close
Nuga Sehat

Efek Buruk dari Makanan Berkalori Tinggi

Makanan cepat saji diidentikkan dengan makanan berkalori tinggi, seperti piza, daging bistik, dan jenis-jenis makanan yang diproses secara deep fried.

Mengonsumsi makanan berkalori tinggi berisiko mengakibatkan kelebihan berat badan sehingga meningkatkan risiko sejumlah penyakit terkait kegemukan.

Makanan cepat saji atau fast food saat ini sangat mudah dijumpai dan ada di mana-mana.

Karena kepraktisannya, makanan cepat saji sering menjadi pilihan makanan sehari-hari. Padahal selain tinggi kandungan kalori, fast food dinilai minim kandungan nutrisi.

Dalam jangka panjang, defisiensi asupan nutrisi dapat memicu kondisi gizi buruk (malanutrisi).

Sesekali, Anda tidak dapat meredam keinginan menyantap fast food.

Hal ini masih diperbolehkan asalkan tidak keseringan dan selalu ingat untuk membatasi tiap porsinya.

Mengonsumsi fast food atau makanan berkalori tinggi secara berlebihan akan menimbulkan risiko kesehatan, seperti obesitas, meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung, dan kanker.

Berat badan yang bertambah disebabkan asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak daripada yang dibakar.

Obesitas dapat menjadi penyakit genetik yang bisa diturunkan dari anggota keluarga, yang sebelumnya telah mengidapnya.

Keluarga jugalah yang cenderung membentuk pola makan dan gaya hidup berlebihan di keseharian sehingga memicu seseorang mengalami obesitas.

Berapa banyak makanan yang dikonsumsi sama pentingnya dengan apa jenis makanan yang dimakan.

Untuk menghindari risiko terkena penyakit jantung, terapkan porsi makan secukupnya mulai sekarang. Jangan lupa, untuk menambahkan porsi makanan berkalori rendah, kaya nutrisi, dan mengurangi asupan sodium.

Ketika kolesterol yang masuk melalui makanan terlalu tinggi kadarnya, maka hal ini akan mempermudah terjadinya penggumpalan darah yang berujung pada timbulnya stroke iskemik.

Di sisi lain, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol akibat berat badan berlebih atau obesitas juga dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke hemoragik.

Makanan berkalori tinggi seperti fast food sulit membuat perut kenyang. Ini yang menyebabkan penikmat junk food, makan secara berlebihan.

Peneliti menemukan faktor-faktor pada makanan berkalori tinggi yang membuat orang makan secara berlebihan disebabkan, kadar kalori tinggi walau dalam porsi yang sedikit.

Tinggi kandungan lemak, gula dalam bentuk cair, dan palabilitas yang menjadikan makanan selalu terasa enak.

Sedikit kandungan serat yang berguna bagi kesehatan sistem pencernaan.

Kandungan gula pada makanan berkalori tinggi menjadi sumber kalori ekstra yang tidak dibutuhkan tubuh.

Kalori ekstra berperan dalam memberi tambahan berat badan dan turut berkontribusi mengakibatkan penyakit jantung.

Bagi Anda yang belum bisa menghindari makanan berkalori tinggi, disarankan untuk mengimbanginya dengan latihan atau olah raga secara rutin.

Anda tidak perlu menjauhi makanan berkalori karena tubuh kita pun tetap mengandalkan asupan kalori untuk menjaga berat badan.

Hanya saja mengonsumsi makanan berkalori tinggi harus diimbangi dengan diet sehat dan berolahraga.