close
Nuga Sehat

Ingin Tahu Sarang Kuman di Rumah Anda?

Rumah Anda sebagai sarang kuman?

Jawaban iya!

Rumah memang identik dengan sarang kuman sepanjang ia dibiarkan bergentayangan. Sebut saja kamar mandi, dapur beserta peralatan dan perlengkapan yang selalu Anda pakai.

Handuk misalnya. Kain lap dapur. Busa cucian piring. Dan entah apalagi, serta entah di sudut mana lagi.Kita memang selalu berusaha keras menghindarkan rumah dari kuman-kuman.

Tapi tahukah Anda, bahwa ternyata, benda yang paling banyak mengandung kuman di dalam rumah kita adalah handuk. Jika Anda mengeringkan piring dengan hnaduk dapur, mungkin hampir sama Anda mengeringkannya dengan kuman.

Penelitan yang dilakukan University of Arizona pada 2014, menunjukkan sembilan puluh persen handuk dapur membawa bakteri coliform, yakni bakteri yang ditemukan di kedua saluran pencernaan manusia dan hewan.
Bakteri ini berfungsi untuk mengukur kontaminasi air. Sedangkan 25 persennya, positif mengandung E. coli.

“Anda membersihkan meja, sebagai tempat makanan akan diletakkan, dengan kain dapur. Tapi, jika menggunakan kain dapur yang kotor, Anda sebenarnya malah memperkenalkan ratusan ribu bakteri pada makanan,” kata Kelly Reynolds, peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat di University of Arizona Zuckerman.

Idealnya, kata Reynolds, handuk dapur harus dicuci setelah setiap kali digunakan. Pilihan terbaik berikutnya, Anda bisa mencelupkan handuk dalam larutan pemutih yang diencerkan, dan biarkan sampai kering.

Reynolds menyarankan Anda untuk mengisi wastafel dengan air dan sedikit pemutih, yakni dua sendok teh. Hal ini akan memperpanjang waktu Anda untuk terus menggunakan handuk sebelum dicuci. Setidaknya, setiap satu minggu sekali, cuci handuk Anda dalam mesin cuci.

“Residu pelembut kain menangkap lebih banyak bau. Cuka, menghilangkan itu semua,” jelas ahli laundry Mary Marlowe Leverette.

Tidak hanya handuk pengering piring, handuk mandi juga tak kalah banyaknya menyimpan kuman.

Makanya, kalau Anda membersihkan handuk mandi dengan mesin cuci seperti biasa, tanpa sabun dan satu cangkir cuka kumannya pasti masih mengendap. Makanya cucilah kembali dengan deterjen biasa.

Ahli laundry, Mary Gagliardi mengatakan, lakukan juga dua kali bilasan, jika mesin cuci Anda memiliki pilihan tersebut. Kemudian, keringkan segera untuk mencegah kelapukan.

Anda mungkin terbiasa menggunakan handuk mandi selama berminggu-minggu sebelum mencuci, tapi para ahli menyarankan untuk mencucinya setelah tiga kali digunakan. Saat Anda sakit, penting untuk mendisinfeksi handuk dengan pemutih klorin jika handuknya berwarna putih atau desinfektan seperti lysol yang mengandung fenolat (jika handuk tidak putih.

Bagaimana dengan handuk wajah. Sama saja. “Kotoran dan bakteri memiliki cara bertahan pada kain lap,” kata Eric Schweiger, dari New York Schweiger Dermatology.

“Saat mencuci atau mengeringkan wajah dengan kain kotor, Anda sama saja mengantarkan kotoran dan bakteri kembali ke dalam kulit.”

Para ahli mengatakan, handuk wajah dan pakaian harus dicuci setiap kali selesai digunakan. Sementara itu, frekuensi yang ideal untuk mencuci handuk muka, benar-benar bergantung seberapa sering Anda menggunakannya.

Jika Anda hanya menggunakan handuk untuk menepuk wajah yang kering, Schweiger menyarankan untuk menggunakannya beberapa kali sebelum dicuci. Tetapi, jika Anda menghapus riasan wajah, Anda perlu sering mencucinya. Dia merekomendasikan Anda mencuci handuk dengan air hangat, dan deterjen bebas parfum untuk menghindari iritasi kulit.

Banyaknya kuman pada handuk, bukan berarti Anda harus segera membuangnya. Handuk berkualitas baik, dapat digunakan mulai dari lima sampai sepuluh tahun. Selama bersih, handuk bisa melakukan tugasnya sampai menipis.

Selain handuk, secara keseluruhan kamar mandi adalah ternyata, menyimpan kuman berbahaya. Benda-benda yang ada di sana harus selalu mendapat p[erhatian.

Tempat sikat gigi, sebagai missal. Benda ini dianggap sebagai benda paling kotor dibandingkan seluruh benda di kamar mandi. Pasalnya, tempat sikat gigi penuh dengan kuman.

Kuman ini tidak hanya berasal dari sikat gigi, tetapi juga karena tempat sikat gigi biasanya diletakkan di luar lemari, maka bakteri dari area lain dalam kamar mandi, mudah singgah.

Makanya cara membersihkannya, Anda harus melakukan sekali seminggu dengan mesin pencuci untuk membunuh kuman. Selain itu, Anda bisa menggunakan air hangat dan sabun. Untuk menjaganya tetap bersih, seka tempat sikat gigi dengan tisu disinfektan minimal dua kali seminggu.

Setalah itu toilet. Benda terkotor kedua di kamar mandi adalah toilet. Bagaimanapun juga, toilet menyimpan banyak kuman, dan juga menyebarkannya ke seluruh ruangan kamar mandi, terutama pada dudukan toilet.

Saat Anda menyiram, air yang mengalir menciptakan aerosol dan cipratannya memindahkan kuman dari dudukan toilet ke lantai, handuk, dinding, keran, dan bahkan tempat sikat gigi.

Saat menyiramnya, turunkan penutup toilet. Dengan begitu, Anda dapat mengurangi penyebaran kuman dari toilet.

Jika Anda tidak menggantung keset untuk mengeringkannya setelah digunakan, maka area yang hangat dan basah dari keset menjadi titik sempurna bagi jamur untuk berkembang.

Semua keset dari karet dapat dicuci menggunakan mesin cuci atau direndam dalam pemutih yang dicampur air. Anda juga dapat mencuci keset dari karet dengan campuran air dan cuka. Keset lainnya harus dicuci sekali dalam seminggu dan benar-benar dikeringkan untuk menjaga bakteri dan jamur bersarang di ujungnya.

sumber : www.housebeautiful.co dan www.huffingtonpost.com

Tags : slide