close
Nuga Sehat

Awas, Hipertensi Itu “Pembunuh Diam” Lho!

Apakah Anda termasuk orang yang rajin mengecek tekanan darah?

Ya, untuk Anda tahu WHO menyatakan bahwa tekanan darah tinggi adalah penyebab kematian utama dari berbagai kasus penyakit jantung yang terjadi.

Hipertensi sering disebut sebagai silent killer alias pembunuh diam-diam, karena biasanya tidak menunjukkan gejala apa-apa, tapi bisa berujung fatal.

Menurut data World Hypertension League, lebih dari lima puluh persen penduduk di seluruh dunia, yang jumlahnya satu miliar tak menyadari bahwa dirinya memiliki tekanan darah tinggi.

Banyak orang yang jarang mengecek tekanan darah, sehingga tak tahu bahwa dirinya memiliki hipertensi.

Hal ini tentu saja berbahaya, karena hipertensi yang tidak ditangani berisiko menyebabkan penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan gangguan kesehatan lain yang bisa mematikan.

Melakukan cek tekanan darah dengan rutin adalah hal yang harus dilakukan setiap orang. Dengan begitu, Anda akan tahu kondisi kesehatan jantung Anda.

Memiliki tekanan darah normal menandakan bahwa jantung mampu memberikan suplai darah yang berisi oksigen dan makanan, ke semua organ tubuh dengan baik.

Ketika Anda cek tekanan darah, akan ada dua angka yang tertera pada hasil, yaitu sistolik yang ada di atas dan diastolik yaitu angka di bagian bawah.

Sistolik adalah tekanan yang dihasilkan ketika jantung berkontraksi dan mendorong darah ke pembuluh arteri. Saat ini terjadi, darah akan mengalir ke seluruh bagian tubuh.

Diastolik adalah tekanan yang terjadi ketika jantung beristirahat. Ketika beristirahat, jantung akan mendapatkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru.

Hasil cek tekanan darah sistolik maupun diastolik harus dipastikan dalam kisaran angka yang normal, jika tidak maka menandakan bahwa jantung Anda bekerja terlalu keras atau bahkan melambat.

Jika Anda sehat dan tidak memiliki penyakit apapun, maka seharusnya tekanan darah Anda dalam kisaran yang normal.

Normalnya, tekanan darah orang dewasa yang sehat yaitu antara sembilan puluh  plus enam puluh mmHg hingga  seratus dua puluh plus enam puluh mmHg.

Dengan kata lain, tekanan sistolik yang normal adalah Sembilan puluh plus seratus dua puluh mmHg.

Sementara angka diastolik yang sehat berkisar antara enam puluh hingga delapan puluh mmHg.

Bila ketika melakukan cek tekanan darah, kedua angka tersebut hasilnya kurang atau lebih, mungkin Anda mengalami gangguan fungsi jantung tertentu.

Misalnya, jika angka sistolik normal sementara angka diastolik tinggi, menandakan Anda mengalami hipertensi diastolik.

Orang yang memiliki tekanan darah di angka sistolik seratus dua puluh hingga seratus empat puluh mmHg dan angka diastolik delapan puluh hingga sembilan pulu- mmHg dinyatakan mengidap prehipertensi.

Artinya, meski belum sepenuhnya divonis hipertensi, tekanan darah Anda tidak ideal.

Tapi sebetulnya, Anda tak perlu terlalu mengkhawatirkan hasil satu kali cek darah, karena kenaikan tekanan darah bisa dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya saat Anda baru selesai olahraga, makan, atau minum obat.

Yang terpenting adalah mengecek darah secara rutin supaya Anda tahu berapa angka normal tensi Anda, dan bisa segera melakukan tindak pencegahan ketika tekanan darah terus-menerus lebih tinggi dari biasanya.

Jika Anda mengalami prehipertensi, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya menjadi hipertensi, yaitu dengan mengubah pola makan menjadi lebih sehat dan rutin berolahraga

Orang yang mengalami hipertensi umumnya memiliki tekanan darah di atas 140/90 mmHg setiap kali dilakukan pemeriksaan. Saat itu terjadi, maka jantung Anda telah bekerja sangat keras untuk memompa darah dan berisiko mengalami gangguan tertentu.

Lantas apa perbedaan tekanan darang di pagi hari dengan siang hari?

Untuk diketahui Darah dalam tubuh Anda memiliki fungsi penting sebagai pengangkut oksigen serta zat gizi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Tanpa adanya tekanan, darah Anda tidak dapat didorong dan dialirkan ke sekujur tubuh.

Ketika terdapat masalah pada tekanan darah, Anda akan dianjurkan untuk melakukan pengecekan guna mengetahui apakah ada penyakit yang diderita atau tidak.

Menurut Livescience, sebuah penelitian menyebutkan bahwa tekanan darah yang diukur pada pagi hari dapat melihat adanya masalah kesehatan lebih baik dibanding jika dilakukan pada malam hari.

Hal ini dijelaskan oleh Dr. Satoshi Hoshide, dari Jichi Medical University.

Perbedaan tekanan darah ini cenderung meningkat pada pagi hari, dan populasinya banyak terjadi pada orang Asia ketimbang orang-orang di negara barat.

Setelah mengetahui hal ini, mungkin Anda akan bertanya-tanya kenapa hal ini bisa terjadi. Sebenarnya tekanan darah setiap orang akan selalu berubah-ubah.

Polanya akan mulai tinggi pada pagi hingga siang hari kemudian mencapai puncaknya pada sore dan kemudian kembali turun pada malam hari.

Pola perubahan tekanan darah ini sangat berkaitan dengan jam biologis tubuh alias ritme sirkadian.

Jam biologis tubuh mengatur kerja setiap organ tubuh manusia berdasarkan jadwal tertentu dalam rentang waktu dua puluh empat jam atau satu hari.

 

Tags : slide