close
Nuga Sehat

Menuntaskan Flu

Flu?

Ya, musim  penghujan  wadah pemcunya.

Hujan yang silih berganti. Siang terik bisa mendadak dingin akibat hujan. Tak jarang kondisi itu ‘berulah’ dan membuat tubuh mudah terserang penyakit

Dengan kondisi itu, tubuh dipaksa untuk beradaptasi dengan perubahan cuaca yang ekstrem. Jika sistem kekebalan tubuh sedang menurun, virus dengan mudah menginfeksi tubuh dan menimbulkan penyakit seperti fku

Meski sepele, gejala flu kerap mengganggu aktivitas. Mulai dari sakit kepala, keluar lendir dari hidung secara menerus, batuk, demam, dan mual.

Agar tak semakin parah, berikut beberapa cara alami untuk mengatasi flu.

Hal pertama yang perlu dilakukan ialah memastikan tubuh absen dari aktivitas berat dan mulai beristirahat. Pastikan pula tubuh memperoleh banyak cairan. Jika air putih terasa hambar dan membosankan, sup ayam bisa jadi pilihan lezat.

Cairan menjaga agar sistem pernapasan terhidrasi. Lendir yang awalnya kental akan sedikit mencair sehingga mudah dikeluarkan.

Probiotik merupakan bakteri dan jamur ‘baik’ yang ditemui di dalam tubuh, makanan, juga suplemen. Probiotik menjaga agar usus dan sistem imun bekerja dengan maksimal. Konsumsi probiotik akan meningkatkan daya tahan dan membantu tubuh memerangi virus.

Mandi tetap disarankan bagi mereka yang mengalami gejala flu. Anda dapat menambahkan garam untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri pada bagian tubuh tertentu.

Agar makin berkhasiat, tak ada salahnya menambahkan minyak esensial seperti tea tree, rosemary, timi, jeruk, lavender, atau eucalyptus. Saat aromanya terhirup, pernapasan akan semakin lega.

Selain menghangatkan tubuh dengan mandi air hangat, Anda juga bisa mengonsumsi air jahe. Hal ini menimbulkan rasa hangat dari dalam tubuh.

Jahe merupakan relaksan otot. Untuk gejala flu yang disertai batuk, jahe mampu mengurangi rasa sakit akibat otot yang menegang. Rempat satu ini juga disebut mampu meningkatkan sistem imun.

“Saat Anda memiliki dahak yang bening, ambil jahe untuk menghangatkan sistem pernapasan,” ujar ahli herbal klinis, Steve Sietos, mengutip Reader’s Digest.

Dengan rutin minum air jahe, kata Sietos, batuk akan berkurang dan pernapasan pun jadi lega.

Madu memiliki khasiat antibakteri dan antimikrobial. Minum teh dengan lemon dan madu dapat meredakan rasa sakit di tenggorokan. Riset menyebut bahwa madu efektif untuk mengurasi gejala batuk.

Dalam sebuah studi berbeda, peneliti menemukan bahwa memberikan anak 10 gram madu sebelum tidur dapat mengurangi frekuensi batuk.

Vitamin C memainkan peranan penting untuk tubuh. Vitamin C mampu mengurangi dahak saat mengalami gejala batuk. Ia juga mampu meningkatkan sistem imun. Vitamin ini banyak terdapat pada jeruk, anggur, sayuran hijau, serta jenis makanan lain.

Mungkin penyakit itu cuma sekadar pilek. Tapi, penyakit sepele itu cukup mengganggu aktivitas, apalagi jika hidung tersumbat. Ujung-ujungnya, orang jadi tak nafsu makan dan sulit tidur.

Pilek atau flu adalah penyakit pernapasan menular yang hadir dengan gejala ringan hingga berat. Siapa pun bisa terserang flu. Cuaca yang tak menentu kerap bikin daya tahan tubuh ambruk dan memberi jalan virus untuk masuk.

