close
Nuga Sehat

Jauhi Kopi Kala Anda Dihinggapi Stres

Apa hubungan kopi dengan stress?

Nah. Media terkenal “Fox News,” dalam laman situs terbarunya menulis ada yang tak sehat jika dalam stress Anda mencari kopi sebagai “obat” peredanya.

“Hindarilah kopi kala tekanan pekerjaan muncul. Yang pasti tindakan itu bukan pilihan untuk membantu menenangkan diri. Dan pilihan itu sebenarnya tak menyehatkan,” tulis Fox News mengutip ahli gizi Dr Marilyn Glenville

“Kafein adalah stimulan yang mendorong tubuh untuk melepaskan hormon stres yang membuat Anda semakin tertekan dan gelisah ketimbang sebelumnya,” jelas Dr Marilyn Glenville yang juga  penulis buku Natural Alternatives to Sugar.

Menghentikan kafein selama Anda mengalami stres atau cemas adalah pilihan terbaik.

Namun, bagi Anda yang sudah rutin mengonsumsinya, disarankan untuk kurangi kafein secara bertahap.

Pasalnya, kafein bertindak seperti obat, sehingga Anda tidak disarankan untuk berhenti tiba-tiba.

Anda bisa mengalami gejala yang cukup dramatis bila menghentikan kafein secara tiba-tiba, seperti sakit kepala, mual, kelelahan, kram otot dan depresi.

“Untuk meminimalkan efek ini, cobalah mengurangi secara bertahap. Ini jauh lebih baik untuk mengurangi stres perlahan-lahan.

Mulailah dengan memotong setengah porsi dari total asupan kopi per hari, dan kemudian secara bertahap beralih tanpa kafein,” lanjut Glenville.

Lalu, Glenville menambahkan, perlahan-lahan ganti dengan minuman lain seperti teh herbal. Walau ada jenis kopi tanpa kafein, idealnya, Anda perlu “menghilangkan” kopi walau tanpa kafein bila ingin meredakan stres.

Pasalnya, kopi mengandung stimulan lainnya, yaitu theobromine dan teofilin, yang juga memiliki efek “penambah” cemas dan stres

Memang tak terbantah, minum kopi  dapat memberi manfaat bagi kesehatan dalam batas-batas tertentu.

Tetapi bila Anda menenggaknya dalam jumlah berlebihan justru bisa membawa petaka.

Penelitian terbaru para ilmuwan di La Trobe University Melbourne Australia mengindikasikan, meminum kopi lima gelas atau lebih setiap hari dapat memicu halusinasi.

Dalam suatu eksperimen, sejumlah relawan yang menenggak kafein kadar tinggi mengalami halusinasi pendengaran.

Mereka mengaku seakan-akan mendengar lantunan musik, padahal lagu tersebut tidak diputar.

Para ilmuwan menggambarkan bahwa kafein merupakan jenis zat psikoaktif yang digunakan secara luas.

Menurut mereka, riset ini mengindikasikan pentingnya peringatan akan adanya risiko kesehatan apabila mengonsumsi kopi secara berlebihan.

“Kombinasi kafein dengan stres dapat memengaruhi kecenderungan seseorang mengalami gejala mirip psikosis,” ungkap Professor Simon Crowe, dari La Trobe University.

Dalam risetnya, Prof Crowe melibatkan ratusan  relawan yang dikondisikan mengalami kondisi stres baik ringan maupun berat.

Relawan juga diberi berbagai jenis kopi dengan tingkat kafein beragam.

Sebanyak lima belas persen dari para relawan melaporkan mengalami halusinasi  atau pengalaman delusional seperti mendengar suara, melihat bayangan hantu, atau merasakan telepati.

“Jika Anda stres dan meminum kafein dalam kadar tinggi , Anda mungkin akan mengalami sesuatu yang tidak nyata, melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada,” kata Crowe.

Selain waktu stress, minum kopi juga harus dihindari saat kondisi perut kosong.

Sering kali seseorang yang terburu-buru di pagi hari hanya minum secangkir kopi sebelum bekerja, tanpa sarapan sebelumnya.

Siang hari, ketika sangat sibuk atau malas makan, waktu makan siang terkadang juga diisi dengan hanya minum secangkir kopi.

Perlu diingat, minum kopi sebelum konsumsi makanan apa pun bisa berefek buruk bagi kesehatan.

Minum kopi saat perut kosong bisa meningkatkan keasaman di lambung.

Tingginya asam lambung akan menimbulkan rasa mulas dan gangguan pencernaan lainnya sepanjang hari.

Dalam kasus yang lebih parah, bisa memicu maag, sindrom iritasi usus, dan gangguan refluks asam.

Menurut American Chemical Society, minum kopi saat perut kosong merupakan musuh bagi saluran cerna.

Kopi yang mengandung kafein bersifat diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi, hingga sembelit.

Kafein juga dapat memicu stres dan rasa cemas.

Hal ini terjadi karena kafein di pagi hari sebelum sarapan, dapat menghambat produksi serotonin.

Serotonin adalah neurotransmitter yang berkaitan dengan rasa senang, bahagia, atau kesejahteraan.

Itulah mengapa jika minum kopi saat perut belum terisi makanan apapun bisa mengubah suasana hati Anda seketika.

Jadi, efek buruk minum kopi bukan hanya karena minum terlalu banyak, tapi sedikit saja jika itu dalam kondisi perut kosong juga merugikan kesehatan

Tags : slide