close
Nuga Sehat

Ini Penyebab Anda Deg Deg-an Kala Ngopi

Apakah Anda termasuk salah seorang yang deg-degan kala ngopi?

Kalau jawabannya iya maka yang terjadi adalah, sistem metabolism tubuh setiap orang yang berbeda-beda dan ada orang yang memiliki sistem metabolism tubuh yang membuatnya lebih sensitive pada kafein.

Alhasil, setelah meminum kopi, Ia akan lebih mudah mengalami jantung berdebar, naiknya asam lambung, atau bahkan sakit kepala.

Ya, meskipun dikenal sebagai minuman yang sangat nikmat untuk diminum, dalam realitanya tidak semua orang bisa meminum kopi.

Alasan paling umum untuk seseorang tidak suka meminum kopi adalah adanya masalah naiknya asam lambung atau bahkan jantung yang lebih berdebar-debar setelah meminum kopi.

Sebenarnya, apa sih penyebab dari jantung yang berdebar setelah meminum minuman yang dikenal luas sebagai pencegah kantuk di pagi hari ini?

Pakar kesehatan dr. Michael Roizen yang berasal dari Cleveland Clinic menyebutkan jika kopi adalah minuman yang memiliki banyak sekali manfaat kesehatan, khususnya bagi kesehatan jantung.

Hal ini berarti, kopi tidaklah memberikan efek buruk bagi jantung sehingga membuatnya berdebar-debar.

Dr. Roizen menyebutkan jika mereka yang memiliki sistem metabolism yang cepat akan cenderung tidak akan memiliki masalah dengan konsumsi kopi.

Beiau pernah melakukan penelitian dengan cara memberikan seseorang dengan sistem metabolism yang cepat kopi yang telah disaring dengan ukuran delapan ons untuk dikonsumsi salaam satu jam.

Ia sama sekali tidak mengalami masalah layaknya naiknya detak jantung, kecemasan, sakit lambung, dan juga sakit kepala karena sistem metabolism tubuh memproses kafein dengan cepat.

Hal yang berbeda terjadi pada mereka yang memiliki sistem metabolism lebih lambat dimana salah satu atau beberapa masalah kesehatan itu muncul setelah meminum kopi.

Dr Roizen menyebutkan jika Sembilan dari sepuluh orang yang memiliki sistem metabolism tubuh yang cepat akan merasakan dampak kesehatan positif andai mengkonsumsi kopi di pagi hari

Kopi memang  menjadi minuman yang dipilih banyak orang untuk memulai hari. Bahkan bagi beberapa orang tidak lengkap jika pagi tanpa ditemani kopi.

Kebiasaan minum kopi dilakukan beberapa saat setelah bangun tidur dan umumnya sebelum jam 9 pagi. Kira-kira apakah kebiasaan ini bisa termasuk sarapan?

Biasanya saat mendengar kata sarapan orang akan beranggapan bahwa sarapan adalah makan besar di atas piring dengan komposisi makanan yang cukup lengkap.

Namun sebenarnya sarapan tidak harus selalu makan besar yang dihabiskan dalam satu kali makan.

Jajanan atau minuman yang dipilih dengan tepat juga dapat menjadi salah satu bentuk sarapan untuk memenuhi 1lima belas hingga tiga puluh perfsenkebutuhan awal harian tubuh.

Hal ini juga dapat termasuk dengan kebiaasan minum kopi atau minuman lain saat kita baru bangun tidur.

Kopi dapat menambah energi dari adanya penambahan gula atau susu pada kopi.

Disamping itu kebiaasan minum kopi biasanya tidak lengkap jika tanpa camilan kudapan.

Camilan ini juga tentu akan memberikan energi bagi tubuh kita. Satu sajian kopi bubuk dengan gula pasir dan satu porsi jajanan yang tidak digoreng, seperti bakpau

Asupan energi dari sajian kopi dan jajanan masih belum mampu memenuhi 30% kebutuhan energi tubuh yang diharapkan dari sarapan.

Saat sarapan makanan yang sebaiknya kita makan adalah golongan karbohidrat, protein dan sayur atau buah.

Sehingga tentu kita harus mengkonsumsi makanan lain untuk memenuhi kebutuhan sarapan tersebut. Kopi dan jajanan umumnya tidak mengandung protein dan buah atau sayur.

Sehingga sebaiknya saat masih dalam waktu sarapan kita juga melengkapi makanan kita dengan bahan makanan lain seperti telur atau daging dan buah atau sayur.

Menjadikan kebiasaan minum kopi saat pagi dapat disebut sebagai sarapan jika ditambahkan bahan makanan lain yang pemilihannya tepat.

Jika sudah terbiasa minum kopi, sebaiknya kita dapat membuat kebiaasan tersebut menjadi lebih baik dengan memilih makanan yang sesuai untuk sarapan ya.

Dalam sebuah penelitian lainnnya yang dipublikasikan dalam Jurnal Circulation oleh Dr.Lopez-Gracia dan kawan-kawan ditemukan bahwa wanita yang meminum kopi akan memiliki resiko terhadap stroke lebih rendah dibanding yang tidak minum kopi. penelitian ini dilakukan terhadap delapan ribuan6 wanita dengan usia rata-rata  lima puluh lima tahun

Peneliti menemukan bahwa tidak ada pengaruh minum kopi terhadap tingkat stroke pada wanita yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tinggi.

Setelah mempertimbangkan faktor rokok dan konsusmsi alkohol pada wanita sehat yang mengkonsumsi dua atau tiga cangkir kopi berkafein setiap hari memiliki resiko terserang stroke sembilan belas persen lebih rendah dibanding dengan wanita yang minum kopi kurang dari satu gelas sebulan.

Minum empat gelas kopi atau lebih akan mengurangi resiko stroke sebanyak dua puluh persen

Dan lagi peneliti menemukan bahwa wanita yang tidak merokok atau telah berhenti merokok, bila minum kopi empat cangkir atau lebih akan menurunkan resiko stroke hingga empat puluhtiga persen