close
Nuga Sehat

Benar Lho! Kurang Tidur Otak Bisa Menciut

Benar! Otak akan menciut kalau kekurangan tidur. Itu yang diteliti untuk kemudian dirilis oleh sebuah tim dari Europa yang mengikutsertakan seratusan orang dewasa berusia berusia muda hingga tua.

Lewat hasil pindai MRI, mereka meneliti hubungan antara masalah tidur seperti insomnia dengan volume otak. Penelitian itu bahkan menunjukkan kurang tidur bisa menyebabkan otak menyusut.

Penelitian itu dilakukan dalam dua tahap lewat alat pemindaian. Hasil pindai pertama diambil sebelum pasien menyelesaikan kuesioner yang berkaitan dengan kebiasaan tidur mereka. Hasil pindai kedua dilakukan sekitar tiga setengah tahun tahun kemudian.

Kuesioner menunjukkan tiga puluh lima persen dari subjek penelitian memenuhi kriteria kurang tidur.

Para peneliti menemukan orang yang memiliki masalah tidur mengalami penurunan ukuran otak lebih cepat dibandingkan dengan yang mereka yang tidur dengan baik. Hal ini terjadi lebih signifikan pada subjek penelitian yang berusia lebih dari enam puluh tahun.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan betapa pentingnya tidur dan efek yang ditimbulkan pada otak apabila kurang tidur. Telah diketahui pula bahwa pola tidur yang buruk dapat berkontribusi terhadap gangguan otak seperti Alzheimer dan demensia.

Jadi masuk akal bila kurang tidur dapat menyebabkan kehilangan memori, maka ukuran otak pun terpengaruh.

“Kita tahu bahwa kurang tidur dapat menimbulkan permasalahan lainnya,” kata neurologis dan spesialis tidur Neal Maru.

“Kurang tidur dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, kesehatan jantung, berat badan, dan tentu saja memori. Namun, masih belum diketahui apa alasannya,” katanya lagi.

“Penelitian menunjukkan kurang tidur dapat menyebabkan penumpukan protein yang dapat menyerang sel otak. Saat ini kami masih berusaha memecahkan teka-teki ini,” kata Maru menambahkan. Peneliti yang terlibat langsung dalam penelitian ini pun setuju dengan pendapat Maru.

“Belum diketahui apakah kualitas tidur yang buruk yang menjadi penyebabnya, atau karena konsekuensi perubahan struktur otak,” kata peneliti University of Oxford, Claire Sexton.

“Ada beberapa penanganan efektif untuk gangguan tidur. Penelitian berikutnya perlu melakukan tes apakah meningkatkan kualitas tidur seseorang dapat memperlambat laju penyusutan volume otak. Bila itu masalahnya, maka meningkatkan kualitas tidur merupakan cara yang penting untuk meningkatkan kesehatan otak.”

“Masalahnya adalah kami benar-benar tidak tahu mana yang lebih dulu terjadi,” ujar Maru. “Apakah gangguan tidur yang menyebabkan atrofi penyusutan atau pengecilan ukuran anggota tubuh, atau atrofi yang menyebabkan gangguan tidur? Ini pertanyaan yang perlu kami jawab.”