Oleh karenanya, banyak orang berusaha untuk menghindari flu dan mengerahkan beragam cara saat ia datang menyerang. Kebiasaan tak bepergian keluar rumah dengan kaki telanjang dan rajin mengonsumsi vitamin C jadi beberapa cara yang dilakukan banyak orang.

Namun, tak semua cara menghindari pilek itu benar adanya. Tentu Anda ingat dengan perintah orangtua untuk selalu mengeringkan rambut sehabis mencucinya. Konon, jika rambut tak cepat dikeringkan, Anda akan segera terserang flu.

Ada sesuatu yang perlu diluruskan soal pemahaman yang menyebut bahwa berjalan tanpa alas kaki bakal membuat seseorang sakit. Pakar medis, dr Sam Hay membenarkan bahwa kedinginan dalam waktu lama dapat melemahkan sistem imun. Namun, satu jam tanpa alas kaki tidak memberikan efek negatif bagi tubuh.

“Hal yang sama terjadi jika pergi keluar rumah tanpa jaket. Ini tak akan nyaman, tapi tak akan membuat tubuh terjangkit virus bebahaya,” kata Hay dikutip dari 9Honey.

Terkadang, orangtua kerap melarang buah hatinya untuk tidak berenang di pagi hari. Mereka berpikir bahwa berenang saat udara dingin bisa mendatangkan pilek dan masuk angin. Kenyataannya, ini sama sekali tidak benar. Rambut dan tubuh yang basah saat udara dingin tak akan membuat orang sakit.

“Simpelnya, virus tidak jatuh dari langit dan mereka tidak tersebar di kolam renang. Mereka juga tidak berkembang biak di rambut kita,” jelas Hay.

Mitos lain yang berkembang ialah makan sebanyak mungkin saat pilek dan berpuasa saat demam. Hay menuturkan, kehilangan napsu makan adalah hal biasa pada seseorang yang sedang terserang penyakit. Artinya, ini tidak hanya terjadi saat seseorang terserang flu.

Tak hanya itu, berpuasa saat demam juga cuma mitos. Hay menyarankan untuk makan tepat pada waktunya, tetap terhidrasi, dan berikan asupan yang seimbang untuk tubuh.

Sejumlah riset membuktikan bahwa konsumsi vitamin C mampu menangkis serangan flu. Namun, seseorang harus mengimbangi vitamin C bersama dengan olahraga teratur.

Riset lain menemukan bahwa anak-anak lebih responsif terhadap konsumsi vitamin daripada orang dewasa. Satu gram dosis vitamin C dapat menurunkan durasi pilek pada anak sebesar 18 persen, sedangkan orang dewasa hanya sebesar 8 persen.

Tidur sebaiknya tak disepelekan. Studi pada beberapa tahun lalu yang dipublikasikan di jurnal Archives of Internal Medicine menemukan tidur kurang dari tujuh hingga delapan jam per hari berisiko tiga kali lipat terkena pilek daripada durasi tidur lebih lama saat malam.

“Kebiasaan tidur teratur memainkan peranan penting pada kemampuan sistem imun tubuh untuk memerangi penyakit,” kata Sheldon Cohen, psikolog sekaligus periset dari Carnegie Mellon University, Amerika Serikat, dikutip dari Daily Mail

Direktur Common Cold Centre di Cardiff University, Profesor Ron Eccles mengatakan, virus tersebar lewat mukus, bukan air liur. Artinya, berciuman tak bisa jadi sarana penularan virus. Terkecuali, jika seseorang menderita batuk parah dan mukus bisa memasuki saliva.

Virus flu, kata Ron, bisa ditularkan lewat tangan yang terkontaminasi virus dan seseorang yang tanpa sadar menyentuh hidung serta mata.

“Jari Anda bisa dengan mudah terkontaminasi dengan virus kalau bergandengan tangan dengan seseorang yang batuk atau bersin dengan tangan mereka, atau dengan menyentuh pegangan pintu di tempat umum,” imbuh Ron