close
Nuga Sehat

Duduk Terlalu Lama Berbahaya Bagi Otak

Duduk terlalu lama tidak hanya mengundang kepenatan tapi juga dapat mengintai kesehatan Anda.

Bagaimana bisa?

Ya, hal ini telah dibuktikan dalam penelitian dari University of California  dan University of Adelaide yang melakukan penelitian terhadap tiga p[uluh lima orang dengan rentang usia  empat pulouh lima  sampai tujuh puluh lima tahun.

Semua peserta didata dan ditanyakan tentang aktivitas fisik harian, termasuk rentang waktu yang dihabiskan untuk duduk, berjalan, serta melakukan aktivitas fisik sedang hingga kuat setiap harinya.

Selanjutnya, setiap peserta juga menjalani tes pemeriksaan MRI (magnetic resonance imaging) guna mengetahui kesehatan otak mereka.

Penelitian tersebut menitikberatkan pada hubungan antara duduk, tingkat aktivitas, serta ketebalan komposisi otak.

Hasilnya menemukan bahwa semakin lama rentang waktu yang dihabiskan seseorang untuk duduk setiap harinya, maka area yang berperan membentuk ingatan baru, juga cenderung semakin menipis.

Mirisnya, setiap satu jam Anda duduk maka area ini akan semakin menipis sebanyak dua persen, begitu pun seterusnya.

Dengan kata lain, seseorang yang duduk selama sepuluh jam per hari, cenderung memiliki lobus temperalis medial enam persen lebih tipis dibandingkan seseorang yang hanya duduk sekitar tujuh jam sehari.

Lobus temperalis medial merupakan bagian otak yang bertanggung jawab dalam membentuk ingatan jangka panjang.

Normalnya, ia baru mulai menipis ketika seseorang menginjak usia lanjut. Jika kondisi ini terjadi di usia muda atau sebelum masa tua, maka akan menurunkan kemampuan Anda untuk mengingat sesuatu – biasanya akan berujung pada penyakit demensia dan alzheimer.

Otak merupakan organ penting yang menjadi pusat perintah dan sistem saraf manusia.

Itu sebabnya, jika terjadi sesuatu yang memengaruhi organ-organ tubuh misalnya gangguan metabolisme tubuh dan sirkulasi darah, maka bisa berdampak negatif pada otak Anda.

Begitu pula sebaliknya, bila ada masalah pada otak tentunya akan menghambat kerja organ-organ tubuh yang lainnya.

Meski begitu, penelitian lebih lanjut diperlukan guna mengetahui lebih lanjut bagaimana bahaya duduk terlalu lama memiliki dampak jangka panjang terhadap kerja otak.

Penting untuk diingat, seseorang yang mengalami penipisan lobus temporalis medial otak tidak selalu disebabkan oleh kebiasaan duduk yang terlalu lama.

Tapi bisa saja karena orang tersebut kurang aktif baik secara fisik maupun sosial, memiliki ruang gerak yang terbatas, melakukan pekerjaan rutin yang kurang merangsang pergerakan tubuh, ataupun karena kondisi lain yang dapat memengaruhi kesehatan otak.

Pada dasarnya, tubuh tidak dirancang untuk terus-menerus duduk dalam waktu yang lama. Tetap harus ada pergerakan fisik guna mendukung kerja tulang, otot, serta organ-organ tubuh.

Maka itu, jika kegiatan sehari-hari Anda mewajibkan untuk duduk dalam waktu yang tidak sebentar, Anda bisa melakukan trik berikut ini untuk mengurangi risiko bahaya duduk terlalu lama:

Jika Anda memang harus duduk dalam waktu yang lama – entah karena pekerjaan ataupun hal lainnya.

Sebaiknya hindari bersandar dan membungkuk maju ke arah meja, bila Anda duduk di depan meja. Sebagai gantinya, duduklah dengan posisi badan yang tegak.

Menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam British Journal of Sports Medicine, menyarankan agar orang-orang yang banyak menghabiskan waktu dengan duduk setiap harinya, untuk meluangkan waktu dengan berdiri kemudian berjalan dan melakukan peregangan ringan setidaknya setiap dua jam sekali.

Bila setiap harinya Anda selalu menggunakan meja kerja yang dilengkapi dengan kursi duduk, cobalah sesekali untuk bekerja pada meja kerja berdiri yang akan mengharuskan Anda untuk mengerjakan pekerjaan dalam keadaan tegak.