimpulkan jika kafein yang terkandung dalam kopi yang selama ini menjadi kuncinya.

Ya, kafein bisa merangsang otak untuk fokus dan bekerja lebih baik. Tak hanya meningkatkan konsentrasi, efek minum kopi juga membuat peserta menjadi lebih bersemangat dan energik.

Tapi sebelum kamu meneguk beberapa cangkir kopi demi meningkatkan fokus dan produktivitas, perhatikan dulu berapa banyak jumlah kopi yang telah diminum. Meski kebutuhan kopi masing-masing orang tidak selalu sama, tapi tidak ada salahnya untuk membatasi asupan kopi setiap harinya.

Pasalnya jika dikonsumsi secara berlebihan, maka kandungan kafein dalam kopi tidak dapat bekerja dengan baik dalam tubuh.

Sebaliknya, justru dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan di kemudian hari.

Masalah pada sistem pencernaan, tekanan darah tinggi, sulit tidur, gangguan kecemasan, detak jantung cepat, kelelahan yang parah, hingga ketergantungan merupakan berbagai kondisi kesehatan yang dipicu karena konsumsi kafein dalam kopi yang diluar batas.