close
Nuga Sehat

Berat Badan Naik Turun? Awas Jantungan

Apakah Anda mengalami berat badan yang naik turun?

Kalau jawaban iya maka Anda perlu hati-hati.

Lantas?

Seperti diketahui berat badan ideal adalah impian setiap orang.

Sayangnya, hal tersebut sangat sulit untuk didapatkan karena berbagai alasan. Mulai dari faktor genetik atau keturunan, pola diet yang dilakukan, hingga penerapan gaya hidup sehari-hari.

Berbicara tentang berat badan, terdapat sebuah penelitian terbaru yang menemukan hal mencengangkan.

Salah satunya terkait temuan bahwa berat badan dapat dijadikan sebagai patokan adanya penyakit jantung pada diri seseorang.

Studi terbaru menunjukkan bahwa berat badan yang naik turun, tekanan darah, kolesterol, dan gula darah berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Para peneliti dari Universitas Katolik Korea di Seoul, Korea Selatan, menjadi pihak yang betanggung jawab atas temuan ini.

Berat Badan sebagai penanda penyakit jantung

Pengukuran kesehatan, termasuk berat badan, tekanan darah, detak jantung, kolesterol, dan gula darah turut dikaji guna memperdalam studi tersebut.

Pada dasarnya, para peneliti ingin melihat apakah variabilitas yang tinggi dari pengukuran tersebut dapat menjadi faktor penentu yang baik untuk masalah jantung dan kejadian kardiovaskular seperti stroke.

Lebih lanjut, para peneliti menganalisis data kesehatan yang dikumpulkan dari jutaan  orang tanpa riwayat diabetes, tekanan darah tinggi  kolesterol tinggi, atau serangan jantung.

Pada akhir studi, peneliti menyimpulkan bahwa salah satu penyebab berat badan naik turun ternyata benar-benar berhubungan dengan kesehatan organ jantung.

Peneliti mengungkap, semakin seseorang memiliki variabilitas tinggi lebih dari satu aspek di atas, maka risiko penyakit jantung bakal semakin tinggi.

Dibandingkan dengan orang-orang dengan pengukuran stabil selama periode tersebut, mereka yang mendapat skor tertinggi pada semua variabilitas memiliki risiko seratus  persen lebih tinggi dari semua penyebab kematian, empat puluhtiga persen lebih mungkin mengalami serangan jantung, dan empat puluh satupersen lebih tinggi terhadap penyakit stroke.

Meski demikian, para peneliti menekankan bahwa penelitian yang mereka lakukan hanya bersifat observasional. Ini artinya, penelitian tersebut tidak bisa dijadikan patokan.

Namun, satu hal yang perlu diperhatikan dari hasil penelitian tersebut adalah menjaga kesehatan agar semuanya dapat seimbang.

Berdasarkan saran , berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mendapatkan berat badan ideal:

Makan secara teratur tiga kali sehari dengan gizi seimbang, dan ditambah dua kali makanan kecil. Gizi seimbang adalah susunan hidangan sehari yang mengandung zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah serta kualitas yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Berolahraga secara rutin dan teratur.

Jenis olahraga pun tidak perlu yang sulit atau terlalu berat. Berjalan kaki selama 30 menit sudah cukup untuk menjaga keseimbangan tubuh. Istirahat yang cukup, agar energi Anda tidak banyak terbuang percuma.

Memperbanyak minum air putih, setidaknya dua liter dalam sehari.

Beberapa cara yang disarankan di atas dapat Anda pakai untuk menstabilkan berat badan.

Berat badan yang stabil dapat menghindarkan Anda dari penyakit jantung dan berbagai gangguan kesehatan lainnya

Smentara itu, menurut Anita Petruzzelli, M.D., dokter untuk BodyLogicMD, berat yang bertambah dalam hitungan hari bisa saja dikarenakan air.

Segala hal yang Anda lakukan, mulai dari makan, minum, buang air, hingga olahraga memengaruhi komposisi air di tubuh sehingga berpengaruh kepada berat badan.

Misalnya, makanan berkarbohidrat tinggi dan yang mengandung garam bisa mengakibatkan bertambahnya air. Berat Anda pun bertambah.

Sebaliknya, olahraga akan menyebabkan berkurangnya air di tubuh dan mengurangi berat badan.

Oleh karena itu, Anda tidak perlu heboh atau malah terlalu bahagia ketika melihat hasil timbangan setelah makan atau olahraga.

Berat yang berubah akibat fluktuasi air akan kembali normal setelah satu atau dua hari. Artinya, setelah Anda kembali olahraga dan mengonsumsi makanan sehat yang rendah garam, karbohidrat olahan, dan gula sederhana.

Lain halnya jika ternyata berat tubuh yang bertambah itu berlangsung terus selama seminggu meski telah berolahraga. Artinya, saatnya bagi Anda untuk membuat perubahan gaya hidup.

Jika ingin cek berat badan dengan timbangan, lakukan di jam yang sama setiap harinya. Dengan begitu, akurasinya terjaga.

Misalnya, saat bangun tidur dan perut belum terisi apa-apa. Bisa juga Anda cek berat tubuh melalui baju.

Jika baju Anda tetap muat atau bahkan lebih longgar tapi timbangan menunjukkan berat Anda bertambah, maka kemungkinan besar ini terjadi karena massa otot yang meningkat.