close
Nuga Sehat

Bergembiralah Wanita Berbokong Besar

Anda seorang wanita “dewasa?”

Memiliki bokong gede?

Nah, kalau benar Anda memiliki bokong besar maka bergembiralah.

Bergembira?

Ya. Sebab sebuah studi dari ilmuwan  mengklaim, timbunan lemak di area bokong dan pinggul justru dapat membuat wanita lebih sehat, termasuk berpengaruh pada kesehatan jantungnya.

Dan ini berlainan dengan timbunan  lemak di perut  yang dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan diabetes tipe 2.

Sebuah studi dalam International Journal of Obesity yang melibatkan dua puluh ribuan orang mendapati, lingkar pinggul yang lebih besar berkaitan dengan risiko serangan jantung dan penyakit jantung yang lebih rendah.

Hal ini diyakini karena ‘jaringan adiposa’ yang ditemukan di sekitar bokong dapat mencegah Kolesterol menuju ke jantung.

Boffins di Oxford Univeristy mengatakan, orang dengan bokong, paha, dan pinggul yang lebih gemuk bisa memiliki Kolesterol yang lebih rendah.

Peneliti utama Konstantinos Manolopoulos menambahkan, “Lemak di sekitar pinggul dan paha baik untuk Anda, tetapi lemak sekitar perut sangat buruk bagi kesehatan.”

Selama ini bentuk bokong  lebih diperhatikan dalam kaitannya dengan penampilan semata.

Namun begitu, siapa sangka, perubahan pada bokong  juga bisa menunjukkan suatu masalah kesehatan.

Menurut penelitian terbaru, bokong berkaitan dengan kesehatan tubuh lainnya.

Misalnya saja, jika ditemui ada perubahan kulit dan pertumbuhan rambut pada bokong, bisa jadi salah tanda tubuh Anda sehat atau tidak.

Anda perlu mewaspadai  masalah pada punggung atau tulang belakang ketika bagian bokong terasa kendur.

Ini artinya otot inti dalam keadaan lemah, terutama bagian mendalam otot punggung yang disebut multifidi. Otot ini tersebut berfungsi untuk menstabilkan tulang belakang.

Perubahan pada bokong juga bisa menunjukkan adanya masalah pada kaki Anda.

Tandanya, jika bagian pinggul hingga bokong terasa lebih berat atau penuh dan lebih besar.

Tanda tersebut bisa menjadi indikasi adanya masalah pada kaki Anda.

Folikulitis adalah infeksi pada folikel rambut yang merupakan masalah pada laki-laki maupun perempuan.

Adanya folikuitis atau berbentuk seperti jerawat di bokong bisa menjadi acuan untuk menentukan apakah deterjen untk mencuci pakaian atau kain yang Anda gunakan baik untuk kulit atau tidak.

Folikulitis bisa muncul karena kulit berminyak dan pori-pori tersumbat.

Bokong Anda juga bisa menunjukkan adanya wasir.

Namun, kebanyakan kasus yang mempengaruhi kondisi bokong adalah sering sembelit dan mengejan selama buang air besar.

Jika sembelit terjadi, perbanyak konsumsi serat, cukup minum air putih, dan perbanyak aktivitas fisik.

Dan tahukah Anda, jika lemak di daerah bokong bisa melindungi jantung, pembuluh darah, dan hati?

Lemak di daerah bokong menjadi anti-inflamasi atau anti-peradangan.

Jika lemak di bokong berkurang dan lemak hanya menumpuk di bagian perut, maka Anda lebih berisiko sakit jantung dan masalah kardiovaskular lainnya.

Pada wanita, biasanya perubahan bokong terjadi setelah menopause karena ada perubahan hormon.

Saat itulah, bokong akan lebih kendur dan kekurangan lemak. Masalah kesehatan pun mengintai para wanita setelah menopase, seperti diabetes.

Jika bentuk bokong seperti huruf V itu menjadi tanda rendahnya tingkat estrogen dalam tubuh wanita. Estrogen adalah hormon penting dalam tubuh wanita.

Untuk meningkatkan kadar estrogen, pastikan konsumsi makanan berprotein, mineral, dan asal folat dalam jumlah seimbang.

Selain itu, bokong juga berkaitan dengan kecerdasan anak.

Berdasarkan penelitian, wanita yang berbokong besar dan tubuh berlekuk cenderung akan melahirkan bayi yang cerdas.

Profesor Will Lassek, ahli epidemiologi kesehatan masyarakat dari Universitas Pittsburgh, Pennsylvania, mengatakan, lemak yang terdapat pada bokong merupakan sumber untuk mengembangkan otak bayi:

Penelitian menunjukkan bahwa lemak pada bokong mengandung DHA (docosahexaenoic acid), yang sangat diperlukan untuk perkembangan otak bayi. DHA itu akan ditransfer ke otak bayi ketika ibunya menyusui.

“Sepertinya wanita telah berevolusi untuk mengumpulkan lemak pada bokong sampai mereka memiliki bayi,” kata Lassek seperti dikutip dari Dailymail.co.uk.

Menurut peneliti, hal ini menjadi jawaban mengapa wanita memiliki lebih banyak lemak di tubuh, yaitu sekitar 30 persen lemak dari berat total tubuh mereka.

Tak perlu takut dengan bertambahnya berat badan ketika hamil. Lemak berlebih itu pun akan berkurang ketika wanita telah menyusui bayinya.

Lassek mengatakan, wanita yang menyusui biasanya kehilangan satu pon lemak dalam sebulan.

Sementara itu, David Bainbridge, seorang ahli biologi reproduksi di Universitas Cambridge mengatakan, ia pun kini menemukan alasan mengapa banyak pria menyukai wanita dengan tubuh berlekuk dan berisi seperti penyanyi Jennifer Lopez.

Para peneliti di Universitas St Andrews di Skotlandia pun menyimpulkan bahwa pria lebih tertarik pada wanita bertubuh curvy atau yang lebih berisi karena dianggap lebih sehat.

“Wanita dengan paha yang besar memiliki banyak lipid ASI (lemak). Bahkan ada bukti bahwa anak-anak mereka akan lebih cerdas,” kata David

Tags : slide