close
Nuga Sehat

Minum Kopi Bisa Bermanfaat untuk Liver?

Sebuah laporan dari Coffee and Health mengungkapkan bahwa kandungan kopi dapat mengurangi risiko penyakit hati  hingga tujuh puluh persen.

Institusi ini merupakan organisasi nirlaba yang fokus pada berbagai penelitian mengenai manfaat kesehatan dari kopi.

Hati adalah organ utama dalam tubuh dan terlibat dalam sejumlah proses metabolisme penting, termasuk mengatur  kadar gula darah, mencerna nutrisi pada makanan, dan detoksifikasi.

Kabar baik bagi pencinta kopi, risiko menurunnya penyakit ternyata dipengaruhi oleh berapa banyak jumlah kopi yang Anda minum.

Menurut laporan tersebut, tiga hingga lima cangkir kopi sehari dapat mengurangi risiko kerusakan hati.

“Penyakit hati adalah silent killer karena sering kali tidak ada gejala sampai akhirnya terlambat,” kata Kepala Eksekutif British Liver Trust, Judi Rhys.

“Kopi adalah sesuatu yang mudah dijangkau oleh semua orang. Kopi dapat membuat perbedaan karena bisa memperlambat perkembangan penyakit hati. Ini adalah pilihan gaya hidup yang mudah dilakukan,´ lanjutnya.

Sementara itu, penelitian yang dilakukan Modi et al, menyebutkan bahwa ada hubungan antara konsumsi kopi harian dengan tingkat beratnya fibrosis hati pada seseorang yang menderita penyakit hati kronis.

Para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi satu hingga dua cangkir kopi dikaitkan dengan menurunnya angka fibrosis hati.

Satu hal yang perlu Anda ingat, tidak semua jenis kopi baik untuk hati.

Ada penelitian yang menyebutkan bahwa kopi yang disaring memiliki efek perlindungan hati, sementara kopi espreso justru tidak memiliki efek positif bagi kesehatan.

Dengan begitu menjamurnya kedai kopi dan kultur ngopi, ditambah penelitian yang mendukung manfaat kopi bagi kesehatan hati, tidak berarti Anda dapat mengonsumsi kopi sesuka hati.

Semua ada batasnya. Bagi Anda yang tak terbiasa mengonsumsi kopi, jangan dipaksakan, ya.

Bagi beberapa orang, kopi tak hanya menjadi minuman wajib di pagi hari, tetapi juga minuman pendamping saat bekerja. Terkadang, kopi pun selalu menemani saat sedang melakukan pertemuan bisnis, atau sekadar ngobrol dengan teman. Beberapa orang akhirnya minum kopi lebih satu cangkir sehari.

Sesungguhnya, kafein memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Beberapa di antaranya, yaitu meningkatkan keawasan serta konsentrasi, dan meringankan kelelahan.

Beberapa penelitian juga menemukan, kopi dapat menurunkan risiko penyakit diabetes melitus, sirosis hati, dan alzheimer.

Namun, terlalu banyak kafein juga tidak baik.

Efek sampingnya adalah sakit kepala, susah tidur, gugup, gelisah, sering buang air kecil, perut tak nyaman, otot bergetar, dan detak jantung berpacu cepat.

Kafein juga dapat meningkatkan produksi asam lambung. Selain itu, kafein dapat membuat cincin otot kerongkongan rileks pada bagian bawah, sehingga asam lambung dapat naik sampai ke kerongkongan, seperti pada penderita asam lambung naik .

Karena itu, pada orang dengan penyakit mag dan asam lambung naik, mereka dapat mentoleransi seratus hingga dua ratus miligramsehari. Atau setara dengan satu hingga dua gelas kopi sehari, sebelum membuat lambung mereka perih.

Untuk orang dewasa yang sehat, jumlah kafein yang aman adalah empat ratus miligramsehari. Atau setara dengan empat gelas kopi sehari.

Memang, toleransi masing-masing individu terhadap kafein berbeda-beda. Akan tetapi, kafein diatas enam ratus miligram dalam sehari sudah dianggap berlebihan dan berbahaya.

Di samping itu, ada beberapa orang yang sangat sensitif terhadap kafein. Jumlah yang sangat sedikit seperti satu gelas kopi atau teh dapat menyebabkan gelisah dan gangguan tidur.

Reaksi seseorang terhadap kafein juga ditentukan oleh jumlah kafein yang biasa dikonsumsi. Orang yang jarang minum kopi akan lebih sensitif terhadap kafein.

Faktor lainnya, yaitu keturunan, berat badan, umur, penggunaan obat, dan kesehatan.

Dalam kondisi sedang hamil atau memiliki gangguan panik, cemas, dan kelainan detak jantung, Anda pun harus menghindari atau meminimalkan konsumsi kafein.

Hal ini juga berlaku bagi penderita tekanan darah tinggi dan diabetes.

Jadi, kembali lagi ke awal. Anda boleh saja menjadi pecinta kopi, namun perhatikan juga jumlah konsumsi kopi Anda dalam sehari agar tubuh tetap sehat.

Para pecinta kopi yakin bahwa minum kopi di pagi hari dapat menjadi mood booster yang baik untuk memulai aktivitas seharian.

Namun, sayangnya secara medis pagi hari bukanlah waktu yang tepat untuk minum kopi.

Saat seseorang bangun tidur di pagi hari, hormon kortisol di dalam tubuh berada dalam kadar yang tinggi. Hormon kortisol merupakan hormon yang berfungsi untuk menyediakan energi yang digunakan saat beraktivitas, mengendalikan stres, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Hormon kortisol yang tinggi di pagi hari juga berperan sebagai mood booster alami. Jadi, sebenarnya tubuh Anda sudah memiliki sistem yang dapat meningkatkan mood tanpa harus mengonsumsi kopi terlebih dahulu.

Lalu apa yang sebenarnya dilakukan kopi pada tubuh Anda di pagi hari?

Kafein, zat yang terkandung di dalam kopi justru dapat mengganggu tubuh dalam memproduksi hormon kortisol.

Mengonsumsi kafein di pagi hari akan menyebabkan kadar hormon kortisol lebih rendah dari yang seharusnya. Akibatnya, tubuh akan mengalami ketergantungan terhadap kafein. Sementara itu, kortisol (mood booster) yang alami akan semakin menurun kadarnya di dalam darah.

Kortisol sendiri sebenarnya diproduksi terus menerus oleh tubuh kita, tetapi kortisol berada dalam kadar yang sangat tinggi pada jam-jam tertentu.

Pada saat itulah minum kopi atau minuman berkafein lainnya sebaiknya dihindari.

Jadi kapan waktu terbaik minum kopi?

Waktu terbaik minum kopi adalah saat kortisol dalam tubuh ada dalam kadar terendah

Bila dikonsumsi pada waktu yang tepat, kopi dapat memberi banyak manfaat bagi tubuh –khususnya mencegah berbagai penyakit.

Misalnya: meningkatkan konsentrasi, menjaga kesehatan hati, membantu mencegah diabetes, dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Jadi, hindari minum kopi di pagi hari, ya!