close
Nuga Sehat

Buncit dan Botak Rawan Kanker Prostat?

Anda termasuk salah seorang lelaki berlingkar pinggang super?

Atau memiliki kebotakan yang seksi?

Nah, hati-hati. Apalagi kalau Anda berusia lima puluhan.

Lantas?

Kedua pertanda itu bisa mengantarkan Anda menjadi salah seorang penderita kanker prostat.

Kanker prostat?

Ya tulis sebuah riset dari Oxford University.

“Pria dengan perut buncit punya risiko lebih tinggi terkena kanker prostat,” begitu kata riset lembaga pendidikan terkenal itu.

Riset tersebut menganalisa data ratusan ribu pria berusia lima puluhan dari delapan negara Eropa.

Ditemukan pria paling berisiko terkena kanker khas pria ini ketika ukuran lingkar pinggangnya melebihi sembilan puluh empat centimeter

Mereka ini ditemukan tiga belas persen berisiko lebih tinggi terkena kanker prostat agresif dibandingkan pria dengan ukuran pinggang lebih kecil.

Penelitian juga menemukan tingkat kematian lebih tinggi berhubungan dengan indeks massa tubuh, karena mungkin berhubungan dengan bentuk kanker yang lebih agresif dan dikenal sebagai kanker prostat grade tinggi.

Kanker prostat adalah bentuk kanker paling lazim di Inggris.

Sekitar empat puluh tujuh ribu pria terdiagnosa menderita kanker ini di Inggris setiap tahun.

Simon Grieveson, kepala pendanaan riset dari Prostat Cancer Inggris mengatakan,”Menjaga berat badan sehat dan tetap aktif dapat melindungi tubuh terhadap banyak penyakit, termasuk kanker.

Riset ini menambah bukti bahwa berat badan dan ukuran pinggang merpakan faktor risiko penting bagi pria untuk sadar kapan ia harus melindungi dirinya dari kanker prostat.”

Ia menambahkan bahwa riset itu merupakan pengingat pentingnya untuk waspada akan gejala-gejala penyakiti itu dan melakukan diagnosis dini.

“Kanker prostat sering tak menunjukkan gejala di tahap awal padahal di tahap ini masih dapat diobati. Itulah mengapa kewaspadaan akan risiko itu begitu penting.”

“ Kita sudah tahu bahwa pria di atas lima puluh, berkulit hitam, pria dengan riwayat keluarga kanker prostat paling berisiko terkena kanker ini. Lebih penting lagi, faktor risiko yang sudah diketahui seperti kelebihan berat badan merupakan faktor risiko yang dapat pria cegah,” katanya.

Selain mereka yang memiliki perut buncit, lelaki a yang mengalami kebotakan pada bagian depan kepala risikonya  juga bisa menderita kanker prostat .

Para peneliti belum mengetahui penjelasan antara kebotakan dan kanker prostat, tetapi mereka menyebut hal itu terkait dengan hormon testosteron dan dihydrostestosteron

Kedua hormon ini memang berperan baik pada kebotakan khas pria atau pun kanker prostat.

“Kebotakan khas pria, yakni rambut yang menipis di bagian depan dan mahkota kepala adalah hasil kumulatif dari paparan testosteron di kulit sepanjang usia,” kata Dr Charles Ryan, peneliti.

American Cancer Society menyarankan para pria untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker prostat, terutama bagi mereka yang berusia di atas lima puluhan tahun.

Pemeriksaan lebih awal dapat dilakukan apabila terdapat riwayat keluarga (ayah atau saudara laki-laki) yang pernah menderita kanker prostat

Meskipun tidak menunjukkan gejala pada stadium awal, kanker prostat dapat mengancam kaum pria.

Deteksi dini secara rutin sejak usia empat puluh tahun adalah langkah yang sangat tepat karena penanganan kanker prostat pada stadium awal dapat memberikan harapan hidup hingga tujuh puluh persen.