close
Nuga Sehat

Ejakulasi Teratur Usir Kanker Prostat

Kanker prostat?

Jangan terlalu mengkhawatirkan bila Anda bisa menjawabnya dengan ejakulasi yang teratur.

Sebuah studi terbaru mengungkapkan, seringnya seseorang lelaki mengalami ejakulasi akan  dapat mengurangi risiko  kanker prostat

Riset yang dilakukan oleh para peneliti dari Boston University of Public Health tersebut meneliti bagaimana frekuensi ejakulasi mempengaruhi risiko terkena kanker prostat selama delapan belas tahun.

Mereka menemukan bahwa pria  yang ejakulasi sebanyak lebih dari dua puluh kali  setiap bulannya ternyata mengalami penurunan risiko menderita kanker prostat sebanyak sem,bilan belas persen, dibandingkan mereka yang jarang ejakulasi, antara empat dan tujuh kali per bulan.

“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apa yang sebenarnya bertanggung jawab pada hubungan antara ejakulasi dan risiko kanker prostat”

“ Namun mungkin membersihkan prostat secara rutin melalui ejakulasi bisa menurunkan kemungkinan infeksi tumor untuk berkembang di sana,” kata penulis studi, Jennifer T. Rider, Sc, D, MPH.

Untuk mencapainya, Anda tidak harus melakukan seks, namun juga bisa melalui masturbasi.

Karena penelitian tersebut menunjukkan bahwa manfaat ejakulasi tersebut bisa didapat baik dengan cara berhubungan seks ataupun hanya dengan masturbasi saja.

Sebuah penelitian di Amerika menemukan, pria yang kesulitan ejakulasi kemungkinan berisiko tinggi kanker prostat.

Menurut para ilmuwan, pria yang ejakulasi teratur  didiagnosis tidak dihampiri  kanker prostat dibandingkan pria yang ejakulasi tidak lebih dari tujuh kali sebulan.

“Frekuensi ejakulasi yang rendah juga menunjukkan masalah kesehatan lain, namun mereka meninggal sebelum waktunya,” kata penulis utama studi Jennifer Rider, seperti dilansir Huffington Post.

Di sisi lain, hasil penelitian yang jelas mengenai hubungan ejakulasi dan aktivitas seksual yang aman bisa menjadi strategi bermanfaat untuk mengurangi risiko kanker prostat.

Ironisnya, studi yang dipublikasikan dalam jurnal European Urology ini mencatat, lima belas persen penderita kanker prostat tidak memiliki hubungan dengan usia, ras dan riwayat keluarga.

Sementara itu, seorang peneliti kanker di Washington University School of Medicine di St Louis, Siobhan Sutcliffe mengatakan, terlalu dini untuk mempertimbangkan manfaat seks sebagai alat untuk pencegahan kanker. Sebab aktivitas seksual memiliki beberapa konsekuensi kesehatan negatif, seperti infeksi menular seksual.

Namun hal ini dibantah peneliti urologi di University of Washington di Seattle, Dr John Gore. Dia menuturkan, ejakulasi melalui hubungan seks atau masturbasi justru dapat meningkatkan kesehatan seperti halnya diet sehat dan berat badan normal, yang menurunkan risiko kanker prostat.

Studi yang dipimpin oleh Dr Jennifer Rider, ahli epidemiologi di Harvard TH Chan School of Public Health di Boston ini telah mengumpulkan data dalam delapan belas tahun.

Mereka melihat adanya frekuensi ejakulasi dengan prevalensi kanker.

Hasilnya peneliti menemukan bahwa pria yang ejakulasi tinggi dalam sebulan akan memiliki risiko kanker prostat yang lebih rendah

Hasil tersebut sudah dihitung dengan mempertimbangkan faktor seperti diet, gaya hidup, dan sejarah kanker prostat dalam keluarga.

Tapi bagaimana ejakulasi dapat melindungi seseorang dari kanker?

Orgasme yang terjadi ketika berhubungan intim, kata Rider akan mengeluarkan hormon oksitosin dan dehydroepiandrosterone .

Hormon ini akan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan kanker payudara.

Meskipun kanker payudara jarang terjadi pada pria, BBC melaporkan, penelitian yang dilakukan di Yunani menunjukan pria yang memiliki orgasme kurang dari enam kali dalam sebulan, secara signifikan akan mudah mengalami kanker payudara.

Seperti diketahui kanker prostat adalah menjadi penyebab kematian nomor dua terbanyak yang menyerang kaum pria.

Rider juga menegaskan, jangan terpaku dengan banyaknya ejakulasi melainkan fokus pada hubungan seksual yang dapat memberikan banyak keuntungan pada kesehatan.