close
Nuga Sehat

Hipertensi Dianggap “Penyakit” Sepele

Meskipun diderita oleh cukup banyak orang, dalam realitanya tekanan darah tinggi atau hipertensi masih dianggap sebagai masalah kesehatan yang sepele oleh kebanyakan orang.

Banyak penderitanya yang tetap saja menerapkan gaya hidup tidak sehat sehingga lebih rentan untuk terkena penyakit yang mematikan.

Tahukah anda jika sekitar tiga puluh  persen kasus kematian yang ada di seluruh dunia ternyata terjadi akibat kelainan pada organ kardiovaskular dan jantung.

Padahal, kelainan ini juga terkait dengan hipertensi.

Berdasarkan prediksi yang dikeluarkan WHO, disebutkan bahwa kasus kematian yang dipicu oleh hipertensi mencapai tiga puluh koma delapan persen dari total seluruh kasus

Pakar kesehatan dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP(K), FIHA dari Indonesian Society of Hypertension menyebutkan bahwa ada beberapa faktor penyebab hipertensi yang menyerang masyarakat Tanah Air, yakni akibat kegemukan, kebiasaan merokok, dan diabetes.

“Jika sampai kita mengalami hipertensi, otot jantung akan memompa darah dengan lebih keras demi memastikan darah tetap bisa mengalir meskipun harus melawan hambatan dan tekanan di dalam pembuluh darah aorta. Meskipun hal ini bisa memastikan nutrisi dan oksigen mencapai bagian tubuh yang dituju oleh darah, jantung yang bekerja dengan terlalu keras akhirnya mengalami kerusakan,” kata dr. Arieska.

Jika kondisi ini dibiarkan begitu saja dan penderita hipertensi tidak mengubah gaya hidup, otot jatung akan terus membesar.

Selain itu, diding pembuluh darah juga akan ikut terpengaruh akibat banyaknya plak yang sudah menumpuk di dalamnya.

Keberadaan plak inilah yang kemudian memicu penyumbatan aliran pembuluh darah dan membuatnya menjadi semakin parah.

“Penderita hipertensi lebih rentan mengalami penyakit jantung koroner yang bisa menyebabkan kematian dini. mereka juga lebih rentan terkena kelainan jantung,” lanjut dr. Arieska.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Reach Registry, lebih dari 90 persen penderita hipertensi memiliki stidaknya tiga atau lebih faktor risiko terkena penyakit jantung yang bisa memicu kematian mendadak.

Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi cenderung mengalami susah tidur atau insomnia.

Hal ini disebabkan oleh tingginya tekanan darah pada tubuhnya sehingga menyebabkan sensasi pusing,sakit kepala, atau gejala lainnya yang akhirnya berimbas pada susah tidur.

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa meskipun banyak pasien hipertensi yang mengeluhkan susah tidur, dalam realitanya penyebabnya belum tentu karena masalah tekanan darah tinggi yang dialaminya.

Bisa jadi hal ini disebabkan oleh konsumsi minuman berkafein, penerangan di dalam kamar yang terlalu terang, suhu udara yang terlalu panas, atau bahkan adanya televisi yang membuat kita justru lebih tertarik untuk menontonnya alih-alih terlelap.

Tidak semua pasien hipertensi yang ternyata mengalami gejala susah tidur. Hanya saja, , hal ini menandakan bahwa jantung sudah bekerja dengan terlalu keras demi memompa darah.

Penyebab dari tingginya tekanan darah ini juga beragam, baik itu karena pembuluh darah yang sudah kehilangan keelastisitasannya sehingga menjadi kaku atau karena adanya plak pada pembuluh arteri yang bisa menyumbat aliran darah.

Jika sampai hal ini terjadi, maka risiko untuk terkena serangan jantung atau stroke tentu meningkat.

Hal ini berarti, jika memang tekanan darah sudah sangat tinggi, ada kemungkinan penderitanya sulit untuk tidur karena jantung yang terus bekerja keras dan tidak berada dalam kondisi rileks.

Hanya saja, bisa jadi hal ini disebabkan oleh hal lain sehingga sebaiknya diperiksakan terlebih dahulu ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya dan mendapatkan solusi yang tepat agar penderita hipertensi bisa tidur dengan nyenyak.