close
Nuga Sehat

Ingin Menarik? Makan Buah dan Sayur

“Mail Online,” situs web milik surat kabar London terkenal, “The Daily Mail,” dalam edisi Rabunya, 05 Desember 2013, menuliskan artikel tentang peran sayur dan buah dalam asupan yang sangat mempengaruhi tren kesehatan seseorang.

Pengasup sayur dan buah memiliki daya tahan tiga kali lipat dari orang-orang yang mengonsumsi daging dan makan cepat saji.

Bagi kita di Indonesia banyak tersedia ragam buah dan kuliner sayuran. Sebut saja sayur asem, sayur labu, sayur nangka. Makanan-makanan ini memang mengandung kata “sayur” di dalamnya, tetapi nyatanya menu tersebut hanya mengandung sedikit sekali jenis sayuran.

Ya, sayur dan buah masih dianggap sebagai pelengkap makan oleh kebanyakan orang Indonesia. Makanan apapun yang disantap, sayur dan buah kerap hanya menjadi “hiasan” dengan porsi saji yang sedikit. Belum lagi kebiasaan mengonsumsi buah masih belum sepenuhnya diterapkan oleh kebanyakan masyarakat kita.

Penyajian sayur dan buah yang jauh dari cukup ini terbukti ketika menyajikan makanan yang seharusnya sudah jelas mengandung sayur seperti sayur asem, sayur labu, dan lain-lain, tapi ternyata jumlahnya kurang dari cukup.

Tak bisa dipungkiri, konsumsi cukup sayur dan buah merupakan salah satu cara untuk membentengi diri dari penyakit. Apalagi seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat, semakin besar risiko penyakit

menghadang baik yang menular atau pun tak menular. Sayur dan buah merupakan asupan yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral serta zat gizi penting lainnya.

Sebagian ahli gizi berpendapat, pola makan yang baik adalah makan dengan porsi kecil tetapi dengan frekuensi lebih sering, seperti lima kali sehari. Mereka mengklaim, dengan cara itu, tubuh langsing pun lebih mudah didapat, sekaligus lebih sehat.

Ternyata makan di lima waktu dalam sehari tidak hanya baik untuk kesehatan. Menurut sebuah studi baru, cara itu juga dapat memberikan kualitas kehidupan percintaan yang lebih baik, khususnya untuk makan sayur dan buah. Pasalnya metode makan seperti itu membantu memperbaiki penampilan sehingga terlihat lebih menarik.

Para peneliti mengatakan, hasil temuan studi menguatkan anjuran untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah dalam diet sehari-hari. Mereka mengatakan, tambahan satu hingga dua porsi sayur dan buah saja dalam sehari sudah mampu membuat perubahan.

Pada studi yang dipublikasi dalam Royal Society Journal Biology Letter ini, para peneliti asal York St Andrew dan Cambridge University melakukan percobaan pada sejumlah responden, baik pria maupun wanita, dengan cara mengambil foto mereka.

Peneliti kemudian membuat beberapa versi dari foto-foto tersebut dan kemudian ditunjukkan kepada responden lainnya. Responden diminta untuk menilai seberapa menarik foto menurut versinya.

Versi foto yang menampilkan wajah yang berkilau merupakan hasil jika seseorang rutin mengonsumsi sayur dan buah dalam jumlah yang banyak. Studi tersebut menunjukkan, responden menilai versi foto itu menarik.

Sementara versi foto lainnya dibuat dengan warna yang serupa, tetapi wajah dibuat tak dapat dikenali sebagai manusia. Namun, ternyata responden tetap menilai versi foto itu menarik.

Para peneliti menyimpulkan, kulit yang berkilau membuat seseorang lebih menarik di mata orang lain. Seseorang yang memiliki kulit yang berkilau juga secara umum dinilai lebih sehat.

Peneliti Carmen Lefevre dari York University mengatakan, temuan ini menunjukkan secara umum orang lebih suka dengan orang lain yang terlihat sehat. Itulah yang membuat orang sehat lebih menarik.

Studi sebelumnya menemukan, orang yang banyak makan sayur dan buah, terutama yang mengandung karotenoid, memiliki kulit yang lebih sehat dan berkilau dibandingkan mereka yang tidak. Bahkan, dalam jumlah kecil, konsumsi tersebut sudah dapat membuat perubahan.

“Tambahan makan satu atau dua porsi saja sehari sudah dapat memberikan perubahan dalam empat minggu,” pungkasnya.