close
Nuga Sehat

Ingin Kreatif? Pilihlah Olahraga Jalan Kaki

Olahraga jalan kaki di atas treadmill maupun di alam terbuka, tak sekadar menyehatkan jantung dan tulang tapi juga fungsi otak kita.

Sehingga orang yang gemar jalan kaki mampu berpikir baik dan kreatif.

Menurut Pakar dari Stanford University yang sempat melakukan sebuah studi terkait jalan kaki pada dua tahun silam,  Michelangelo, semua ini berkaitan dengan jantung dan kelenjar keringat yang bekerja optimal selama seseorang melakukan latihan–apa pun jenisnya–yang efeknya dapat meningkatkan ukuran hippocampus.

Hippocampus adalah area di otak yang terlibat dalam memori verbal dan pembelajaran.

Hal ini untuk menguatkan bukti bahwa berjalan kaki dapat mengurangi penurunan kognitif yang terkait dengan usia seiring otak yang terus menyusut.

Satu tahun kemudian, sebuah penelitian diterbitkan oleh peneliti dari Australia menemukan berjalan kaki mengurangi risiko kematian dini.

Orang-orang yang diminta melakukan seribu  langkah sehari dan sepuluh langkah dalam tujuh hari, risiko mengalami kematian dini berkurang sebesar dua belas persen.

Bahkan, seperti ditulis situs Daily Mail, hari ini, Selasa, 25 April, seorang perokok dan obesitas yang rutin berjalan kaki secara perlahan dapat mengurangi kebiasaan buruknya tersebut.

Dikarenakan tidak semua orang mampu berjalan kaki sepuluh ribu dalam seminggu, tiga ribu langkah saja sudah cukup baik daripada tidak bergerak sama sekali.

Makanya jangan remehkan kehebatan jalan kaki dalam menurunkan berat badan.

Menurut personal trainer dari Amerika Serikat, Hannah Davis, aktivitas sederhana yang satu ini tepat bagi mereka pekerja kantoran.

“Jalan kaki merupakan hal yang sederhana, mudah dilakukan untuk membantu menurunkan berat badan, terumata bila gaya hidup Anda terlalu lama bekerja di balik meja dan mobil,” kata Davis.

Aktivitas fisik bergerak seperti ini membantu membakar lemak tubuh. Ditambah lagi, berjalan kaki mampu memangkas stres.

“Pikiran tidak mudah stres, mudah untuk bisa menurunkan berat badan,” kata Davis seperti dikutip dari situs Women’s Health.

Tertarik menurunkan berat badan dengan jalan kaki? Jika iya, lakukan beberapa hal berikut untuk membakar kalori lebih banyak demi mewujudkan berat badan yang ingin Anda capai.

Perbanyaklah langkah kaki setiap hari. Davids menyarankan sekitar 15.000 langkah per hari selama tujuh hari untuk menurunkan berat badan.

“Tidak seperti olahraga lainnya , menambah langkah kaki per hari tidak akan membuat tubuh jadi stres ataupun membuat tubuh rentan cedera,” kata Davis lagi.

Paling tidak dalam satu hari berjalan kaki tiga kali dengan durasi masing-masing 30 menit untuk mencapai tujuan dalam menurunkan berat badan.

Tak hanya jalan kaki di tempat yang datar, tapi juga yang menanjak. Seperti bukit atau tangga. “Berjalan kaki di bukit atau tangga membantu membentuk otot yang juga meningkatkan metabolisme tubuh.” kata Davis.

Davis menyarankan untuk melakukan jalan kaki di bukit maupun tangga tiga kali seminggu

Saat berjalan kaki, jangan lupa untuk mengikutsertakan tangan. “Gerakan tambahan ini membantu membakar lebih banyak kalori dan membentuk kekuatan pada bahu dan otot perut,” kata Davis.

Saat ingin menurunkan berat badan dengan berjalan kaki, tambahkan gerakan lain. “Misalnya setelah berjalan beberapa blok, berhenti sejenak kemudian lakukan 15-20 squat,” katanya lagi.

Asupan nutrisi penting juga diperhatikan. Bagi wanita yang ingin menurunkan berat badan dengan jalan kaki batasi hanya mengonsumsi seribu dua ratus hingga seribu enam ratus kalori per hari.

Lantas mana yang lebih efektif  lari atau jalan kaki?

Anda lebih memilih olahraga sederhana, lari atau jalan kaki?

Risiko berlari memang menyebabkan Anda lebih banyak cedera dibandingkan ketika berjalan. Studi menemukan, pelari memiliki tingkat cedera lebih tinggi daripada pejalan kaki.

Cedera yang berhubungan dengan berlari berupa sindrom tibial stres

Lebih dari setengah dari orang-orang yang lari mengalami beberapa cedera tersebut, sedangkan pejalan kaki yang cedera hanya berkisar satu persen.

Namun yang menarik, Anda dapat jalan kaki cukup banyak tanpa henti tanpa meningkatkan risiko cedera.

Waktu lima sampai sepuluh menit per hari untuk jogging sekitar sembilan koma enamkilometer per jam dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskula dan penyebab lainnya.

Jogging dapat membuat seseorang bertahan hidup lebih lama daripada orang yang tidak berlari. Penelitian juga menemukan, berjalan kaki membawa manfaat kesehatan.

Anda dapat memperpanjang hidup dan mencegah penyakit dengan hanya cukup berjalan kaki, kata Peter Schnohr, seorang ahli jantung klinis.

“Sebenarnya, yang paling bermanfaat adalah dua sampai tiga hari per minggu untuk berlari. Anda bisa melakukan dengan kecepatan lambat atau sedang.”

“ Tapi lari tiap hari pada kecepatan yang cepat lebih dari 4 jam per minggu tidak memberikan manfaat. Bagi mereka yang tidak suka berlari, berjalan cepat, tidak lambat, dan bisa memperpanjang hidup,” jelas Schnohr, ditulis dari Vox.

Peneliti Belanda Luiz Carlos Hespanhol menunjukkan, berlari memberikan manfaat kesehatan lebih efisien daripada hanya jalan kaki.

Penelitian menemukan, lima menit berlari per hari sama bermanfaat ketika lima belas menit berjalan kaki.

Setelah satu tahun olahraga hanya dua jam seminggu, pelari bisa turun berat badan dan lemak tubuh berkurang.

Bahkan ada bukti, lari memiliki efek positif mengatasi ketegangan, depresi, dan kemarahan.Namun, pemilihan lari atau jalan kaki tergantung dari pandangan masing-masing orang.

“Orang bisa memilih jalan kaki daripada lari berjalan sebagai aktivitas fisik yang mempertimbangkan soal risiko cedera. “

“Karena jalan kaki kurang berisiko cedera daripada berlari. Pandangan lain, orang bisa memilih berlari karena manfaat kesehatan yang lebih besar. Datang lebih cepat dalam waktu yang lebih singkat,” papar Hespanhol.

Di sisi lain, peneliti olahraga memandang, olahraga rutin yang terbaik adalah salah satu olahraga yang benar-benar Anda lakukan dan sukai.

Jawaban lebih baik mana, antara lari dan jalan kaki mungkin akan bervariasi tiap individu. Jika Anda lebih memilih lari, sebaiknya lakukan secara rutin.

Jika Anda masih tidak dapat memutuskan, Anda bisa melakukan keduanya, baik lari dan jalan kaki, saran Hespanhol.