close
Nuga Sehat

Jangan Pernah Menyerah Berolahraga

Jangan pernah menyerah untuk olahraga walaupun badan terasa sakit di awalnya.

Bagi Anda yang baru berolahraga rutin, mungkin akan mengalami pegal-pegal dan nyeri di beberapa bagian otot.

Tenang, rasa sakit setelah olahraga umum terjadi pada siapa pun. Kalau sudah lama kelamaan, biasanya rasa pegal itu akan hilang.

Katanya sih, kalau sudah begitu, tubuh Anda sudah beradaptasi dengan kebiasaan olahraga yang dilakukan.

Lalu, seberapa lama badan sakit setelah olahraga akan hilang? Bagaimana tubuh beradaptasi dengan olahraga yang dilakukan?

Pada masa ini, badan Anda tentu akan merasa lelah, pegal, dan sakit setelah olahraga.

Badan sakit setelah olahraga adalah tanda bahwa sebenarnya beradaptasi dengan baik dengan olahraga yang Anda lakukan.

Misalnya saja, Anda yang tidak terbiasa melakukan olahraga lari akan mengalami nyeri di bagian otot paha, atau betis atau lutut.

Rasa nyeri ini timbul akibat otot-otot kaki tidak terbiasa melakukan latihan sebelumnya.

Banyak orang yang ‘menyerah’ pada masa ini karena merasa badan sakit setelah olahraga. Namun, jika Anda ingin tubuh lebih sehat dan bugar, jangan biarkan rasa sakit tersebut menghalangi Anda.

Rentang waktu ini memang cukup panjang, para ahli mengatakan bahwa pada fase ini tubuh Anda sudah mulai beradaptasi dan bisa bergerak lebih baik saat latihan.

Dampak badan sakit setelah olahraga sudah tidak terlalu terasa lagi.

Pada minggu inilah biasanya tubuh sudah sangat beradaptasi dengan beban latihan yang diberikan.

Bahkan, di masa ini perlu ditambah lagi beban supaya otot dapat terus bekerja.

Pasalnya, memasuki minggu ini, otot-otot tubuh sudah mulai beradaptasi dengan sempurna sehingga intensitas latihan harus ditambah lagi.

Pada beberapa kondisi, Anda sebaiknya mengubah beban latihan, baik karena sudah terlampau mudah bagi tubuh, atau justru terlalu berat yang bisa membahayakan.

Fase ini adalah saat tubuh Anda tidak lagi merespon kegiatan latihan Anda. Salah satu tandanya adalah berat badan yang tak lagi turun meski Anda masih menerapkan pola makan yang sama.

Dilansir dalam laman WebMD, kondisi ini menandakan Anda harus membuat perubahan pada latihannya.

Jika yang tadinya melakukan latihan lari di treadmill 40 menit, sekarang sebaiknya lakukan berbagai olahraga dengan intensitas tinggi.

Misalnya saja, empat menit pertama latihan kardio sekeras mungkin. Dua menit berikutnya lakukan latihan kekuatan.

Lalu ulangi siklus ini lebih keras, dan lebih keras lagi sebanyak lima kali.

Dengan begitu, tingkat metabolisme Anda akan meningkat lebih banyak daripada Anda tetap melakukan latihan lari di treadmill 40 menit terus menerus.

Tanda pertama yang perlu Anda perhatikan adalah ketika waktu latihan Anda sudah terasa begitu membosankan. Anda bahkan lebih suka melakukan hal lain dibandingkan melakukan latihan seperti biasanya.

Ini bisa juga menjadi tanda bahwa Anda berolahraga terlalu berlebihan dan terlalu keras.

Melakukan hal yang sama berulang-ulang dengan beban yang sebenarnya berlebihan untuk tubuh akan membuat tubuh sering mengalami cedera lagi.

Saat Anda mengalami fase ini, sebaiknya berikan jeda latihan dengan melakukan aktivitas lain untuk membiarkan tubuh Anda melakukan pemulihan.

Atau, Anda dapat memilih kegiatan olahraga dengan  gerakan yang lebih tenang seperti yoga atau pilates.

Jika Anda merasa latihan Anda hanya itu-itu lagi, tidak ada perubahan, ini juga merupakan tanda bahwa Anda perlu memvariasikan bentuk latihan dan beban yang dilakukan. Ini agar memacu diri Anda bersemangat kembali melakukan latihan.