close
Nuga Sehat

Awas, Bahaya Seks Oral untuk Mulut

Apakah Anda termasuk salah seorang yang menggemari seks oral?

Seks dengan menggunakan medium mulut atau lidah untuk membuat rangsangan menyenangkan.

Nah, awas!!

Menurut tulisan terbaru jurnal JAMA Oncology, Selasa, 08 Agustus, risiko seks oral dalam menularkan penyakit  seksual seperti sipilis dan HIV

Seks oral tidaklah  seaman yang dibayangkan sebab ternyata bisa memicu kanker lidah dan mulut.

Bagaimana bisa?

Seks oral rupanya menjadi salah satu pintu masuknya human papiloma virus

National Health Service di Inggris menyatakan, sembilan puluh persen orang yang aktif secara seksual akan terpapar HPV dari berbagai strain.

Ada puluhan strain atau jenis HPV yang kini telah diketahui.

HPV yang masuk umumnya bisa hilang sendiri dari tubuh dalam kurun waktu dua  tahun.

Namun, pada dua hingga  tiga persen individu, HPV bisa tetap tinggal di tubuh, menginfeksi sel skuamosa, dan akhirnya memicu mutasi sel yang ujungnya adalah kanker.

Kaitan HPV dengan kanker mulut, lidah, dan tenggorokan terbukti lewat puluhan penelitian. Ulasan di jurnal JAMA Oncology   merupakan salah satu publikasi yang mengulasnya, menyatakan bahwa kanker oral dan lidah dipicu oleh jenis HPV.

Hampir semua kasus infeksi HPV yang ada di mulut disebabkan oleh seks oral.

Risiko terinfeksi HPV dan terkena kanker mulut, lidah, dan tenggorokan akan lebih besar jika terus berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks.

Lantas, bagaimana mencegahnya?

Tentu, bukan berarti seks oral dilarang. Rajiv Sani dalam publikasinya di Journal of Pharmacy & Bioallied Sciencc pada enam tahun silam mengatakan, “Secara umum, penggunaan penghalang tipis saat seks oral bisa mengurangi risiko penularan HPV dan infeksi menular seksual lainnya.”

Penghalang bisa berupa kondom. Di sini, kondom berfungsi mengurangi risiko kontak mulut dengan alat kelamin dan cairan yang dikeluarkannya.

Cara lain adalah memastikan tak memiliki luka mulut, sariawan, dan gusi berdarah saat melakukan seks oral.

Vaksin HPV juga akan membantu. Meski harus membayar agak mahal, siapa pun perlu mengupayakannya untuk meminimalkan risiko kanker.

Ingat, kanker mulut, lidah, dan tenggorokan bisa menimpa siapa pun tanpa pandang bulu.

Statistik saat ini menunjukkan, kasus kanker mulut, lidah, dan tenggorokan yang terkait HPV dua kali lebih besar pada pria daripada wanita.

Penderita pria paling umum adalah pada heteroseksual berumur empat puluh hingga lima puluhan.

Pada pria homoseksual, kasus lebih rendah.

Selain itu pada wanita seks oral  juga bisa memicu kanker servick

Kanker serviks adalah jenis kanker yang hanya bisa dialami oleh wanita. Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan wanita terkena kanker serviks.

Penelitian menemukan sembilan puluh sembil;an kanker serviks disebabkan oleh infeksi human papillomavirus , yakni satu golongan virus yang tersebar melalui variasi hubungan seksual, termasuk seks oral.

Setelah memulai hubungan seksual, diperkirakan terdapat tiga puluhb tiga% wanita akan terinfeksi HPV.

Dikutip dari The Sun, sebuah studi dalam Journal of Clinical Oncology enam tahun silam menemukan, jumlah kanker mulut terkait dengan HPV meningkat dari enam belas persen  menjadi tujuh puluh satu persen  hanya dalam dua puluh tahun.

Jenis HPV yang ditemukan di mulut hampir seluruhnya menular dari seks oral. Lebih rinci, kanker yang disebabkan virus HPV sepertiganya berada di mulut dan tenggorokan, sedangkan sisanya menyerang serviks.

Meskipun virus HPV sangat umum, tapi ada cara yang dapat melindungi diri dari tertular penyakit.

Menggunakan kondom selama seks oral adalah salah satu bentuk pencegahannya.

Selain itu, melakukan vaksinasi HPV bisa dilakukan sejak usia sekolah untuk melindungi virus HPV, meskipun uji klinis terkini diperlukan untuk membuktikan efektivitasnya.

Selain seks oral, kontak langsung di antara kulit kelamin, membran mukosa, atau pertukaran cairan tubuh dapat menyebarkan HPV.

Sebuah penelitian di Albert Einstein College of Medicine, New York mengungkapkan, seks oral memicu terjadinya kanker 22 kali lipat. Jika melakukan seks oral, HPV juga bisa memicu terjadinya kanker di mulut.

Dilansir dari Daily Mail, HPV bisa menyerang kulit dan selaput lembab yang melapisi tubuh.

Caranya dengan mengubah sel-sel menjadi kanker. Kulit dan selaput lembab itu antara lain anus, leher rahim, mulut, dan tenggorokan.

Beberapa jenis HPV tidak menimbulkan gejala yang jelas. Infeksi bisa hilang tanpa penanganan medis.

Namun, terdapat jenis HPV lainnya yang bisa menyebabkan kutil pada alat kelamin.

Jenis HPV penyebab kutil kelamin ini tidak menyebabkan kanker serviks. Ada sekitar lima belas jenis HPV yang berpotensi menyebabkan kanker serviks.

Pada dasarnya, melakukan hubungan seksual yang sehat dan higienis kecil kemungkinan menyebabkan penularan penyakit menular seksual.

Oleh sebab itu, jagalah selalu kebersihan anggota tubuh, termasuk alat kelamin, untuk mencegah penularan bibit penyakit tertentu.