close
Nuga Sehat

Ini Dia Jenis Stroke Paling Sering Terjadi

Stroke non hemoragik adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya sumbatan pada aliran darah di otak. jenis penyakit stroke, yakni stroke hemoragik dan stroke non hemoragik atau yang dikenal dengan stroke iskemik.

Apa pun jenisnya, penyakit stroke adalah keadaan darurat medis yang perlu segera mendapat penanganan.

Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terputus atau sangat berkurang. Jika hal ini terjadi, maka dalam hitungan menit sel otak akan mulai mati.

Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit stroke

Sebut saja kelebihan berat badan  atau obesitas, jarang bergerak atau berolahraga, kebiasaan minum minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan terlarang, seperti kokain dan methamphetamine

Sel;ain itu bisa juga karena memiliki penyakit tertentu, seperti: gangguan irama jantung, penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Atau pum memiliki riwayat stroke dalam keluarga.

Beda jenis, tentu berbeda pula penyebab dan penanganan antara stroke hemoragik dengan stroke non hemoragik.

Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, sehingga menyebabkan perdarahan.

Darah yang bocor akibat pecahnya pembuluh darah, akan menekan sel-sel otak dan merusaknya.

Sedangkan stroke non hemoragik atau iskemik, memiliki dua kemungkinan penyebab.

Penyebab pertama, yaitu gumpalan darah yang terbentuk di pembuluh darah di otak Anda.

Penyebab kedua, adalah gumpalan yang terbentuk di tempat lain dan terbawa melalui pembuluh darah menuju ke otak.

Gumpalan darah tersebut dapat menghentikan aliran darah menuju bagian otak tertentu. Stroke non hemoragik adalah jenis stroke yang paling sering terjadi, yakni sekitar 87 persen dari seluruh kasus stroke.

Gejala stroke non hemoragik atau iskemik bergantung pada bagian otak mana yang terpengaruh.

Beberapa gejala tersebut meliputi mati rasa  atau terjadi kelemahan pada wajah, lengan, atau tungkai secara tiba-tiba. Seringkali pada satu sisi tubuh saja, tapi bisa terjadi juga pada kedua sisi tubuh.

Bisa juga meengalami kebingungan, terjadi gangguan dalam berbicara atau memahami ucapan orang lain dan pusing, sakit kepala, kehilangan keseimbangan atau koordinasi, serta kesulitan berjalan.

Tak terkecuali penglihatan kabur atau ganda.

Jika mendapati gejala tersebut, segeralah bergegas ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan medis dari dokter.

Pengobatan untuk penyakit stroke bergantung pada beberapa hal, seperti jenis stroke dan berapa lama penyakit itu berlangsung.

Semakin cepat Anda mencari pertolongan setelah serangan stroke, maka semakin besar kemungkinan Anda akan mengalami pemulihan.

Untuk stroke iskemik atau stroke non hemoragik, pengobatan kerap bergantung juga pada riwayat kesehatan masing-masing orang.

Jika belum mencapai tiga jam sejak awal serangan, maka dokter kemungkinan akan memberikan obat tissue plasminogen activator

Obat ini diberikan melalui selang infus yang dapat melarutkan gumpalan penyebab stroke. Akan tetapi, tidak semua orang dapat menerima TPA, karena terdapat risiko terjadi pendarahan.

Selain itu, penanganan lain yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki aliran darah yang tersumbat pada otak dengan prosedur stenting.

Penelitian menunjukkan bahwa penderita stroke non hemoragik yang menjalani prosedur stenting ditambah pemberian obat TPA, mengalami perbaikan kondisi yang signifikan.

Namun prosedur ini perlu dilakukan sesuai pertimbangan dokter spesialis saraf.

Baik stroke non hemoragik maupun hemoragik perlu mendapat penanganan dan observasi dokter di rumah sakit.

Untuk menentukan jenis stroke yang diderita, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan neurologis pada pasien, serta memastikan jenis stroke dengan pemeriksaan penunjang seperti CT-scan otak.

Penanganan di rumah sakit dapat berupa observasi kondisi pasien secara ketat, pemberian oksigen jika diperlukan, pemberian cairan infus,  dan pemberian obat-obatan sesuai jenis stroke.

Penyakit stroke tidak dapat dipandang sebelah mata.

Cara terbaik untuk menghindari diri dari penyakit stroke, baik jenis stroke hemoragik atau stroke non hemoragik adalah dengan mengonsumsi makanan sehat, rutin olahraga, hindari merokok, dan juga minuman beralkohol.

Jika Anda atau keluarga Anda mengalami stroke non hemoragik atau pun stroke hemoragik, segeralah mencari pertolongan di rumah sakit untuk mencegah komplikasi berlanjut.

Semakin cepat penanganan medis didapatkan, maka semakin baik dampak yang akan didapatkan.