close
Nuga Sehat

Jangan Pernah Mengabaikan Sarapan Pagi

Banyak orang melewatkan waktu sarapan di pagi hari.

Entah karena terlambat bangun, terburu-buru menuju kantor atau sekolah, karena malas bangun lebih awal untuk menyiapkan makanan, maupun karena sedang mencoba menurunkan berat badan.

Namun, menurut para ilmuwan, ternyata sarapan pagi merupakan waktu makan terpenting.

Apa alasannya?

Apa efek sarapan pagi bagi tubuh?

Sarapan dapat membantu memulai metabolisme dan membakar kalori sepanjang harinya. Saat ini pun sudah banyak penelitian yang menghubungkan sarapan terhadap kesehatan yang lebih baik.

Melewatkan sarapan berhubungan dengan peningkatan risiko sindrom metabolik, peningkatan trigliserida, kenaikan kolestrol LDL atau kolestrol jahat, dan penurunan kolestrol HDL atau  kolestrol baik

Sebuah penelitian pada dua puluh ribu pria yang diteliti selama enam belas tahun didapatkan bahwa peserta yang melewatkan sarapan setiap paginya dua puluh tujuh persen lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner.

Melewatkan sarapan pagi membuat jam biologis tubuh (ritme sirkadian) yang mengatur waktu makan dan puasa menjadi terganggu.

Ketika Anda bangun di pagi hari, gula darah dalam tubuh yang diperlukan untuk kinerja otot dan otak kadarnya rendah.

Nah, hal ini sebenarnya dapat diperbaiki dengan cara sarapan.

Meski mengetahui manfaat konsumsi sarapan di pagi hari, seseorang masih kerap mengabaikannya karena alasan buru-buru atau tidak sempat.

Tak hanya itu, saat sarapan pun, beberapa kebiasaan salah juga sering terjadi, seperti porsi yang sedikit dan melewatkan konsumsi buah dan sayur.

Padahal, sarapan sehat dimulai dari jumlah asupan yang tepat dan konsumsi makanan bernutrisi.

Dirangkum dari sejumlah sumber, setidaknya ada empat kesalahan yang kerap dilakukan tanpa disadari saat sarapan pagi:

Mereka yang menjalani program diet memang sebisa mungkin mengurasi asupan kalori ke tubuh. Anggapannya, dengan menghindari sarapan maka asupan kalori pun berkurang. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu.

Peneliti di Imperial College London, menemukan bahwa mereka yang tidak sarapan, otak akan fokus saat ditunjukkan gambar makanan tinggi kalori.

Efeknya tubuh tak akan mampu menghindari godaan makan makanan tinggi kalori atau lemak.

Orang merasa mengurangi kalori dengan tidak sarapan justru akan berusaha mencari makanan yang mampu memuaskan lapar, terutama makanan tinggi lemak.

Kalau alasan tidak sarapan adalah masalah waktu makan, siapkan sarapan dalam bentuk yang lebih praktis seperti sandwich atau biskuit.

Kesalahan kedua saat sarapan ialah memilih menu yang tinggi kalori.

Mereka yang punya kebiasaan minum kopi kala pagi, kerap memadukannya dengan kue atau makanan lain yang dianggapnya ringan. Ambil contoh kopi dan muffin.

Kedua menu ini tampak ringan, tapi kenyataannya muffin mengandung gula sekitar emapt puluh empat gram

Jumlah ini jauh dari yang disarankan American Heart Association yakni dua puluh empat gram sehari atau setara dengan enam sendok teh.

Tak perlu sampai menghindari gula saat sarapan. Rasa manis tak selalu didapat dari gula. Coba campur oatmeal dengan sedikit coklat hitam atau dark chocolate. Dark chocolate memiliki rasa manis tapi tidak mengandung gula.

Sebagian orang merasa sudah menyiapkan menu sarapan sehat. Telur setengah matang dan roti gandum dirasa sudah sempurna sebagai sarapan.

Namun, sarapan sehat ialah sarapan yang tak melewatkan buah dan sayuran.

Buah mengandung gula alami yang mampu mengembalikan cairan tubuh setelah tidur. Sayuran yang kaya akan serat bisa melancarkan pencernaan. Coba tambahkan potongan sayuran pada telur dadar anda.

Waktu yang sempit kerap jadi alasan mengapa orang tak sarapan. Ketika sarapan, sebagian memilih untuk makan dalam porsi sedikit lagi-algi juga karena keterbatasan waktu.

Padahal ada pepatah ‘eat breakfast like a king, lunch like a prince and dinner like a pauper’.

Peneliti menemukan bahwa wanita obesitas yang makan lebih banyak kalori saat sarapan dan lebih sedikit kalori saat makan malam, berat badannya bisa turun.

Mereka juga bisa menurunkan besar lingkar pinggang daripada mereka yang melewatkan sarapan, padahal asupan kalori mereka sama.

Oleh karena itu, perkaya asupan protein, lemak sehat dan karbohidrat baik saat sarapan. Daripada hanya minum yoghurt, coba tambahkan kacang dan potongan buah.