close
Nuga Sehat

Ini Bahayanya Kebiasaan Menggigit Kuku

Apakah Anda pernah menggigit kuku ketika membaca artikel tentang konsekuensi kesehatan yang berbahaya?

Kebiasaan menggigit kuku atau onychophagia, umumnya digunakan sebagai mekanisme mengatasi faktor psikologis seperti stres dan kebosanan.

Tetapi apa yang kebanyakan orang anggap sebagai kebiasaan yang tidak higienis ini pada akhirnya hampir merugikan.

Menyebutnya “gugup”, Luke Hanoman (28) menjelaskan bahwa dia sering menggigit kukunya.

“Dan suatu hari, saya menggigit kulit di sisi kuku saya. Sedikit sakit tetapi saya tidak memikirkannya,” kata Hanoman.

Tetapi segera setelah itu, dia mengalami gejala mirip flu, demam tinggi, keringat dingin dan bengkak di jari-jarinya.

Ketika gejalanya memburuk, dia ditemukan dengan garis merah di sekujur tubuhnya dan dilarikan ke rumah sakit.

Hanoman didiagnosis dengan Sepsis, infeksi yang berpotensi mengancam nyawa yang sepertinya terjadi karena potongan kecil kulit yang dia kunyah.

Mereka mengatakan bahwa saya beruntung. Saya hampir mengalami syok septik,” jelas Hanoman.

Luka terbuka bisa menjadi gerbang bagi bakteri untuk memasuki tubuh dan menyebabkan infeksi.

Air mata di kulit ujung jari, khususnya, memungkinkan ragi dan bakteri menumpuk di dalam, menyebabkan pembengkakan dan kemerahan.

Perawatan mungkin melibatkan operasi pengurasan atau penggunaan antibiotik.

“Mengabaikan gejala serius dan tidak mengonsumsi antibiotik tepat waktu bisa menyebabkan situasi seperti yang dialami Hanoman atau lebih buruk,” kata direktur medis dari Sepsis Alliance, Dr. Steven Simpson, seperti dilansir laman MSN.

Menunggu terlalu lama untuk mendapatkan antibiotik berbahaya. Ketika Anda memiliki gejala semacam ini, Anda perlu mencari perhatian medis,” jelasnya, mengacu pada demam, pembengkakan, menggigil, dan lainnya.

Tetapi, infeksi bukan satu-satunya konsekuensi dari menggigit kuku. Lagi pula, tindakan itu melibatkan bagian tubuh lain yang penting terpisah dari kuku jari Anda, yakni gigi Anda.

“Menggigit konstan bisa menyebabkan oklusi gigi yang buruk, sehingga gigi akan bergeser keluar dari posisi atau menjadi berbentuk aneh,” kata Dr. Chris Adigun, dokter kulit di NYU Langone Medical Center.

Dengan kata lain, hal tersebut bisa memepngaruhi bagaimana gigi atas dan bawah Anda bersentuhan saat istirahat atau ketika Anda mengunyah.

Jika Anda ingin menghentikan kebiasaan itu, Akademi Dermatologi Amerika menyarankan agar Anda mengidentifikasi pemicu mereka (misalnya, kuku kecil) dan menemukan cara alternatif untuk mengatasinya.

Menjaga kuku terpotong pendek atau memakai cat kuku pahit juga metode yang berguna untuk membantu orang kehilangan kecenderungan menggigit kuku mereka dari waktu ke waktu

Untuk tu Anda perlu menghentikan kebiasaan menggigit kuku ini.

Sebelum mulai membatasi kebiasaan ini sebaiknya cari tahu dulu apa yang menjadi penyebab Anda melakukan hal ini.

Menurut Paul DePompo, seorang psikolog klinis dan pendiri Institute of Cognitive Behavioral Therapy di California, mengatakan bahwa faktor umum yang menyebabkan seseorang menggigit kuku yakni sedang tidak ingin memikirkan sesuatu secara berlebihan, merenungkan suatu masalah, atau kebiasaan seperti seolah-olah sedang mengunyah sesuatu.

Coba ingat-ingat lagi kapan Anda akan mulai menggigit-gigit kuku, apakah saat sedang stres kantor, selagi menonton tv, atau ketika saat merasa cemas. Nah, setelah mengetahui penyebabnya, maka Anda harus mengurangi kebiasaan mengigit kuku yang muncul saat berada di situasi tersebut. Tentu saja dengan perlahan-lahan.

