close
Nuga Sehat

Diet dan Waktu Terbaik Untuk Memulainya

Apa benar diet hanya ditujukan untuk orang yang bermasalah dengan berat badan saja?

Diet erat kaitannya dengan upaya memotong porsi makan untuk menurunkan berat badan. Cap diet juga lebih banyak melekat pada orang-orang gemuk atau obesitas.

Itu sebabnya banyak orang beranggapan diet hanya perlu dilakukan mereka yang ingin kurus.

Apa benar diet hanya ditujukan untuk orang yang bermasalah dengan berat badan saja?

Sebenarnya cara diet yang sehat itu seperti apa?

Diet adalah serapan kata dari bahasa Inggris yang secara harfiah berarti “makanan yang biasa dimakan”.

Ditelisik lebih jauh lagi, sebenarnya kata “diet” berakar dari bahasa Yunani Kuno yang artinya “cara hidup”.

Oleh karena itu, arti diet yang sebenarnya adalah kebiasaan makan yang menjadi gaya hidup.

Maka, apabila kebiasaan makan kita penuh dengan makanan berlemak, bisa dibilang kita menjalani diet berlemak. Jika terbiasa makan makanan manis, kita menjalani diet tinggi gula

Barulah dalam beberapa dekade belakangan, istilah “diet” lebih populer diartikan sebagai cara atau metode membatasi porsi makanan dan memilih sumber makanan untuk mencapai tujuan tertentu — umumnya untuk menurunkan berat badan.

Istilah diet zaman sekarang juga bisa diartikan sebagai rencana penyesuaian pola makan, termasuk rekomendasi dan pantangan menu, untuk mengelola kondisi kesehatan tertentu.

Misalnya diet Mediterania untuk penyakit jantung dan diet DASH untuk mengendalikan kolesterol dan hipertensi.

Sederhananya, diet bukan semata hanya dijalani untuk menurunkan berat badan. Pengaturan pola makan memiliki banyak tujuan berbeda, tergantung dari masing-masing individu.

Satu yang pasti: diet yang sehat adalah kebiasaan makan makanan bergizi seimbang.

Setelah kita meluruskan apa arti diet sebenarnya, bisa disimpulkan bahwa setiap orang dari segala kalangan dan rentang usia boleh melakukan diet — laki-laki, perempuan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia.

Satu yang pasti: diet yang sehat adalah kebiasaan makan makanan bergizi seimbang.

Setelah kita meluruskan apa arti diet sebenarnya, bisa disimpulkan bahwa setiap orang dari segala kalangan dan rentang usia boleh melakukan diet — laki-laki, perempuan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia.

Kapan seseorang harus melakukan diet yang sehat? Sebenarnya tidak ada aturan khusus yang menetapkan waktu terbaik untuk mulai diet.

Kenapa?

Karena diet pada dasarnya adalah kebiasaan makan yang menjadi gaya hidup.

Maka, kita bisa mulai mengubah kebiasaan makan menjadi lebih baik, bahkan mulai dari detik ini, dengan memilih makanan bernutrisi tinggi untuk mencukupi kebutuhan gizi tubuh.

Oleh karena itu, kita bisa kapan saja memutuskan menjalani diet.

Pola makan yang sehat dan seimbang membantu setiap organ tubuh bekerja lebih efektif.

Jika nutrisi tidak tercukupi, kita akan lebih rentan terhadap serangan penyakit, infeksi, kelelahan, bahkan daya tahan tubuh akan semakin menurun.

Apakah orang sehat boleh diet? Lagi-lagi ditekankan bahwa diet adalah gaya hidup untuk mengubah pola makan yang lebih sehat.

Tidak ada aturan yang melarang orang sehat tidak boleh diet.

Orang yang sehat, bugar, dan memiliki berat badan ideal pun sah-sah saja untuk berdiet, asalkan diet yang sehat dengan gizi seimbang untuk mempertahankan kesehatan tubuhnya.

Tidak hanya terbatas untuk orang sehat saja.

Orang yang sedang sakit, ingin menurunkan atau menambah berat badan, ataupun dengan tujuan lain demi menunjang kesehatan juga boleh melakukan diet. Tentunya dengan aturan-aturan tertentu sesuai saran dari ahli gizi.

Bagaimana cara melakukan diet yang sehat? Demi menunjang keberhasilan diet sehat, tentu dibutuhkan beberapa perubahan.

Baik pada pola makan, porsi makan, maupun jenis makanan.

Dikutip dari laman Healthline, jenis makanan yang bisa mendukung diet sehat di antaranya adalah sayur, buah, daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, susu rendah lemak, plain yogurt, dan pati.

Sementara jenis makanan yang tidak terlalu dianjurkan dan harus dibatasi konsumsinya misalnya produk berbahan dasar gula, seperti makanan tinggi gula serta minuman manis; sumber lemak trans seperti daging berlemak, susu full cream, gorengan, fast food, margarin; lemak jenuh seperti keju, es krim, santan, mentega, margarin, dan lain sebagainya.