close
Nuga Sehat

Atasi Kebuntuan Kreativitas dengan Minum Teh

Teh membantu Anda mengatasi kebuntuan kreatifitas?

Ya, kenapa tidak

Dan ketika ide-ide yang dicari tak juga muncul, Anda bisa menyiasatinya dengan membuat secangkir teh.

Kandungan kafein dan theanine dalam teh diketahui akan meningkatkan kecepatan mental, akurasi, dan fokus.

Temuan ini dibuktikan setelah peserta studi yang mengonsumsi teh lebih imajinatif saat tes, daripada yang hanya minum air putih. Efek positif tersebut baru kita rasakan setelah tiga puluh hingga enam puluh menit mengasup teh.

Para peneliti dari Peking University, China, mengatakan teh memiliki efek mental positif karena dapat meningkatkan mood seseorang dan membantu rileks, efeknya seperti saat kita melakukan meditasi.

Beberapa tokoh terkenal seperti penyanyi Mick Jagger, ilmuwan Albert Einstein dan penulis C.S. Lewis juga dikenal peminum teh.

Dalam studi ini dilakukan percobaan dua puluh menit terhadap sembilan puluh mahasiswa.  Setengah dari peserta diminta untuk minum hingga satu cangkir teh–tepat tiga menit sebelum mereka mulai mengerjakan tes. Sisanya minum air putih.

Pada tes pertama, mereka diminta untuk membuat konstruksi balok (building block test) yang menarik. Tes kedua, mereka harus menemukan nama keren untuk restoran mie baru.

Penilaian hasil tes tersebut dilakukan oleh kelompok mahasiswa lain.

Hasilnya, orang yang minum teh mendapatkan rata-rata  enam koma lima empat poin dalam building tes pertama dan empat koma satu poin dalam ujian penamaan yang keren.

Sementara orang yang minum air putih hanya mencetak enam koma tiga.

“Penelitian saat ini menunjukkan bahwa minum teh dapat meningkatkan kreativitas kerja dengan pemikiran yang berbeda,” kata Yan Huan, pemimpin studi yang dipublikasikan di jurnal Food Quality and Preference.

Dia melanjutkan, studi ini berkontribusi untuk memahami fungsi teh untuk meningkatkan kreativitas, serta menawarkan cara baru untuk meneliti hubungan antara konsumsi makanan dan minuman dengan peningkatan kognitif manusia.

“Ini adalah berita bagus untuk peminum teh dan menambah bukti bahwa teh berdampak positif pada kesehatan mental,” ujar Tim Bond, dari Tea Advisory Panel.

Selain itu, umum diketahui, minum teh akan bermanfaat bagi kesehatan.

Bagi mereka peminum teh  bisa  lebih rendah untuk terpapar gangguan jantung dan stroke. Teh juga dikenal dapat meningkatkan kesehatan otak.

Hal ini didukung oleh Linus Pauling Institute yang mengungkapkan baik teh hijau maupun teh hitam, keduanya mampu melindungi tubuh dari penyakit jantung, stroke dan osteoporosis.

Suatu penelitian lain kepada seribuan orang dewasa berusia lebih dari tujuhpuluh  tahun mengungkapkan bahwa mereka yang meminum green tea lebih dari dua gelas dalam sehari berisiko lebih rendah mengalami pikun.

University of Maryland menambahkan bahwa green tea membantu tubuh mengendalikan glukosa dalam darah dan melindungi hati dari kerusakan.

Namun penelitian yang dilakukan oleh Hallberg mengungkapkan bahwa mengkombinasikan teh dengan beberapa cemilan seperti burger dan mashed potato mampu menurunkan  penyerapan zat besi dalam tubuh, dibandingkan kopi

Suatu penelitian yang menganalisis data kesehatan dikumpulkan dari beberapa penelitian berhasil menghubungkan konsumsi kopi dengan penurunan risiko kematian karena penyakit kardiovaskular, diabetes, dan penyakit Parkinson.

Penelitian ini juga turut memasukkan faktor-faktor yang berpotensi mengganggu, seperti merokok, indeks massa tubuh, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan faktor diet yang lain.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Fernandez-Elias kepada dua belas atlet mengungkapkan bahwa meminum kopi sebelum berlatih berpotensi membakar kalori lima belas persen lebih banyak dari yang biasanya.

Sayangnya, suatu penelitian terdahulu mengungkapkan konsumsi kopi juga berpotensi meningkatkan kandungan kolesterol di dalam tubuh.

Rob van Dam, asisten profesor Harvard School of Public Health Department of Nutrition mengungkapkan, baik teh maupun kopi, keduanya sama-sama mengandung banyak substansi yang berbeda-beda.

Penelitian yang dilakukan oleh K. Tanaka mengungkapkan baik kopi maupun teh hitam, keduanya sama-sama mampu mengurangi risiko penyakit Parkinson.

Namun sebenarnya, masih dibutuhkan lebih banyak lagi penelitian yang mendukung perihal khasiat kedua minuman ini bagi kesehatan.

Hal ini dikarenakan beberapa penelitian yang baru hanya dilakukan kepada binatang maupun referensi yang sudah terlampau lama.

Hal yang sama yang juga perlu diperhatikan dari keduanya adalah hindari penambahan pemanis secara berlebihan.

Khasiat bagi kesehatan keduanya tentu akan berkurang dengan adanya pemanis dengan takaran yang tidak sesuai.

Meskipun meminum kopi diyakini beberapa orang dapat menurunkan berat badan, kalori yang Anda terima akan sama saja bila Anda menambahkan banyak pemanis, bukan?

Selain itu, baik kopi maupun teh tidak disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil. Hal ini dikarenakan konsumsi kopi maupun teh berpotensi menyebabkan efek pada janin.

Ada baiknya untuk tidak mengkonsumsi kafein minimal enam jam sebelum memasuki jam tidur Anda untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih optimal.

Perlu diperhatikan juga bahwa konsumsi kafein dengan dosis berlebih berpotensi menyebabkan rasa gelisah, mual dan mudah kelelahan