Jika ingin berubah untuk lebih baik, Anda bisa memulainya dengan melakukan kesadaran dan komitmen serius untuk berhenti. Salah satu caranya dengan meminta orang terdekat seperti teman dan keluarga untuk melarang Anda saat mulai terlihat ingin menggigit kuku.

Penelitian menunjukkan bahwa bekerja sama dengan orang terdekat untuk mencapai tujuan yang baik, bisa meningkatkan peluang Anda untuk berhasil sebesar 95 persen. Selain itu, Anda bisa mencari teman yang memiliki kebiasaan yang sama dan ingin berhenti sehingga bisa saling membuat janji untuk mengurangi kebiasaan ini.

Menurut Hal Weitzbuch, seorang ahli dermatologi, menyatakan bahwa orang yang menggigit kuku biasanya tidak membersihkan tangan sebelum memasukkannya ke dalam mulut sehingga hal ini memudahkan kuman penyakit masuk ke dalam tubuh.

Penting untuk Anda ketahui sebelum melakukan kebiasaan ini, yakni terdapat banyak kuman penyebab penyakit yang tersimpan di bawah kuku. Pasalnya, tangan sering kali digunakan untuk memegang dan melakukan banyak hal, Jadi tidak menutup kemungkinan akan ada banyak bakteri, virus, dan jamur yang tersimpan di dalam kuku Anda.

Maka itu, diharapkan dengan mengetahui hal buruk yang tersimpan di dalam kuku, secara perlahan kebiasaan Anda menggigit kuku akan berhenti.

Biasanya, kebiasaan ini terjadi saat kuku jari tangan Anda dalam keadaan panjang sehingga mudah untuk digigit. Oleh sebab itu, usahakan untuk selalu memotong pendek kuku jari tangan sehingga Anda akan mengalami kesulitan untuk menggigitnya.

Orang yang melakukan manicure biasanya akan lebih merawat dan menjaga kuku-kukunya. Jika Anda sedang mencoba untuk menghentikan kebiasaan menggigit kuku, maka melakukan manicure merupakan salah satu cara yang bisa Anda coba.

Faktor waktu, dana, dan usaha yang dikorbankan saat melakukan manicure kuku bisa mencegah Anda dari keinginan untuk menggigit kuku.

Setelah melakukan manicure, ada sebagian wanita yang mempercantik kuku mereka dengan menggunakan cat kuku berwarna. Penggunaan cat kuku akan membuat rasa kuku menjadi tidak enak bahkan cenderung pahit saat digigit.

Menurut American Academy of Dermatology, dilansir dari laman Healthline, mengatakan jika menghentikan kebiasaan menggigit kuku dirasa sulit bila diterapkan langsung pada semua kuku jari tangan, maka disarankan untuk menghentikan kebiasaan ini dengan cara perlahan, dari satu jari ke jari yang lain.

Setelah Anda berhasil menghentikan kebiasaan ini pada satu kuku dan bertahan dalam waktu yang cukup lama, lanjutkan ke kuku jari tangan berikutnya. Lakukan hal ini dengan teratur hingga perlahan Anda bisa meninggalkan kebiasaan menggigit semua kuku.

Kuku yang mudah digigit adalah kuku dengan ukuran yang sedang, tak terlalu panjang atau pendek. Maka itu, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini adalah dengan selalu membawa gunting kuku ke mana pun Anda pergi dan simpan di tempat yang mudah ditemukan.

Sebab, Anda sering tidak menyadari kapan kuku mulai panjang. Sebelum muncul keinginan secara tidak sadar untuk menggigitnya, Anda bisa memotong bagian-bagian kuku yang sudah terlihat mulai panjang.

Terakhir setelah Anda melakukan semua usaha untuk menghentikan kebiasaan ini, pertahankan untuk terus melakukannya hingga Anda lupa pernah memiliki kebiasaan menggigit kuku.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa belum ada waktu pasti yang dibutuhkan untuk menghentikan sebuah kebiasaan hingga menghasilkan perkembangan positif. Kuncinya, hanyalah terus membiasakan diri hingga lama kelamaan Anda akan terbiasa dengan perilaku yang baru.