close
Nuga Sehat

Jangan Meminum Kopi Usai Anda Makan

Minum kopi usai makan?

“Jangan lakukan,” tulis sebuah penelitian terbaru.

Dan ternyata, cukup banyak orang yang terbiasa mengkonsumsi kopi setelah makan.

Memang, kopi bisa menambah kenikmatan sesi makan kita.

Selain itu, minum kopi juga bisa mengatasi rasa kantuk, menambah semangat, dan membuat kita lebih baik dalam berkonsentrasi.

Sayangnya, menurut pakar kesehatan, ada baiknya kita tidak minum kopi setelah makan, khususnya makan siang, karena bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di University of Guelph yang ada di Kanada, disebutkan bahwa kebiasaan minum kopi setelah mengkonsumsi makanan berlemak akan menyebabkan peningkatan kadar gula darah hingga dua kali lebih banyak.

Hal ini disebabkan oleh kemampuan lemak dalam mempengaruhi produksi insulin sekaligus mendistribusikan ke otot.

Hal ini ternyata ikut mempengaruhi peningkatan kadar gula darah ke level yang berbahaya.

Marie-Soleil Beaudoin, salah seorang peneliti yang terlibat menyebutkan bahwa kombinasi antara kopi dan kafein bisa menyebabkan kerusakan komunikasi antara usus dengan pankreas dan membuat tubuh tidak benar-benar membersihkan gula dengan maksimal.

Jika kita minum kopi setelah makan siang, hal ini justru akan membuat kita kesulitan untuk tidur dengan nyenyak di malam hari nanti.

Penelitian lain yang dilakukan oleh dr. Andrew Rochford menyebutkan, banyak orang yang tidak menyadari dampak minum kopi di siang hari bisa berimbas pada menurunnya rasa kantuk saat waktu istirahat malam.

Hal ini disebabkan oleh kemampuan kafein dari dalam kopi dalam menghambat kinerja kimia otak yang berkaitan dengan rasa kantuk atau jam tidur.

Dr. Andrew pun lebih menyarankan kita untuk tidak lagi minum kopi setelah jam dua siang.

Sementara itu diingatkan pula bBagi orang yang memiliki maag,  untuk tidak mengonsumsi minuman berkafein.

Salah satu minuman berkafein yang cukup keras dilarang adalah minum kopi.

Kafein yang  terdapat dalam kandungan kopi dapat meningkatkan produksi asam dan peradangan pada lambung.

Selain itu, kafein dapat membuat cincin otot kerongkongan rileks pada bagian bawah, sehingga asam lambung dapat naik sampai ke kerongkongan, seperti pada penderita refluks asam lambung  yang juga dikenal dengan maag.

Kopi, bahkan kopi dekafein yang kandungan kafeinnya rendah sekalipun, telah terbukti untuk merangsang produksi asam.

Oleh karena itu, minum kopi terlebih saat perut kosong meningkatkan keasaman perut, yang kemudian akan menyebabkan mulas dan gangguan pencernaan sepanjang hari.

Ini karena asam dari lambung bisa naik sampai ke kerongkongan. Akibatnya, dada atau tenggorokan Anda bisa terasa panas dan terbakar. Kondisi ini dinamakan heartburn.

Menurut MedlinePlus, seperti yang dikutip dari Livestrong, kebanyakan orang yang sehat saja, umumnya bisa mengonsumsi hingga dua ratus miligram kafein setara dengan satu sampai dua cangkir setiap hari, tanpa efek samping tertentu.

Tapi bahkan, beberapa orang sehat yang mengonsumsi dengan dosis yang lebih rendah sekalipun pun bisa menyebabkan insomnia dan sakit perut maag.

Terlebih bagi Anda yang memiliki maag, di mana kafein bisa menjadi penyebab kambuhnya maag bagi yang memilikinya.

Jadi, ada baiknya Anda mengurangi asupan minum kopi dari takaran paling banyak secangkir kecil dalam satu hari.

Jika lebih dari takaran itu, dikhawatirkan asam lambung akan naik dan maag Anda pun kambuh.

Anda bisa pilih juga kopi yang mengandung kafein sedikit.

Menurut University of Utah, kopi yang diseduh umumnya mengandung seratus tiga puluh lima miligram kafein.

Sedangkan jika Anda membeli di warung atau kedai kopi, hal itu setara dengan 8 ons per sajian, dan masih terhitung dalam ukuran atau size kecil.

Kandungan kafein juga bisa berbeda-beda menurut jenis kopi yang dipanggang atau disangrai. Semakin lama kopi dipanggang, semakin hitam warnanya, semakin tinggi kafeinnya. Salah satu kopi rendah kafein adalah jenis kopi hijau. Namun, tetap saja tidak para ahli kesehatan dan dokter tidak merekomendasikan para penderita maag untuk minum kopi, yang akan membuat peradangan pada lambung.

Jika Anda menderita maag dan mengonsumsi kopi yang mengandung kafein secara rutin, disarankan Anda harus sedikit demi sedikit mengurangi jumlah kopi yang Anda konsumsi.

Pasalnya, kalau Anda berhenti tiba-tiba hal itu dapat menyebabkan gejala putus kafein yang ditandai dengan keluhan seperti sakit kepala, kantuk, mudah tersinggung, mual, muntah, dan gejala lainnya.

Bagi kebanyakan orang yang punya gejala maag, keluhan akan menjadi lebih buruk di malam hari. Jadi sebaiknya hentikan konsumsi kafein di malam atau sore hari. Karena kafein bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi