close
Nuga Sehat

Dampak “Dahsyat” Mengonsumsi Tomat

Pernahkah Anda tahu efek samping menyehatkan dari mengunsumsi tomat?

Ya, tomat berasal dari Amerika Tengah dan Selatan awalnya digunakan dalam makanan, dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia.

Saat ini, tomat dikonsumsi dengan berbagai cara, entah dimakan mentah, jus, sambal atau pun salad.

Tapi ada sebuah fakta mengejutkan yang muncul, bahwa tomat memiliki efek samping yang buruk bagi kesehatan.

Salah satu yang berkontribusi pada sisi gelap tomat ini adalah likopen, yang tidak aman untuk kehamilan, dan juga bisa memperparah gejala kanker prostat.

Likopen juga harus digunakan dengan hati-hati pada pasien yang menderita sakit maag dan masalah perut lainnya.

Senyawa ini juga bisa menyebabkan tekanan darah rendah, serta bisa meningkatkan risiko pendarahan dan harus dihindari oleh penderita kelainan pendarahan.

Efek samping lainnya yang terkait dengan asupan likopen adalah nyeri dada, akumulasi lemak di bawah kulit, dan gangguan pencernaan.

Likopen juga ditemukan berinteraksi dengan agen kemoterapi kanker tertentu. Oleh karena itu, individu yang menjalani pengobatan kanker harus berhati-hati dengan ini

Tomat bisa dikatakan sebagai jenis buah-buahan, namun dalam penggunaanya paling sering adalah sebagai sayuran.

Rasanya yang asam seringkali dianggap menambah kelezatan banyak jenis masakan. Sebagai buah, tomat masak juga lezat dikonsumsi mentah; dan ada yang menarik, yaitu tomat cukup enak untuk dibuat minuman buah atau jus.

Lalu apa manfaat tomat bagi kesehatan, termasuk dilihat dari kandungan nurrisinya?

Tomat diketahui mengandung sejenis antioksidan kuat yang disebut Lycopene dalam jumlah banyak, yaitu zat yang membuat warna merah pada buah ini.

Bukan hanya itu, buah tomat juga telah terbukti mengandung suatu senyawa yang disebut sebagai asam alfa lipoic, yang bermanfaat membantu mengontrol glukosa dalam darah, meningkatkan vasodilatasi dan melindungi terhadap retinopati pada pasien diabetes, bahkan bisa membantu kelestarian otak dan jaringan saraf!.

Senyawa nutrisi yang juga ditemukan dalam tomat termasuk kolin, merupakan nutrisi penting yang membantu tidur, fungsi gerak otot, belajar, dan fungsi memori.

Kolin juga membantu untuk mempertahankan struktur membran sel, membantu transmisi impul saraf, membantu penyerapan lemak, dan mengurangi peradangan kronis.

Mengkonsumsi semua jenis buah-buahan dan sayuran, termasuk tomat sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Diantaranya termasuk mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan bahkan kanker. Buah dan sayuran juga dikaitkan dengan kesehatan kulit dan rambut, meningkatkan energi, serta berat badan yang sehat.

Secara keseluruhan, meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran secara signifikan mengurangi risiko obesitas bahkan kematian dini.

Karena tomat mengandung berbagai antioksidan kuat seperti vitamin C dan likopen, maka sering makan tomat bisa membantu mencegah pembentukan radikal bebas yang telah diketahui bisa menyebabkan kanker, termasuk jenis yang paling umum yaitu kanker prostat, dan kanker kolorekta

Likopen dalam tomat dikaitkan menurunkan resiko kanker prostat, sementara betakaroten yang tinggi pada tomat dikaitkan dengan pencegahan kanker kolorektal.

Menurut American Cancer Society , beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan diet kaya tomat mungkin memiliki risiko lebih rendah terhadap jenis kanker tertentu, terutama kanker prostat, kanker paru, dan kanker kolorektal.

Penelitian lebih lanjut berbasis manusia masih diperlukan untuk mengetahui apa sebenarnya peran likopen dalam pencegahan atau pengobatan kanker.

Mengurangi asupan natrium sangat penting untuk menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi, namun meningkatkan asupan kalium juga mungkin sama pentingnya karena efek vasodilatasinya.

Peningkatan asupan kalium yang disertai dengan menurunkan asupan natrium adalah perubahan pola makan yang paling penting untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Asupan tinggi kalium juga terkait dengan penurunan risiko stroke, mencegah kehilangan massa otot, menjaga kepadatan mineral tulang, serta menurunkan pembentukan batu ginjal.

Penelitian telah menunjukkan bahwa penderita diabetes tipe dengan diet tinggi serat memiliki kadar glukosa darah yang rendah, dan pada diabetes tipe 2 mungkin mendapatkan manfaat untuk kadar gula darah, lipid, dan kadar insulin.

Secangkir tomat menyediakan sekitar dua gram serat.

Tomat mengandung folat, dimana nutrisi yang bernama folat ini sangat terutama bagi wanita hamil. Hal ini berguna untuk melindungi janin dari resiko cacat tabung saraf.

Selain penting bagi janin, Asam folat dalam tomat juga bisa membantu meredakan depresi dengan cara mencegah kelebihan pembentukan homosistein dalam tubuh.

Kelebihan hormon ini bisa menghambat darah dan nutrisi untuk mencapai otak.

Kelebihan homosistein juga akan mengganggu produksi hormon bahagia yaitu serotonin, dopamine, dan norepinephrine, yang mengatur suasana hati, tidur dan nafsu makan juga.

Tomat adalah termasuk buah yang paling banyak menerima insektisida, sehingga jika kurang baik membersihkannya bisa berakibat buruk jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Bagi orang yang menderita maag atau gangguan lambung, disarankan menghindari tomat karena asamnya bisa memperparah gejala.

Orang dengan fungsi ginjal yang tidak normal, serta orang yang mengambil obat beta blocker, tidak boleh berlebihan kalium – tanyakan pada dokter Anda.

Namun bagi orang sehat, rutin mengkonsusi bermacam buah dan sayur seperti tomat akan banyak membawa banyak manfaat untuk kesehatan yang lebih bai