close
Nuga Sehat

Betulkah Pemanasan di Olahraga Mubazir?

Anda seorang penggemar olahraga?

Apakah sebelum memulai aktifitas selalu melakukan peregangan otot atau dikenal dengan pemanasan?

Wah. Ternyata apa yang Anda lakukan bertahun-tahun, atau puluhan tahun itu, menurut studi terbaru mubazir. Alias buang waktu.

Kok begitu?

Salah satu dari penelitian itu menyebutkan, peregangan justru menurunkan kekuatan otot sampai tga puluh persen.

Salah satu penyebabnya adalah sistem saraf pusat melawan pergerakan tersebut.

“Ketegangan otot menjadi kurang responsif dan lebih lemah 30 menit setelah melakukan peregangan”

“ Padahal itu bukan hal yang kita inginkan untuk memulai olahraga,” kata Malachy McHugh, direktur penelitian di Nicholas Institute of Sport Medicine and Athletic Trauma di Lenox Hill Hospital, New York, Amerika Serikat.

Pemanasan sendiri dibagi menjadi dua, yakni statis dan dinamis.

Pemanasan statis adalah jenis pemanasan yang dilakukan dalam posisi tidak bergerak, seperti peragangan otot.
Sementara itu pemanasan dinamis dilakukan sambil bergerak, misalnya lari-lari di tempat.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemanasan statis sebelum melakukan olahraga tidak terlalu efektif.

Penting tidaknya pemanasan memang masih diperdebatkan.

Misalnya saja, sebuah penelitian yang dilakukan tim dari Center for Disease Control justru menyimpulkan bahwa cedera lutut bisa dikurangi sampai separuh pada mereka yang melakukan pemanasan, baik statis atau dinamis.

Menurut penjelasan selanjutnya memang ada beberapa kondisi yang tidak memerlukan pemanasan terlebih dahulu.

Kalau untuk meningkatkan kekuatan otot dan memperbesar massa otot, peregangan memang tidak selalu dibutuhkan.

Meski demikian, apa yang selama ini sudah diajarkan sebenarnya tidak salah-salah amat. Pada kondisi standar pemanasan tetap perlu.

Untuk latihan kardio atau orang yang pernah cedera pada otot-otot tersebut pemanasan tetap perlu, bahkan harus dilakukan secara cukup.

Bagi mereka yang sudah pernah cidera, peregangan wajib dilakukan. Sementara itu kalau latihan bebannya hanya sekali-sekali, stretching bisa dilakukan saat latihan kardio.

Peregangan merupakan bagian penting dari kegiatan olahraga. Tujuannya untuk menyiapkan diri melakukan gerakan yang akan kita lakukan. Pemanasan juga mencegah cidera dan meningkatkan performa atlet.

Durasi pemanasan bisa disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan.

Untuk latihan yang sifatnya intens perlu dua puluh hingga tiga puluh menit, tapi kalau hanya jogging saja lima menit sudah cukup

Karena tidak ingin memotong waktu olahraga, banyak orang yang melewatkan waktu pemanasan, atau melakukan pemanasan secara singkat.

Padahal, pemanasan dan juga pendinginan penting untuk mencegah cedera serta kram dan pegal pasca-olahraga.

Ibarat mesin, setelah lama tak dipakai, otot-otot tubuh kita juga bisa menjadi “dingin” dan kaku.
Nah, pemanasan yang cukup penting untuk mempersiapkan tubuh untuk dipakai bergerak, otot pun jadi lebih fleksibel.

Kalau pemanasannya berlebihan justru menyebabkan cedera sendi.

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan pemanasan yang benar yaitu : meningkatkan suhu tubuh, menaikkan aliran darah dan denyut jantung untuk mempersiapkan bekerjanya sistem jantung dan pembuluh darah, serta mengurangi adanya kram dan pegal pada otot.

Selain pemanasan, jangan lupa melakukan pendinginan untuk menormalkan kembali aliran darah.
Mengabaikan pendinginan juga berisiko menyebabkan kram otot.

Kram otot terjadi akibat penggunaan otot yang berlebihan, dehidrasi, otot teregang, atau berada pada satu posisi untuk waktu lama.

Atlet yang terlalu lelah dan mengalami dehidrasi ketika berolahraga saat udara panas juga kerap mengalami kram otot.

Peregangan sebelum latihan sangat penting bagi otot tubuh, namun ternyata peregangan pascalatihan juga sama pentingnya.

Meski mungkin masih kerap dilupakan pelaku fitnes, peregangan sesudah latihan sebenarnya memiliki peranan penting dalam fleksibilitas otot tubuh.

Selain itu peregangan pascalatihan juga diketahui memiliki beberapa manfaat penting, salah satunya dapat meningkatkan jangkauan gerak setelah melakukan latihan.

Beberapa studi juga menyebutkan bahwa peregangan sebelum dan sesudah latihan sama pentingnya untuk menjaga otot tetap fleksibel dan membantu mengurangi nyeri jangka panjang.

Misalnya peregangan otot dada.Peregangan ini menargetkan otot dada dan otot bahu.

Cara melakukannya cukup dengan kedua tangan saling berpegangan di belakang punggung Anda, kemudian angkat perlahan sampai Anda merasakan kontraksi pada otot dada dan otot bahu.