close
Nuga Sehat

Diet Rendah Karbohidrat Ampuh Turun BB

Diet rendah karbohidrat?

Ya, diet  rendah karbohidrat seperti keto atau paleo kini tengah digandrungi karena dianggap ampuh menurunkan berat badan.

Namun, diam-diam diet rendah karbohidrat memiliki ancaman berbahaya karena meningkatkan risiko penyakit jantung.

Penelitian anyar yang baru saja dipresentasikan di Annual Scientific Session, American College of Cardiology menyatakan bahwa diet rendah karbohidrat dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung. Dunia medis mengenal penyakit ini dengan fibrilasi atrial.

Fibrilasi atrial ditandai dengan detak jantung yang tidak teratur, menimbulkan pusing, dan kelelahan. Dalam jangka panjang, fibrilasi atrial dapat menimbulkan pembekuan darah, stroke, gagal jantung, dan komplikasi penyakit lainnya.

Menurut penelitian ini, diet jenis ini merupakan diet yang asupan karbohidratnya kurang dari  empat puluh empat koma delapan persen kalori harian. Sebagai informasi, diet keto membatasi karbohidrat kurang dari sepuluh persen kalori harian.

Studi ini menganalisis risiko diet rendah karbohidrat dengan melihat data 14 ribu orang hasil studi National Institutes of Health

Hasilnya, peneliti menemukan orang yang mengikuti diet rendah karbohidrat paling mungkin menderita fibrilasi atrial. Orang yang diet rendah karbohidrat memiliki kemungkinan delapan belas persen lebih tinggi daripada mereka yang mengikuti diet karbohidrat moderat dan enam belas persen lebih mungkin dibandingkan yang mengikuti diet tinggi karbohidrat.

Dikutip dari The Daily Meal, menurut peneliti, hal ini terjadi karena diet rendah karbohidrat banyak mengonsumsi protein dan lemak yang menyebabkan stres oksidatif dan merusak jantung.

Peneliti menyarankan agar orang lebih berhati-hati sebelum melakukan diet rendah karbohidrat

Selain itu diet rendah karbohidrat merupakan salah satu jenis diet yang paling populer digunakan untuk menurunkan berat badan. Tapi kini, sebuah penelitian menemukan bahwa diet rendah karbohidrat tidak hanya bermanfaat untuk mengatur berat badan, namun

Sebuah studi kecil dari University of Michigan’s School of Kinesiology menemukan bahwa makan makanan rendah karbohidrat dapat meningkatkan kinerja metabolisme tubuh perempuan dalam cara yang tidak terjadi ketika mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi.

Penelitian ini melaporkan, ketika seseorang makan tiga porsi makanan rendah karbohidrat  kadar gula darah dan resistensi insulin tubuhnya berkurang hingga 3tiga puluh persen.

Sebaliknya, ketika makan tiga porsi makanan yang mengandung enam puluh persen karbohidrat dalam waktu  dua puluh empat jam, tidak ditemukan adanya pengurangan sama sekali baik pada tingkat gula darah maupun resistensi insulin.

Penelitian ini melibatkan tiga puluh dua wanita pascamenopause sehat, dan tidak memiliki tanda-tanda diabetes atau pradiabetes.

Lalu, mengapa ini penting?

Insulin adalah hormon utama yang membantu tubuh memecah dan mengolah karbohidrat menjadi energi untuk tubuh dan otak. Salah satu fungsi insulin adalah untuk memerintahkan sel lemak untuk memproduksi lemak dan menyimpannya, dan juga untuk mempertahankan lemak yang sudah mereka bawa sebelumnya.

Ketika asupan karbohidrat rendah, maka produksi insulin pun juga menurun. Akibatnya, simpanan lemak tidak lagi terkunci dalam sel lemak dan menjadi mudah diakses oleh tubuh untuk digunakan sebagai energi.

Singkatnya, insulin yang tinggi dalam tubuh berkontribusi dalam penyimpanan lemak, sementara rendahnya kadar insulin jadi memfasilitasi pembakaran lemak. Inilah yang menjadi alasan utama dari efektivitas diet rendah karbohidrat.

Tapi penelitian ini juga menemukan bahwa waktu olahraga mungkin memainkan peran dalam bagaimana diet rendah karbohidrat bisa menguntungkan untuk metabolisme Anda.

Selama berolahraga, Anda membutuhkan energi, yang akan memicu produksi insulin untuk mendorong pelepasan gula darah dari hati. Jika Anda makan sebelum berolahraga, makanan yang baru dicerna akan segera diolah menjadi gula darah oleh tubuh, dan dibuang dalam bentuk energi — bukannya mengerahkan energi dari cadangan lemak yang telah tersimpan sebelumnya.

Di sisi lain, asupan karbohidrat rendah dari diet rendah karbo Anda membuat tubuh tidak memiliki cukup persediaan gula darah untuk diolah menjadi energi.

Minimnya persediaan gula darah dalam tubuh ini tidak memenuhi kapasitas energi yang dibutuhkan oleh otot, sehingga menyebabkan tubuh jadi memindahkan fokus produksi energi dari cadangan penyimpanan lemak yang sudah ada.

Alasan lainnya adalah, dengan menjalani diet rendah karbohidrat, orang-orang cenderung mengganti asupan energi dari kalori gula darah dengan makanan yang berprotein tinggi, seperti daging, ikan, atau ayam/telur.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa protein dapat mengurangi nafsu makan, meningkatkan metabolisme, dan membantu meningkatkan massa otot, yang juga aktif secara metabolik untuk membakar kalori tubuh.

Berdasarkan temuan ini, tim peneliti menyarankan Anda yang ingin menurunkan berat badan dengan diet rendah karbohidrat untuk menyeimbangi pola makan sehat Anda dengan olahraga, yang dilakukan setidaknya empat puluh0 menit setelah makan untuk kinerja pembakaran lemak tubuh yang paling optimal.