close
Nuga Sehat

Jangan Hindari Makan Pisang Berbintik

Anda termasuk orang yang menghindari makan pisang berbintik dikulitnya?

Wah.. Itu keliru besar. Dan Anda harus merevisi kembali kebiasaan itu.

Lantas?

Menurut situs “Healthy Food House,” buah pisang masak , secara umum, mengandung zat TNF atau Tumor Necrosis Factor, yang memiliki kekuatan untuk melawan sel-sel abnormal.

Dan pisang masak dengan jumlah bintik-bintik hitam lebih banyak di kulitnya. akan semakin banyak kandungan TNF nya.

Makanya, makanlah pisang berbintik. Dengan mengonsumsi pisang masak yang memiliki banyak bintik hitam di kulitnya bisa untuk mencegah penyakit yang mengancam tubuh, terutama kanker.

Pisang matang dengan bintik-bintik hitam di kulitnya merupakan pisang dengan khasiat terbaik dengan kandungan TNF yang kuat serta gula alami yang mudah di cerna tubuh.

Makan pisang satu atau dua buah dalam sehari bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membuat kita terhindari dari batuk, flu, dan pilek.

Jadi, jika suka makan pisang, pilihlah pisang yang memiliki banyak bintik-bintik hitam di kulitnya.

Dan jangan makan pisang dengan kulit terbuka, atau kulit yang sudah mulai kecoklatan, itu sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Bintik-bintik hitam pada buah pisang sendiri sangat membantu para ahli menemukan cara yang cepat dan mudah dalam menemukan kanker, terutama kanker kulit.

Harapannya, angka kesembuhan pasien semakin besar.

Saat pisang sudah matang, kulit mereka akan diselimuti oleh bintik-bintik kehitaman yang disebabkan oleh enzim bernama tirosinase.

Enzim yang sama juga muncul di kulit manusia, dan muncul dalam jumlah besar pada orang yang menderita melanoma, jenis kanker kulit mematikan.

Tim ilmuwan mengamati kesamaan tersebut untuk membangun pemindai kanker, yang nantinya bisa diuji pada kulit pisang sebelum pada jaringan manusia.

Peneliti dari Laboratory of Physical and Analytical Electrochemsitry di Swiss menyimpulkan bahwa enzim itu bisa menjadi penanda yang bisa diandalkan untuk mengukur pertumbuhan melanoma.

Di stadium awal atau kanker stadium satu, enzim itu tak terlalu terlihat, lalu mulai menyebar di stadium dua, serta mulai tidak merata di stadium tiga, padahal saat itu kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain.

Makin dini kanker ditemukan, makin besar peluang kesembuhannya.

Menurut American Cancer Society, kemungkinan seseorang mampu bertahan hidup sampai sepuluh tahun mencapai sembilan puluh lima persen jika melanoma dideteksi di stadium satu, sementara peluangnya turun menjadi empat puluh tiga persen jika diketahui saat stadium tiga.

Tim peneliti lalu membuat alat pemindai dan mengujinya pada bintik hitam di kulit pisang, yang ukurannya sama dengan titik melanoma di kulit manusia.

“Dengan mengujinya pada buah, kita bisa membuat dan mengujinya sebagai metode diagnositik sebelum dicoba pada hasil biopsi manusia,” kata ketua peneliti Hubert Girault.

Girault yakin alat pemindai itu suatu saat bisa dipakai untuk menghancurkan tumor, sehingga kemoterapi tidak lagi diperlukan.

Seperti buah-buahan lainnya, pisang juga memiliki berbagai varian.

Dari segi fisik, ada pisang berkulit mulus dengan warna kuning cerah dan pisang berbintik hitam dengan warna lebih kuning.

Jenis mana yang Anda pilih?

Kedua jenis pisang tersebut sama baiknya.

Yang berbintik hitam itu, karena zat pati yang sudah jadi gula keluar ke kulitnya jadi bintik-bintik.
Kalau dibuka dalamnya masih putih berarti masih baik, kalau bonyok, hitam ya enggak bagus.

Lantas mana pisang yang lebih sehat?

Keduanya memiliki kandungan yang sama baikknya untuk untuk kesehatan.

Sejauh ini juga belum ada penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan kandungan gizi dari masing-masing varian pisang.

Beberapa orang mengatakan lebih sehat, tapi menurut saya rasanya pasti lebih manis. Kandungan gizinya tetap sama.

Pisang termasuk makanan dengan indeks glikemik rendah, sehingga gula darah tak mudah naik.

Pisang juga kaya akan potassium yang berguna untuk melebarkan pembuluh darah.

Yang perlu Anda perhatikan adalah bagaimana memilih buah pisang yang baik. Pilihlah buah yang lebih berat.

Pisang yang sudah lama, biasanya lebih enteng karena kandungan air sudah berkurang.

Misalnya, besarnya sama, tapi beratnya beda. Lebih berat karena masih banyak mengandung air.

Buah itu delapan puluh persen isi air, vitaminnya diikat sama air-airnya itu.