close
Nuga Sehat

Bahayanya Tidur Kurang dari Enam Jam

Anda tidur kurang dari enam jam?

Wah, bahaya…..

Lantas!

Dan itu tak sesuai dengan saran para pakar kesehatan  yang “mengharuskan” seseorang tidur enam sampai delapan jam.

Dengan mendapatkan waktu tidur yang cukup, maka kita pun akan bangun dengan kondisi yang bugar dan bersemangat.

Selain itu, tidur yang berkualitas juga akan membantu proses regenerasi sel dan juga detoksifikasi tubuh. Hal ini tentu akan membantu mencegah datangnya penyakit.

Sayangnya, karena berbagai hal seperti pekerjaan yang belum selesai, menonton acara televisi favorit, atau terkena masalah insomnia, cukup banyak orang yang akhirnya tidur kurang dari enam jam dalam semalam.

Yang menjadi masalah adalah, kebiasaan kurang tidur ini bisa meningkatkan resiko terkena berbagai macam penyakit seperti obesitas, depresi, serangan jantung, atau stroke.

Fakta ini didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh perusahaan kesehatan digital Quebec Medicals.

Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa mereka yang tidur kurang dari enam jam setiap malamnya akan mengalami kerusakan kognitif dengan signifikan.

Hal ini berimbas pada menurunnya kemampuan untuk fokus dan berpikir jernih. Selain itu, hal ini juga akan membuat berat badan kita cenderung semakin mudah naik.

Dilansir doktersehat, seorang neuroscientist yang berasal dari Western University dan Cambridge Brain Science bernama Dr. Adrian Owen menyebutkan bahwa tidur memiliki peran besar dalam mengendalikan hormon yang mempengaruhi rasa lapar layaknya hormon ghrelin, kortisol, serta leptin.

Jika kita terbiasa tidur kurang dari enam jam setiap malamnya, maka hormon tersebut akan tidak seimbang dan meningkatkan nafsu makan.

Hal ini tentu akan membuat kita cenderung makan dengan porsi atau frekuensi yang berlebihan sehingga lebih mudah meningkatkan berat badan.

Selain itu  kekurangan tidur akan menyebabkan badan  kurang bugar sehingga akan membuat produktifitas kita menurun

Dan ada baiknya kita segera mencari cara untuk membuat badan dan pikiran kembali bersemangat.

Untungnya, pakar kesehatan menyebutkan bahwa ada sebuah cara mudah yang bisa kita lakukan untuk membuat tubuh lebih segar dan bugar, yakni hanya dengan meminum segelas air putih.

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa saat kita tidur terlalu larut, seringkali kita mengkonsumsi kopi atau makanan dan minuman lainnya untuk menemani aktifitas kita sebelum tidur. Hal ini ternyata bisa membuat tubuh mengalami dehidrasi.

Padahal, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Connecticut, disebutkan bahwa dehidrasi ternyata tidak hanya akan mengganggu sistem yang bekerja di dalam tubuh, melainkan juga akan berimbas buruk bagi suasana hati dan kadar energi.

Jika kita tidak segera minum, maka tubuh pun akan sulit untuk kembali bugar.

Karena alasan inilah ada baiknya kita segera meminum air putih jika kita merasa tubuh tidak kunjung bugar dan bersemangat setelah bangun tidur.

Diharapkan, tubuh akan terhidrasi dengan baik dan berbagai sistem dalamnya akan bekerja dengan normal sehingga kita pun segera segar, bugar, dan kembali bersemangat untuk melakukan berbagai aktifitas.

Anda juga harus tahu tidur yang maksimal akan membantu otak melakukan reorganize

Penelitian baru mengungkapkan peran penting tidur dalam memungkinkan plastisitas otak

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications minggu ini, dilakukan dengan metode baru untuk merekam aktivitas otak saat tidur.

lmuwan menggunakan teknik baru untuk menargetkan wilayah otak, yang disebut dendrit, yang bertanggung jawab atas pembentukan ingatan baru dan penggabungan informasi baru.

Rekaman menunjukkan peningkatan aktivitas otak di antara dendrit selama tidur. Rekaman tersebut juga menghubungkan peningkatan aktivitas dengan jenis gelombang otak tertentu yang diyakini sebagai kunci pembentukan memori.

“Otak kita adalah organ yang luar biasa dan menakjubkan. Mereka memiliki kemampuan untuk berubah dan beradaptasi berdasarkan pengalaman kita,” kata Julie Seibt, seorang neuroscientist di University of Surrey, dalam sebuah rilis berita, dikutip UPI.

“Hal ini menjadi semakin jelas bahwa tidur memainkan peran penting dalam perubahan adaptif ini. Studi kami mengatakan bahwa sebagian besar perubahan ini dapat terjadi selama gelombang otak yang sangat pendek dan berulang yang disebut spindle.”

Para ilmuwan telah lama percaya bahwa spindle memainkan peran penting dalam pembentukan ingatan baru, namun para peneliti belum yakin apa sebenarnya peran mereka.

Dan akhirnya, temuan terbaru ini bisa menawarkan wawasan baru tentang pentingnya spindle.

“Sekarang kita tahu bahwa selama spindle diaktifkan pada dendrit, mungkin membiarkan ingatan kita diperkuat saat tidur,” kata Seibt.

Peneliti percaya bahwa teknologi yang muncul, seperti stimulasi magnetik transkranial, dapat digunakan dalam waktu dekat untuk meniru frekuensi spindle.

“Hal ini dapat menyebabkan peningkatan fungsi kognitif pada pasien dengan gangguan belajar dan memori, seperti demensia,” kata Seibt.